Sejuta Cinta Ramadhan, Sejuta Kejutan &
Tantangan untuk Ummi
Hari ini Mbak Inay dan Tete (Tante
Nay, adik saya) ikut membersamai Ummi ke acara buka bersama di PA Taqwa Al
Qolbi bersama IIP Malang Raya dalam rangka program sejuta cinta ramadhan. Kali ini
Ummi diberi amanah sebagai salah satu panitia untuk memandu acara fun games
bagi anak-anak. Alhamdulillah, kesempatan bagus saya jadi bisa mengaplikasikan
komunikasi produktif kepada banyak orang. Sebagai panitia kami diminta hadir 1
jam sebelum acara dimulai untuk membuat berbagai persiapan.
Sesampainya disana PA Taqwa Al
Qolbi Mbak Inay sangat antusias dan gembira karena bertemu dengan banyak teman
belum juga Abi menghentikan sepedanya Mbak Inay sudah tidak sabar meminta turun
dan bertemu dengan kawan-kawan lainnya. Ya, Mbak Inay memang belum mengenal
mereka namun ia sangat senang sekali bersosialiasi walaupun terkadang masih
malu-malu. Ummi pun bertemu dengan teman semasa SMP yang juga ditunjuk sebagai
panitia, beliau datang bersama putri dan suaminya. Mbak Ilma putri dari Ammah Dwi
langsung menyapa Mbak Inay, mereka pun langsung bermain bersama. Abinya Mbak
Ilma yang jago gambar langsung menarik perhatian Mbak Inay ketika menunjukkan
aneka gambarannya kepada Mbak Ilma dan Mbak Inay. Hehehe, Ummi dan panitia lain
jadi bisa bersiap dulu. Namun, waktu awal acara sepertinya molor dari waktu
perkiraan sehingga acara-acara yang lain juga ikut mundur, mengingat waktu kita
tidak banyak karena akan segera maghrib dan berbuka puasa. Mbak Inay sepertinya
juga sudah mulai bosan dan merengek, padahal sebelumnya ia berjalan kesana
kemari memperhatikan anak-anak yang lain. Merengeklah ia ke Ummi, dia bilang
mik..mik..pula..abi (Ummi pulang, ingin ketemu abi) begitulah kira-kira
maksudnya.
Ummi langsung ingat salah satu
poin dalam berkomunikasi kepada anak yaitu fokus pada solusi, langsung saya
berkata, hmm..gimana kalau Mbak Inay tulis-tulis, gambar bebek gimana? Nanti kita
menghias kartu juga mau?. Dia langsung menjawab, mau, tulis bebek. Alhamdulillah
saya berhasil meyakinkannya dengan solusi sehingga ia tidak merengek minta
pulang lagi khan acara belum selesai nak.
Tibalah kami di acara menghias
kartu lebaran, Ummi membantu panitia lain Ammah Dwi dan Mbak Nadia untuk
membawakan biji-bjian ke depan. Saat Ammah Dwi sedang mencontohkan cara
menghias kartu lebaran dengan biji-bjian tanpa saya sadari Mbak Inay mengambil
beras warna dan akan dimasukkan ke dalam mulutnya, untungnya saya segera tahu. Nak,
ini makanan halal tapi ndak thoyyib nak jadi belum bisa dimakan. Ya, fokus pada
solusi lagi kuncinya.
Karena kurang beberapa waktu lagi
berbuka sehingga acara fun games yang akan saya pandu ditiadakan dulu dan
diganti dengan doorprize yang dipandu oleh saya. Aduh, bingung dong saya
semalam sudah siap-siap materi fun games langsung diubah doorprize gimana
menghidupkan suasananya ya, gimana bikin pertanyaannya rasanya langsung buntu
ide. Tapi saya langsung ingat untuk tetap positif thinking dan berkata ini ndak
sulit ini menantang buat saya untuk mengumpulkan energi positif bagi diri saya
sendiri agar berpengaruh juga kepada para penerima pesan.
Saya diskusi dengan adik saya
kira-kira pertanyaan apa saja dan juga diskusi dengan Ammah Dwi lagu apa yang
kira-kira bisa dinyanyikan seluruh peserta. Bismillah, ini giliran saya, saya
pasti bisa, saya mampu. Ketika memegang microphone dan melihat wajah anak-anak
saya semakin merasakan energi positif bahwa saya mampu, Yap saya sedang
mensugesti diri saya sendiri. Saya ambil nada rendah dan menyenangkan untuk
berbicara dengan mereka, menanyakan semangat mereka, bernyanyi bersama mereka.
Alhamdulillah, saya ternyata mampu dan bisa berbicara di hadapan banyak orang
yang dulu kalau pegang microphone dan dilihat orang banyak langsung dredeg. Sekarang
tidak lagi, luarbiasa sekali cara energi dan pikiran mempengaruhi komunikasi
kita.
Alhamdulillah saya mampu
berkomunikasi dengan diri saya sendiri, dengan anak-anak dan dengan orang lain.
Terima kasih Bu Septi atas tantangan ini, akhirnya saya tahu seberapa besar
kekuatan saya. Bismillah, semoga senantiasa istiqomah.
Malang, 04 Juni 2017
#level1
#day4
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
Tidak ada komentar:
Posting Komentar