Sabtu, 10 Juni 2017

# Bunda Sayang # Game Level

Tantangan Hari ke-7 Komunikasi Produktif



Refleksi Pengalaman
Ramadhan kali ini terasa begitu berbeda karena Mbak Inay sudah berusia 19 bulan dan banyak sekali tingkah pola yang ia lakukan. Semakin aktif, banyak kosa kata yang sudah ia kuasai, bisa diajak komunikasi dua arah, punya kemauan sendiri, menolak yang tidak ia inginkan. Anakku cepat sekali engkau besar sayang, rasanya baru kemarin Ummi melahirkanmu. Ramadhan kali ini pun terasa semakin menyenangkan dengan jadwal Pesantren Ramadhan Kids semacam tantangan selama 1 bulan untuk membersamai anak bermain dan belajar dengan tema yang sudah ditentukan. Awalnya hanya Ummi saja yang menyiapkan ide bermain dan belajar serta asyik bebikinan sendiri untuk menfasilitasi agenda bermain dan belajar bersama Mbak Inay.
Saya teringat ilmu yang pernah diberikan oleh Ibu Septi saat mengikuti matrikulasi lalu yaitu “ketika mendidik anak bagilah kebahagiaan dengan suami bukan beban, sehingga suami pun akan terpancing untuk ikut terjun membersamai anak”. Saya percaya akan tersebut, karena saya telah membuktikannya. Sebelumnya kami sepakat bahwa saya adalah pengelola harian, pengeksekusi kegiatan sedangkan beliau yang bertanggung jawab akan jalannya kurikulum dalam keluarga kami. Saya coba aplikasikan hal tersebut dengan membagi setiap kebahagiaan saya ketika membersamai Mbak Inay, membagi keantusiasan, hal yang menakjubkan yang dilakukan putri kecil kami. Dari situ ternyata suami tertarik dengan kegiatan yang saya siapkan untuk Mbak Inay, tak jarang beliau sendiri yang membantu Ummi menyiapkan kegiatan dan membuat mainan untuk Mbak Inay. Terima kasih Abi untuk mau bekerjasama dengan Ummi membersamai Mbak Inay, ah semakin cinta aku kepadamu suamiku.
Hal tersebut yang membuat saya berusaha untuk tetap bersemangat membagi kebahagiaan dalam membersamai Mbak Inay, biarlah rasa lelah dan letih yang saya rasakan ketika mengasuh Mbak Inay hanya Allah yang tahu, semoga bisa menjadi ladang amal bagi saya kalaupun tidak cukuplah menjadi pengugur dosa. Ditambah lagi dalam komunikasi produktif penting bagi kita pembawa pesan untuk membawa energi positif sehingga pesan akan tersampaikan dengan baik kepada penerima pesan. Yap, belajar dari pengalaman adalah guru yang terbaik begitu kira-kira quote yang biasanya ada di buku Sinar Dunia, hehehe. Bismillah, semoga setiap langkah yang Ummi usahakan untuk mendidik serta membersamai anak dan suami selalu mengarah kepada kebaikan. Alhamdulillah, dengan berlatih sedikit demi sedikit saya semakin bisa mengontrol emosi, membawa serta menyalurkan energi positif kepada orang lain, dan berkaca drai pengalaman masa lalu sehingga dapat terjalin komunikasi yang produktif. Semangat selalu Ummi, kunci ilmu komunikasi produktif dengan amal agar kelak gelar Bunda Sayang bisa engkau miliki.
Malang, 10 Juni 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar