Malam ini hampir sama seperti
malam sebelumnya, Mbak Inay masih saja “on” padahal waktu sudah menunjukkan
pukul 23.30 WIB. Yap, hampir tiap malam kami selalu begadang menemani Mbak Inay
untuk membaca buku sampai ia puas, terkadang bermain dan tertawa bersama.
Entalah rasanya Mbak Inay seperti gak ada capeknya, padahal Ummi dan Abi sudah
tinggal berapa watt lagi ini. Terkadang rasa lelah yang mengelayuti membuat
saya ingin segera menyudahi acara membaca buku, bermain dan guyonan dengan Mbak
Inay serta mengajaknya tidur dengan paksa. Namun, melihat wajahnya yang penuh
senyum membuat Ummi mengurungkan niat dan kembali bersemangat walau badan sudah
ingin rebahan di kasur saja rasanya.
Lama-kelamaan Ummi sudah gak kuat
lagi nak mata sudah berat sekali rasanya. Akhirnya Ummi minta Mbak Inay untuk
bermain dengan Abi di depan yang sedang memperbaiki printer. Mbak Inay pun
setuju dan pergi ke depan untuk mengajak Abi bermain, namun karena Abi sedang
fokus memperbaiki printer jadi ndak begitu memperhatikan Mbak Inay yang sedang
memanjat kursi, mungkin Mbak Inay juga sudah lelah sehingga pijakan ke kursi
tidak pas yang akhirnya membuatnya jatuh terbalik, kepala menatap meja dan
lantai mulut pun terbentur meja sampai berdarah. Gedebruk.... mendengar suara
itu saya yang semi-semi tertidur langsung berlari ke depan dan melihat Mbak
Inay mulutnya sudah penuh dengan darah. Abi langsung mengendong Mbak Inay,
sontak saya pun langsung mengendong kembali Mbak Inay dan menenangkannya sambil
Abi mengelap darah yang keluar dari mulutnya.
Saya berusaha tetap tenang agar
Mbak Inay juga bisa ditenangkan walau hati rasanya bergetar hebat melihat anak
dalam keadaan seperti itu. Saya berkata, “Mbak Inay, sakit ya nak, lain kali
hati-hati nggih, sini Ummi bersihkan mulutnya kita minta kesembuhan sama Allah
ya nak.” Lalu Abi mengalihkan perhatiannya dengan membuka kulkas dan memberikan
ia minum, Mbak Inay lalu berkata, “Mik, mimik susu” dia ingin minum susu. Bergegas
Abi segera membelikan Mbak Inay sesuatu yang dingin. Abi pun pulang membawa 5
botol yakult, sekita itu Mbak Inay langsung menghentikan tangisnya dan
menghabiskan 5 botol yakult sekaligus. Setelah selesai minum, Ummi kembali
menenangkan Mbak Inay sambil menyusuinya. Alhamdulillah, ia langsung tertidur
pulas dan tenang.
Poin KomProd yang digunakan:
Mengedalikan Emosi
Intonasi dan suara yang ramah
Mengatakan yang diinginkan
Menunjukkan empati
Observasi
Malang, 10 Juni 2017
#level1
#day8
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
Tidak ada komentar:
Posting Komentar