Selasa, 13 Juni 2017

# Bunda Sayang # Ibu Profesional

Jumat Hangat #2

Resume Jumat Hangat #2

☘ *Berusaha Menunaikan Hakmu, dengan berusaha memberikan nutrisi terbaik untukmu..* ☘
-----------------------------------------
Kholilatul Wardani
Kelas Bunda Sayang #2 Malang
#KelasBunsay2
#IIPMalang
-----------------------------------------
*Allah berfirman dalam Qs.(Al-Baqarah):233 - Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.*

Wahai anakku, ayat tersebut merupakan suatu seruan yang Allah berikan lewat kata *‘Hendaklah’*, untuk menyusuimu selama dua tahun penuh. Dalam ayat itu difirmankan bukanlah suatu kewajiban, melainkan suatu seruan. Allah bukan menjadikan menyusuimu menjadi kewajiban, karena dalam konsekuensi kewajiban, ada dosa yang akat melekat ketika tak melaksanakan. Tapi Allah tidak menjadikan penyusuan untukmu menjadi wajib. Ini adalah seruan, suatu anjuran. Dan Ibu ingin mengikuti anjuran yang Rabb berikan ini, menyusuimu hingga dua tahun nanti.. Bi idznillah..Semoga Allah akan memudahkan dan meridhoi setiap prosesnya.

Kau pasti bertanya-tanya Nak, mengapa Ibu mau melakukan hal ini. Mungkin penjelasan ini akan lebih mudah untukmu. Kau tahu Dokter Nak? Saat Allah menguji dengan rasa sakit, salah satu ikhtiar yang biasa kita lakukan selain memilih obat herbal, kita bisa melakukan pemeriksaan dan pengobatan dengan mendatangi dokter. Misalkan saja ada pasien yang sakit batuk, Dia akan meminum madu dengan jeruk nipis, untuk ikhtiar awal, akan tetapi bila tak kunjung berkurang batuk itu, Dia akan ke dokter untuk berikhtiar dalam kesembuhan. Saat pergi ke dokter, dokter akan melakukan pemeriksaan, diagnosa penyebab, dan dilanjutkan dengan pemberian obat. Tak hanya sampai disitu, dokter akan memberikan anjuran-anjuran terkait sakit yang dialami pasien. Misalkan anjuran untuk tidak makan gorengan, tidak makan yang pedas-pedas, atau minuman yang bersifat dingin. Tentu anjuran itu bisa saja pasien abaikan. Akan tetapi bagi pasien yang sangat ingin segera sembuh, akan mendengarkan anjuran yang diberikan dengan seksama, dan kemudian melakukan sesuai anjuran yang dokter berikan. Karena pasien itu tau, dokterlah ahlinya dalam usaha-usaha apa yang akan mengarahkannya pada upaya kesembuhan. Ya begitulah Nak, pasien akan sangat mempercayai dokter, karena dia tahu, Dokter tersebutlah ahlinya.

Begitu pula dengan Ibu Nak, meskipun Allah tidak menjadikan menyusuimu sebagai suatu kewajiban, melainkan sebuah anjuran, Ibu akan berusaha melaksanakan anjuran itu. Kau tahu kenapa Nak? Karena Allah itu adalah Rabb kita, Rabb yang paling tahu segalanya, dan pasti juga paling tahu apa yang terbaik bagi hambaNYA. Dan yang paling pasti Rabb adalah AhliNYA. Kalau dokter saja akan didengarkan anjurannya, apalagi ini anjuran dari Sang Illahi Rabbi. Ibu akan berusaha menjalaninya, karena Ibu yakin, inilah yang terbaik untukmu, karena ini anjuran Rabbmu. Biar proses penyusuanmu ini tak hanya karena ingin membuatmu sehat, tapi akan bernilai sebagai sesuatu yang Ibu lakukan karena ketaatan mengikuti anjuran Illahi Rabbi. Agar ini semua juga bisa menjadi hujjah Ibu nanti, saat semua proses yang Ibu lewati, dasar utamanya adalah untuk Illahi Rabbi, demi meraih keridhoan , hingga kelak bisa menjadi amal pemberat di akhirat nanti.

Doakan Ibu Nak, agar mampu melaksanakan anjuran ini. Tapi Ibu tak bisa hanya sekedar menyusuimu begitu saja, hanya mentransfer ASI dari tubuh Ibu ke tubuhmu. Ibu tak ingin hanya seperti itu, karena Ibu tau menyusui tak hanya sekedar memberi ASI. Bukankan hewan juga menyusui anaknya. Ibu tak ingin hanya seperti hewan itu. Ibu akan jadikan Sang Illahi Rabbi alasan melakukan semua ini, dan segala hal yang berhubungan dengan persusuan juga akan Ibu pelajari.

Saat Ibu belajar, ternyata ASI itu bukan hanya air susu biasa, tapi air susu yang luar biasa. MasyaAllah. Inilah salah satu bukti kebesaran Rabbmu Nak, betapa apa yang DIA anjurkan, tak mungkin sesuatu yang tak memiliki keajaiban. Ibu belajar mulai dari cara produksinya, apa yang terkandung di dalamnya, sampai apa efeknya untukmu nanti. MasyaAllah Nak, saat Ibu belajar semua ini, semakin membuat Ibu kagum dengan kebesaran Sang Illahi Rabbi. Sudah banyak penelitian di dunia kesehatan yang membahas ASI, sebagai sesuatu yang para pakar kesehatan anjurkan untuk diberikan pada buah hati sejak dini. Lihatlah Nak, bahwa jauh-jauh hari sebelum para pakar itu meneliti, telah ada anjuran tentang menyusui ini. MasyaAllah. Keluarbiasaan ini bahkan dimulai sejak tetes pertamanya, yang mungkin lebih dikenal sebagai Colostrum, telah banyak penelitian dilakukan, dan menyebutkan bahwa Colostrum ini sangat banyak memiliki manfaat besar bagi tumbuh kembang, antibodi, dan mungkin masih banyak lagi manfaat  yang belum kita ketahui. Lihatlah lagi Nak, itu baru tetes pertama, belum yang lainnya. MasyaAllah. Tahukah Kau Nak, bahwa nutrisi ASI juga berubah sesuai umurmu, tanpa perlu dilakukan setting dan perencanaan, tapi ASI itu mampu memberi nutrisi sesuai kebutuhanmu. Ibu masih ingat saat menyusuimu, di waktu awal-awal air susu itu begitu bening, tapi semakin lama semakin pekat, sepertinya tingkat kepekatan itu linier dengan usiamu, dan juga linear dengan nutrisi kebutuhanmu.

Dari banyak referensi yang Ibu baca, betapa besar manfaat luar biasa yang didapatkan saat menyusui hingga 2 tahun. Mulai dari ASI mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara tepat, kandungan zat imun antibodi, yang mana jumlah zat imun dalam ASI ini akan meningkat sehingga dapat memberikan perlindungan yang lebih besar lagi bagi bayi. Pemberian ASI juga dapat mencegah risiko alergi dan asma, memperkecil risiko sakit anak pada usia 16-30 bulan. Kandungan lemak dan energy ASI juga akan semakin meningkat. Oleh karena itu, dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa ASI tak tergantikan oleh jenis makanan apa pun. ASI juga merupakan sumber nutrisi yang paling mudah dicerna bayi saat bayi tidak memiliki nafsu makan. MasyaAllah kan Nak. Tapi ketahuilah Nak, sekali lagi Ibu tegaskan itu hasil penelitian sementara yang didapatkan. Suatu saat nanti pasti akan ada yang meneliti dan mendapatkan keajaiban-keajaiban lain yang terkandung dalam ASI. Karena apa Nak? Karena ini anjuran dari Rabbmu, Rabb Ibu, Rabb kita semua, yang paling tahu, yang terbaik bagi hambaNYA. MasyaAllah.

Selain berupaya untuk berusaha menyusuimu hingga 2 tahun nanti, Ibu ingin melakukan hal yang lain Nak. Ibu ingin melakukan proses ini dengan sebaik-baiknya. Ibu juga akan berusaha menunaikan hakmu, tak hanya memberimu ASI, tapi Ibu akan mendukung proses pemberian ASI itu juga dengan pemberian nutrisi terbaik, untuk semua makananmu. Mulai dari tahapan ASI Eksklusif, MPASI hingga makanan apapun yang kau konsumsi. Benar-benar mempelajari kebutuhan nutrisi MPASI, apa yang boleh dan tak boleh. Semisal madu yang merupakan salah satu makanan sehat, tapi kalau usiamu di bawah 1 tahun, justru akan berbahaya bagimu, karena sistem pencernaanmu belum siap, menerima kandungan yang ada di dalam madu. Semua itu detail Ibu pelajari, dengan membaca referensi di sana-sini. Ibu juga menerapkan NO GULGAR (Gula Garam) hingga usiamu 1 tahun. Membatasi konsumsi GULGARmu hingga 2 tahun. Ibu juga benar-benar memilihkan makanan pendamping (cemilan) yang masuk ke dalam tubuhmu. Ibu tak sembarangan memberimu makanan kemasan. Entah itu bubur MPASI, minuman yang boleh bahkan sampai memilih cemilanpun demikian. Tak pernah ku beri kau bubur kemasan, karena Ibu berusaha memberimu makanan Homemade. Minuman yang kau kenal hanya air putih dan ASI. Cemilan yang kau kenal adalah sayur, buah, kue basah, kue kering (Cookies)pun juga Homemade.  Karena kalau semua adalah homemade, Ibu akan dengan mudah memastikan kontrol bahannya, kualitasnya, rempahnya, dan juga gulgarnya. Ibu berusaha agar apa yang kau makan bebas pewarna, pengawet, MSG. Semua ini Ibu lakukan, agar dapat mengoptimalkan nutrisi terbaik di masa menyusuimu. Ini semua bukan hal yang mudah. Drama-drama disana-sini banyak terjadi. Mulai dari Orang Tua sendiri, saudara, dan orang-orang yang ada di sekitar kita. Mungkin banyak orang akan berkomentar bahwa Ibu terlalu berlebihan melakukan semua ini. Terlalu protektif sudah sering kali terdengar di telinga ini. Kasihan, anaknya gak boleh makan ini itu, nanti malah gak tahan sama makanan lain lho, bisa mudah sakit lho. Semua itu silih berganti mengomentari cara Ibu melakukan semua ini. Bukan hal yang mudah melakukan semua ini Nak, biidznillah, dukungan Ayah selalu menyemangati, Orang Tua semakin mengerti, beberapa mulai memahami, untuk mendukung usaha Ibu ini. Tapi tetap saja tak sedikit pula yang tetap mengomentari. Apalagi saat banyak berkumpul orang, entah itu keluarga, lingkungan sekitar. Benar-benar harus diproteksi. Terkadang orang tak mengerti, ingin memberimu ini itu. Alhamdulillah semua proses ini dimudahkan oleh Allah, cukup ku bilang padamu Nak, ‘Anak shalih, belum boleh ya, harus sa..’ dan kau akan menjawab ‘bar’. Tak perlu ada drama menangis meminta, dimudahkan oleh Allah untuk mengerti, cukup diganti dengan makanan subtitusi yang Ibu buat sendiri, yang bekal ini itu selalu kita bawa kemanapun kita pergi. Membawa bekalmu sudah seperti mau piknik rekreasi, mulai dari makanan utama, sayur mayur, lauk pauk, cemilan kue kering homemade, buah, yang terkadang buah lebih dari 1 varian. Meskipun dalam menyiapkannya selalu berempong ria, tapi Alhamdulillah Ibu melakukannya dengan bahagia.

Kau pasti akan bertanya-tanya kembali, kenapa Ibu begitu protektif terhadap semua ini? Ibu tegaskan lagi Nak, semua ini Ibu lakukan untuk menunaikan hakmu, untuk berusaha memberikan nutrisi terbaikmu. Ibarat untuk membangun suatu rumah yang kuat dan kokoh, dibangun pondasinya dari awal, memilih bahan bangunan terbaik, tukang terbaik, dan juga waktu terbaik. Tapi semua itu tak akan ada gunanya ketika bahan terbaik sudah dipilih, dibagun sudah mulai hampir jadi, tapi saat semen masih basah, pasir belum begitu kering, sudah diterpa dengan hantaman-hantaman yang akan merobohkan. Bahan terbaikpun akan sia-sia karena hantaman kuat itu menerpa rumah yang masih setengah jadi, yang belum kering benar. Ibu ibaratkan bahan terbaik bagunan itu ASI Nak, akan Ibu biarkan sampai pembentukan imun, antibodi, nutrisimu sampai kering benar agar tubuhmu benar-benar kuat dan kokoh, dengan mensupport nutrisi terbaik pula untuk bahan terbaik. Ibu biarkan kau bebas hantaman saat bangunan tubuhmu masih belum sempurna hingga 2 tahun, terbebas dari bahan-bahan pewarna, pengawet, MSG. Hingga saat bangunan tubuhmu telah benar-benar jadi, dibangun dengan bahan terbaik, hantaman apapun tidak akan membuat rumahmu roboh dengan mudah.

Doakan Ibumu ini Nak, agar Ibu mampu berusaha menunaikan hakmu, dengan memberi nutrisi terbaikmu. Karena Ibu tahu, kau adalah titipan Illahi Rabbi, yang harus benar-benar di jaga dengan sepenuh hati, dengan mengerahkan dan mengoptimalkan kemampuan diri. Karena saat kau diminta kembali, kapanpun itu terjadi, Ibu tak akan menyesali yang telah Ibu lakukan ini. Karena saat Ibu di tanyai tentang dirimu, justru ini akan menjadi Hujjah di hadapan Illahi Rabbi, bahwa Ibu berusaha menjagamu sejak dini, untuk meraih Ridho Illahi. Karena setiap titipan kelak akan dimintai pertanggungjawaban, bahkan sampai seperti apa caramu memberi makan.

*-Ummu Mumtaz-*
*Jum'at, 9 Juni 2017*


👭Diswap
❓Oh ya MpASI no gulgar itu untuk apa mb. Saya pernah dengar biar pas besar makannya bisa banyak bener gitu kah

▶ NO gulgar itu tanpa gula garam selama satu tahun, ada yg sampai 2 tahun..
anak saya gak gulgar sama sekali sampai 1 tahun ; nanti 1-2 th gulgar dikit bgt mbak makky..
karena anak kebutuhan gulgarnya 0%..didapat dr buah, kaldu, dkk sdh cukup..tanpa tambahan gulgar,
jadi lidah anak lebih alamiah, alhamdulillah anak saya suka banget sama sayur sama buah, bahkan strawberry jadi cemilan sehari2, bundanya aja gak kuat makannya, kecut banget, 😂😂

❓Terus maem nya emang suka terus ya mb. Kalau pakai gulgar kenapa mb. Apa ada bahaya buat anak. Saya yang kakak awalnya gak gulgar tapi waktu menu yang diaa gak suka sama mbahnya dikasih bubur kasih gulgar eh dia lahap. Alhasil idealisme itu pudar.

Dan si adik pengen ideal lagi. Baru tadi malam saya mau rencana tanya di sini eh alhamdulillah mb dani berbagi pengalaman yang pas banget 😍

▶ *Penambahan Gula dan Garam pada Makanan Bayi*
Mommy pasti sudah tahu bahwa sebaiknya penambahan gula dan garam dihindarkan pada makanan bayi dibawah satu tahun. Alasannya adalah karena mengingat ginjal bayi perlu kuat untuk mencerna asupan garam dan gula yang berlebih. Namun apakah jawaban itu cukup memuaskan Mommy? Terlebih ketika Mommy sedang konsultasi dengan dokter yang tidak pro Mpasi rumahan?
Saya mengalaminya. Rata-rata, dokter spesialis anak yang saya temui tidak begitu pro dengan Mpasi rumahan. Memang mereka tidak melarang, namun seringkali mengambil contoh makanan instant untuk menunjukan jenis-jenis makanan bayi dan teksturnya. Sehingga boro-boro menanyakan tentang penambahan gula garam, Ilmu Mpasi juga kebanyakan dapat dari artikel-artikel di internet.
Untuk itu, mengenai penambahan gula dan garam ini, saya coba-coba browsing dari media luar. Apakah memang sekedar masalah ginjal saja?
 http://everydaylife.globalpost.com
Dalam sebuah studi 2011 yang diterbitkan dalam "Journal of Public Health," peneliti menemukan bahwa 63 persen produk makanan bayi mengandung natrium tinggi atau gula. Olahan makanan bayi sering mengandung garam yang ditambahkan untuk membantu meningkatkan rasa, tekstur dan umur penyimpanan. Sementara konsumsi makanan ini sesekali mungkin tidak akan menyakiti bayi Anda, namun pelanggaran diet makanan bayi secara teratur dan berkepanjangan bisa memiliki dampak merugikan pada masa depan kesehatan bayi.
Diet tinggi garam dan gula tidak baik untuk kesehatan bayi, jadi penting untuk memantau asupan nya. Terlalu banyak garam dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, yang memainkan peran dalam penyakit jantung. Terlalu banyak gula dapat membahayakan gigi bayi dan berkontribusi terhadap perkembangan diabetes. Gula mengandung kalori, sehingga diet kaya gula juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak sehat, yang merupakan faktor dalam berbagai kondisi kesehatan.
Membatasi gula bayi dan asupan garam seharusnya tidak sulit, tetapi kenyataannya makanan bayi instant membuatnya menjadi sulit. Sangat penting untuk membaca label makanan bayi dengan hati-hati sehingga dapat membuat keputusan yang sehat. Pilihan tanpa menambahkan garam atau gula adalah taruhan yang aman, seperti yang dicatat dalam "Journal of Public Health." Asupan garam harian bayi tidak boleh melebihi 370 miligram per hari, asupan gula seharusnya hanya sekitar 100 kalori setiap hari.
 http://www.homemade-baby-food-recipes.com
Mengapa terlalu banyak garam berbahaya
Tubuh manusia membutuhkan garam agar dapat berfungsi dengan benar. Garam tidak bisa direproduksi oleh tubuh, sehingga sedikit garam merupakan bagian penting dari diet harian kita.
Tapi persyaratan untuk kebutuhan garam bagi bayi yang sangat kecil (kurang dari 1g per hari sampai usia 12 bulan) - dan kebutuhan ini dipenuhi oleh ASI atau susu formula nya.
Ginjal bayi tidak dilengkapi untuk memproses garam lebih dari jumlah diatas - yang berarti bahwa menambahkan garam pada makanan bayi dapat menyebabkan kerusakan ginjal serius. Bahkan telah ada situasi ekstrim di mana seorang bayi meninggal sebagai akibat dari mengkonsumsi terlalu banyak garam. Seperti yang dilaporkan dari BBC, di mana bayi yang sangat muda (hanya 3 bulan) meninggal setelah diberi makan bubur orang dewasa yang tentu saja, kadar garamnya jauh melebihi kadar garam yang tepat untuk bayi.
Ada juga bukti bahwa mengkonsumsi terlalu banyak garam sejak usia dini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi di kemudian hari - terutama pada keluarga dengan riwayat hipertensi.
Jadi sebaiknya makanan bayi menjadi hambar?
Nah, Anda mungkin menemukan makanan hambar jika dimasak tanpa garam, karena langit-langit Anda mungkin terbiasa dengan rasa asin. Tapi ingat bahwa langit-langit bayi Anda berkembang dan bahwa ia belum memperoleh preferensi untuk selera asin! Bahkan, makanan yang Anda anggap hambar mungkin bisa diterima untuk si kecil karena dia belum berpengalaman.
Di sisi lain, memastikan bahwa makanan bayi Anda adalah 'bebas garam' tidak berarti bahwa itu harus 'bebas rasa' juga! Bayi boleh merasakan rasa asin yang sewajarnya, namun tentunya tanpa penambahan garam.
Menambah rasa tanpa menambahkan garam
Dibandingkan menambahkan garam pada makanan bayi, coba tambahkan bumbu, rempah-rempah atau bawang putih sebagai gantinya. 'Perasa alami' ini benar-benar menawarkan banyak manfaat kesehatan di bagi diri mereka sendiri.
Beberapa orang tua memilih untuk menggunakan Bumbu Herbal tanpa garam dalam makanan bayi mereka - sedikit merica hitam menambah varian rasa dalam makanan bayi yang juga menjadi alat bantu yang indah untuk pencernaan.
Ingat juga bahwa tumbuh-tumbuhan, rempah-rempah dan bawang putih harus diperlakukan sebagai makanan baru ketika Anda pertama kali memperkenalkannya kepada bayi Anda - ini berarti bahwa makanan tersebut harus diberikan secara terpisah, setidaknya empat hari terpisah , untuk membantu Anda mengidentifikasi dan menghindari potensi alergi makanan atau masalah pencernaan.
Dan ingat - pengenalan APAPUN makanan baru pertama harus didiskusikan dengan dokter anak Anda.
http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/404667.stm, 27 Juli 1999.
Leroy Elders (3 bulan) diberi makanan sereal beras yang disiapkan khusus bukan untuk bayi karena lebih murah dan orangtuanya berpikir produk ini menggunakan bahan-bahan yang sama.
Dokter menghabiskan waktu lima hari untuk mencoba menyelamatkan Leroy setelah ia mulai menderita keracunan, tapi dia meninggal dalam pelukan ibunya ketika keputusan dibuat untuk mematikan mesin pendukung kehidupannya
Sebuah pemeriksaan pada Senin diberitahu bahwa tubuh Leroy berisi sembilan gram garam, asupan rata-rata harian untuk orang dewasa tapi cukup untuk membunuh seorang bayi, yang ginjal hanya dapat memproses sebagian kecil dari jumlah itu.
http://www.babycenter.in
Tidak perlu menambahkan garam pada makanan bayi Anda di tahun pertamanya. Bayi memerlukan kurang dari 1 gram garam sehari sampai mereka berusia 12 bulan. Balita berusia 1-3 tahun membutuhkan kurang dari 2g. Makan lebih banyak dari jumlah yang disarankan garam dapat merusak ginjal bayi Anda.
Juga, tampak bahwa selera yang diperoleh pada masa bayi akan terus dibawa hingga dewasa. Jadi jika bayi Anda terbiasa dengan makanan asin pada usia ini, dia mungkin terus ingin makanan asin di kemudian hari juga.
Sebelum bayi Anda berusia enam bulan, dia akan mendapatkan semua garam yang dia butuhkan dari ASI atau susu formula. Setelah bayi Anda mulai makanan padat, Anda tidak perlu menambahkan garam apapun untuk makanan bayi rumahan atau komersial. Kebanyakan makanan alami mengandung sedikit garam dan menambahkan lebih banyak bisa menjadikannya tidak sehat bagi bayi Anda.
Sumber: http://acyutanmom.blogspot.com/2013/07/penambahan-gula-dan-garam-pada-makanan.html#.Uuhe7fsxWt8
======================================================
Jangan Beri Gula dan Garam untuk Makanan Anak di Bawah 1 Tahun
Merry Wahyuningsih - detikHealth
Jumat, 24/02/2012 06:50 WIB
Jakarta, Agar anak menyukai semua jenis makanan  terutama sayur, maka jangan ajari anak mengenal rasa manis dan asin  sejak dini. Sebelum usia 1 tahun, tidak perlu menambahkan gula dan garam  pada makanan anak.
"Titik kritis makan anak adalah saat  memberikan makan pendamping ASI (MPASI)," jelas DR dr Fiastuti  Witjaksono, MSc, MS, Sp.GK, ahli gizi klinik dari Departemen Gizi  FKUI-RSCM, dalam acara Media Edukasi 'Kenali Jenis Gula Tambahan, Indeks  dan Beban Glikemik Serta Dampaknya pada Anak!' di The Energy Cafe,  Jakarta, Kamis (23/2/2012).
Menurut DR Fiastuti, ajari anak makan  makanan bervariasi, perkenalkan dengan satu-satu tapi bergantian untuk  semua makanan, karena tidak ada satu pun makanan yang kandungan gizinya  sempurna.
Pada saat masa kritis itu, sebelum anak berusia 1 tahun  juga tidak perlu menambahkan gula dan garam pada makanannya.  Memperkenalkan rasa gula dan garam terlalu dini pada anak bisa  membuatnya 'craving' (mengidam atau keinginan terus menerus) dengan  makanan manis atau asin, yang bisa berdampak buruk pada kesehatan.
"Biarkan  anak merasakan rasa alami dari makanan tanpa gula dan garam. Biarkan  dia merasakan rasa buah alami, susu alami atau rasa ayam tanpa garam,"  jelas DR Fiastuti.
Tidak membiasakan konsumsi gula dan garam  sejak dini juga tidak akan membuat anak memilih-milih makan, terutama  makanan yang dianggap lebih sehat.
"Kenapa banyak anak yang tidak  doyan sayur? Karena orangtuanya sudah mengajarkan makanan yang manis  dari kecil, sedangkan sayur itu kan rasanya hambar jadi anak tidak mau.  Kalau dia tidak dibiasakan makan manis dari kecil, dia tidak akan  memilih-milih makanan," tutup DR Fiastuti.
Sumber:http://health.detik.com/read/2012/02/24/065021/1850422/1300/jangan-beri-gula-dan-garam-untuk-makanan-anak-di-bawah-1-tahun
=================================
Bagi yang udah setahun juga diminimalisir saja penggunaaan garam.
Rekomendasi Pemberian Garam Pada Anak dan Dampak Bila Berlebihan

Anak yang terlalu sering konsumsi garam dapat berujung pada  masalah kesehatan serius, bahkan meningkatkan risiko tekanan darah  tinggi. Jika orang dewasa banyak mengonsumsi garam,  hal itu akan memicu  tekanan darahnya sehingga meningkatkan risiko sakit jantung dan stroke.  Pada anak, konsumsi natrium dengan kadar yang sama seperti halnya orang  dewasa akan membuat berat badannya berlebihan, yang akhirnya tekanan  darah naik secara dramatis.
Dalam studi terbaru yang dipublikasikan Journal Pediatrics dan Trading Standar Institute (TSI), para ahli kesehatan merekomendasikan
Konsumsi garam pada anak-anak tidak lebih dari 2.300 miligram atau setara 1 sendok teh per hari.
Dari hasil penelitian, selama ini orang dewasa dan anak-anak masih konsumsi garam rata-rata 3.400 miligram setiap hari.
Menurut survei Trading Standar Institute (TSI), anak di bawah usia satu tahun harus mendapatkan asupan garam setidaknya satu gram garam setiap hari.
Usia satu hingga tiga tahun harus memiliki dua gram garam per hari  dan tiga gram garam untuk anak-anak yang berusia di bawah usia empat  hingga enam tahun.
Sedangkan jumlah garam yang baik untuk anak-anak antara usia tujuh hingga 10 tahun dibatasi sampai lima gram per hari.
Ginjal anak Anda tidak dapat mengatasi kelebihan asupan garam. Jadi,  jangan tambahkan garam pada menu makan anak Anda sampai mereka berusia  satu tahun.
ASI itu sendiri memenuhi kebutuhan garam dalam tubuh mereka. Semua  makanan olahan, seperti saus dan keripik juga sangat kaya akan natrium.
2.300 mg garam sama dengan satu sendok teh konsumsi garam secara keseluruhan.
Dampak kelebihan garam pada anak
Para peneliti di Centers for Disease Control and Prevention (CDC)  Amerika menyebutkan bahwa anak-anak yang mengonsumsi garam sebanyak  asupan orang dewasa, menempatkan mereka pada risiko yang sama untuk  terkena hipertensi, demikian menurut studi yang dipublikasikan di jurnal  Pediatrics.
Garam benar-benar dapat berakibat buruk bagi anak-anak jika   asupannya terlalu banyak, karena dapat menyebabkan berbagai penyakit.  Jika untuk alasan apa pun ginjal kita gagal untuk menjaga keseimbangan  sodium dalam tubuh, maka ini akan mengarah pada peningkatan tekanan di  arteri dan penyakit ginjal kronis.
Apa yang anak-anak makan sekarang dapat mempengaruhi tingkat  kesehatannya di kemudian hari. Tingkat tinggi asupan garam pada  anak-anak juga telah dikaitkan dengan penyakit seperti asma dan batu  ginjal. Bahkan, menyebabkan obesitas pada anak-anak. Jadi, batasi asupan  garam dalam diet anak Anda untuk mencegah efek berbahaya dari sodium.
Menurut penelitian tersebut, ketika kadar konsumsi garam setiap hari  1.000 miligram, resiko tekanan darah tinggi bisa meningkat sampai 74  persen pada anak dengan kelebihan berat badan atau obesitas. Sedangkan  untuk anak berbadan normal kenaikannya sampai 6 persen. Data ini  berdasarkan kajian yang melibatkan berjumlah 6.200 anak dan remaja  berusia 8 sampai 18 tahun. Lebih dari sepertiga responden adalah anak  dengan kelebihan berat badan atau memiliki tekanan darah tinggi.
Menurut laporan Pusat Pengendalian Penyakit dan Pencegahan (CDC)  Amerika Serikat, asupan garam banyak didapatkan dari kebiasaan memakan  roti, pizza, daging segar dan olahan, sup, sandwich, keju, pasta, daging  dan makanan ringan.
Kebiasaan mengonsumsi makanan yang sudah diproses juga menyumbang  asupan natrium yang cukup tinggi. Sup, kaldu, sayuran dalam kaleng, mi  ayam, saus, juga sosis merupakan sumber natrium yang belum banyak  disadari. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan terhadap sosis yang  dijual di supermarket di Inggris diketahui 80 persen dari 300 jenis  sosis di sana mengandung kadar garam lebih tinggi dari yang disarankan.  Rata-rata mengandung lebih dari 2 gram per 100 gram sosis. Makanan  seperti susu, daging, dan sayuran merupakan sumber alami natrium. Jadi,  ketika anak Ternyata kandungan garam terbanyak terdapat dalam makanan  kalengan dan makanan siap saji, Anda memiliki salah satu makanan yang  disebutkan di atas dalam makanannya, maka Anda harus mengurangi sedikit  asupan garam mentah dalam diet mereka untuk mempertahankan proporsi.  Karena tingginya asupan garam dapat berakibat buruk bagi kesehatan anak  Anda.
Jika memiliki tekanan darah tinggi sejak kecil, kemungkinan hal  tersebut akan berlangsung sampai dewasa. Tekanan darah tinggi adalah  salah satu faktor paling signifikan untuk penyakit jantung. elihat hasil  studi ini, para orang tua kembali diingatkan akan adanya ancaman  tekanan darah tinggi pada anak-anak mereka akibat pola makan. Sebagian  besar natrium dari makanan berasal dari kemasan dan makanan di  restaurant.  Untuk mencegah asupan garam berlebih, para orang tua juga   wajib mengamati label pada kemasan makanan.
Disarankan bagi orang  tua memberi makan anak-anaknya dengan mengutamakan kandungan nutrisi dan  menghindari tambahan garam. Anak-anak yang terlanjur obesitas,  lanjutnya, ada baiknya diajak berolahraga dan makan makanan kaya serat  seperti buah dan sayuran.
Sumber: http://growupclinic.com/2012/09/26/rekomendasi-pemberian-garam-pada-anak-dan-dampak-bila-berlebihan/

Link valid tentang tidak disarankan penambahan gula garam dalam MPASI :
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs394/en/ )
http://www.worldactiononsalt.com/salthealth/children/

tapi intinya mbak..klo menurut saya, kayak kita makan pedes, makin lama makin nambah tingkat pedesnya..
sama kayak garam..klo sudah ngrasain 1 g aja misalnya..mngkin akhirnya akan suka asin, pdhl tubuhny belum butuh itu,

tapi klo yg di bahas ya..sebenarnya klo berlebihan dan tidak sesuai kebutuhan, mgkn itu yg bikin bahaya..Selama dalam batas wajar..in sya allah aman mbak

☝🏻Salah satu Bahaya kebanyakan gulgar pada balita adalah Gagal ginjal.

☝🏻Seringkali Kendala idealisme pada pemberian MPASI adalah tidak sejalan dengan keluarga besar maka usaha sounding dengan mengedukasi secara perlahan terutama dengan komunikasi produktif akan menjadi satu solusi agar bisa memberikan yang terbaik untuk anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar