Selasa, 06 Juni 2017

# Bunda Sayang # Game Level

Tantangan Hari Ke-5 Komunikasi Produktif



Menjadi ibu membuat saya harus menghadapi tantangan baru setiap harinya. Dari menyiapkan kebutuhan harian anak dan suami, mengelola emosi diri sendiri agar tetap waras ketika membersamai mereka, sampai menhadapi anak ketika tantrum. Yap, tantrum pada anak memang situasi yang kadang juga menyulut emosi dari orang tua. Sebelum anak tantrum sebagai orang tua kita harus bisa mencegah terlebih dahulu dengan melihat dari kebiasaan  dan hal-hal apa saja yang dapat memicu tantrum pada anak. Seperti ketika anak lelah, mengantuk, rasa bosan dan tidak nyaman. Kalaupun sudah terlanjur anak tantrum, maka kita pun harus menstabilkan emosi kita terlebih dahulu atau dengan mengigit lidah ketika mereka mulai berulah, hehehe.
Dengan tenang melakukan komunikasi terhadap anak, meredam emosi kita, berbicara dengan intonasi rendah dan suara lembut, serta fokus terhadap solusi bagi anak kita bukan pada masalah yang ia timbulkan. Seperti hari ini, Mbak Inay menolah untuk menyudahi acara mandinya. Mbak Inay malah asyik main air dan menolak ajakan ummi untuk memakai handuk dan berkata, “emoh..emoh”. berkali-kali saya tawarkan solusi padanya, namun Mbak Inay tetap saja menolak dan perlahan membuat emosi saya sedikit demi sedikit naik. Sabar Ummi, mungkin bisa kita tawarkan solusi lain untuk Mbak Inay. Ummi hembuskan nafas panjang, beristighfar, mohon kekuatan kepada Allah untuk mengumpulkan energi positif, tersenyum pada anak,  dan menatap matanya lekat-lekat dan tak lupa berbicara dengan intonasi rendah dan lembut serta berkata, “Mba Inay, 10 menit lagi sampun nggih mandinya. Setelah itu kita beli susu ke budhe nggih nak”.
Setelah berkata padanya, Ummi lanjut melakukan aktivitas lain, setelah 10 menit saya menghampirinya dan berkata, “Mbak Inay sampun 10 menit, mentas nggih kita beli susu di budhe”. Mbak Inay langsung membuka lebar kedua tangannya tanda ia siap memakai handuk, Alhamdulillah terima kasih ya nduk, sudah mau bekerja sama dengan ummi. Alhamdulillah, kalau seandainya saya tidak mampu bersabar, maka saya bisa saja menciderai fitrah egosentrismu Mbak Inay. Terima kasih nak, sudah menjadi guru kecil bagi Ummi yang masih terus belajar bersabar dan memahamimu. Semoga Ummi senantiasa istiqomah dalam mendidikmyu tanpa menciderai fitrahmu. My little sunshine.
Malang, 06 Juni 2017
#level1
#day5
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Tidak ada komentar:

Posting Komentar