Rabu, 14 Juni 2017

Tantangan Komunikasi Produktif Hari ke-10

Juni 14, 2017 0 Comments


Bismillahirrahmanirrahim..
Pagi ini jadwal Ummi mengantar Tete Ade buat daftaran sekolah di SMKN 3 Malang. Mbak Inay ikut juga, kami bertiga naik angkot karena Ummi ndak bisa motoran hehehe. Alhamdulillah selama perjalanan Mbak Inay ndak rewel, malah banyak bercerita dan ceria sekali. Sesampainya di SMKN 3 kami segera melakukan pendaftaran, setelah itu Tete diminta untuk melakukan simulasi di lantai 3. Ummi ikut mengantar Tete ke atas, sambil menunggu Mbak Inay memilih melihat mas-mas yang bermain basket, lama sekali ia menonton. Ummi ajakin ke tempat Tete simulasi Mbak Inay malah merengek, moh..moh mi katanya. Ya udah kita nonton lagi ya nak, kalau sudah kita lihat ke tempat Tete lagi ya nak. Sambil melihat mas-mas bermain basket Ummi yang jadi komentator basketnya untuk terus bisa berkomunikasi dengan Mbak Inay. Lama-kelamaan Mbak Inay bilang, sudah mik sudah. Alhamdulillah, yuk sayang kita ke tempat Tete. Ternyata ia butuh waktu untuk menonton dan Ummi juga harus lebih bersabar menunggu waktu yang tepat untuk Mbak Inay.
Mampir ke tempat Tete simulasi, ternyata orangnya sudah turun..walah Tete ini ditunggu malah ninggal. Akhirnya kami bertemu di bawah, setelah itu kami memutuskan untuk pergi ke Perpus Kota. Kita jalan aja yuk, mumpung cuacanya mendung. Sepanjang perjalanan Mbak Inay terlihat ceria sekali sambil bernyanyi. Sesampainya disana ia sudah tidak sabar segera membaca buku. Iya nak, yuk kita kesana baca buku. Ummi mengambilkan board buku yang berjudul “Aku bisa Mandi Sendiri”, Tete sudah mengambil tempat duduk dengan setumpuk komik “Miiko”, dan Mbak Inay langsung senang melihat banyak mainan. Pandangannya langsung tertuju pada prosotan.
Mbak Inay       : Mik, srut..srut..
Ummi              : Nggih nak boleh
Mbak Inay       : Wah, srut..srut.. (terjun dengan bebas)
Ummi              : Hati-hati ya sayang
Mbak Inay       : Ya, hati-hati
            Lalu berlalu bermain ayunan bersama teman barunya Mbak Sofia. Naik ayunan bersama dan kembali main prosotan bersama. Kali ini Mbak Inay memanjat dari depan. Karena licin berkali-kali ia terpleset.
Mbak Inay       : Mik, gabisa..gabisa
Ummi              : Bisa sayang hati-hati, ayok Mbak Inay pasti bisa
Mbak Inay       : abisa, abisa
            Akhirnya ia berhasil naik prosotan dari depan dan terjun ke bawah, begitu berulang-ulang sampai ia bosan. HP Ummi berdering, abi menelpon tanda sudah waktunya untuk kembali pulang. Wah ini pasti lumayan sulit ngajak Mbak Inay pulang soalnya ia sudah asyik bermain dan membaca buku disini.

Poin Komunikasi Produktif yang diaplikasikan:
Aku Bisa
Observasi
Empati
Fokus pada solusi
Intonasi ramah

Malang, 14 Juni 2017
#level1
#day10
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Selasa, 13 Juni 2017

Jumat Hangat #2

Juni 13, 2017 0 Comments
Resume Jumat Hangat #2

☘ *Berusaha Menunaikan Hakmu, dengan berusaha memberikan nutrisi terbaik untukmu..* ☘
-----------------------------------------
Kholilatul Wardani
Kelas Bunda Sayang #2 Malang
#KelasBunsay2
#IIPMalang
-----------------------------------------
*Allah berfirman dalam Qs.(Al-Baqarah):233 - Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.*

Wahai anakku, ayat tersebut merupakan suatu seruan yang Allah berikan lewat kata *‘Hendaklah’*, untuk menyusuimu selama dua tahun penuh. Dalam ayat itu difirmankan bukanlah suatu kewajiban, melainkan suatu seruan. Allah bukan menjadikan menyusuimu menjadi kewajiban, karena dalam konsekuensi kewajiban, ada dosa yang akat melekat ketika tak melaksanakan. Tapi Allah tidak menjadikan penyusuan untukmu menjadi wajib. Ini adalah seruan, suatu anjuran. Dan Ibu ingin mengikuti anjuran yang Rabb berikan ini, menyusuimu hingga dua tahun nanti.. Bi idznillah..Semoga Allah akan memudahkan dan meridhoi setiap prosesnya.

Kau pasti bertanya-tanya Nak, mengapa Ibu mau melakukan hal ini. Mungkin penjelasan ini akan lebih mudah untukmu. Kau tahu Dokter Nak? Saat Allah menguji dengan rasa sakit, salah satu ikhtiar yang biasa kita lakukan selain memilih obat herbal, kita bisa melakukan pemeriksaan dan pengobatan dengan mendatangi dokter. Misalkan saja ada pasien yang sakit batuk, Dia akan meminum madu dengan jeruk nipis, untuk ikhtiar awal, akan tetapi bila tak kunjung berkurang batuk itu, Dia akan ke dokter untuk berikhtiar dalam kesembuhan. Saat pergi ke dokter, dokter akan melakukan pemeriksaan, diagnosa penyebab, dan dilanjutkan dengan pemberian obat. Tak hanya sampai disitu, dokter akan memberikan anjuran-anjuran terkait sakit yang dialami pasien. Misalkan anjuran untuk tidak makan gorengan, tidak makan yang pedas-pedas, atau minuman yang bersifat dingin. Tentu anjuran itu bisa saja pasien abaikan. Akan tetapi bagi pasien yang sangat ingin segera sembuh, akan mendengarkan anjuran yang diberikan dengan seksama, dan kemudian melakukan sesuai anjuran yang dokter berikan. Karena pasien itu tau, dokterlah ahlinya dalam usaha-usaha apa yang akan mengarahkannya pada upaya kesembuhan. Ya begitulah Nak, pasien akan sangat mempercayai dokter, karena dia tahu, Dokter tersebutlah ahlinya.

Begitu pula dengan Ibu Nak, meskipun Allah tidak menjadikan menyusuimu sebagai suatu kewajiban, melainkan sebuah anjuran, Ibu akan berusaha melaksanakan anjuran itu. Kau tahu kenapa Nak? Karena Allah itu adalah Rabb kita, Rabb yang paling tahu segalanya, dan pasti juga paling tahu apa yang terbaik bagi hambaNYA. Dan yang paling pasti Rabb adalah AhliNYA. Kalau dokter saja akan didengarkan anjurannya, apalagi ini anjuran dari Sang Illahi Rabbi. Ibu akan berusaha menjalaninya, karena Ibu yakin, inilah yang terbaik untukmu, karena ini anjuran Rabbmu. Biar proses penyusuanmu ini tak hanya karena ingin membuatmu sehat, tapi akan bernilai sebagai sesuatu yang Ibu lakukan karena ketaatan mengikuti anjuran Illahi Rabbi. Agar ini semua juga bisa menjadi hujjah Ibu nanti, saat semua proses yang Ibu lewati, dasar utamanya adalah untuk Illahi Rabbi, demi meraih keridhoan , hingga kelak bisa menjadi amal pemberat di akhirat nanti.

Doakan Ibu Nak, agar mampu melaksanakan anjuran ini. Tapi Ibu tak bisa hanya sekedar menyusuimu begitu saja, hanya mentransfer ASI dari tubuh Ibu ke tubuhmu. Ibu tak ingin hanya seperti itu, karena Ibu tau menyusui tak hanya sekedar memberi ASI. Bukankan hewan juga menyusui anaknya. Ibu tak ingin hanya seperti hewan itu. Ibu akan jadikan Sang Illahi Rabbi alasan melakukan semua ini, dan segala hal yang berhubungan dengan persusuan juga akan Ibu pelajari.

Saat Ibu belajar, ternyata ASI itu bukan hanya air susu biasa, tapi air susu yang luar biasa. MasyaAllah. Inilah salah satu bukti kebesaran Rabbmu Nak, betapa apa yang DIA anjurkan, tak mungkin sesuatu yang tak memiliki keajaiban. Ibu belajar mulai dari cara produksinya, apa yang terkandung di dalamnya, sampai apa efeknya untukmu nanti. MasyaAllah Nak, saat Ibu belajar semua ini, semakin membuat Ibu kagum dengan kebesaran Sang Illahi Rabbi. Sudah banyak penelitian di dunia kesehatan yang membahas ASI, sebagai sesuatu yang para pakar kesehatan anjurkan untuk diberikan pada buah hati sejak dini. Lihatlah Nak, bahwa jauh-jauh hari sebelum para pakar itu meneliti, telah ada anjuran tentang menyusui ini. MasyaAllah. Keluarbiasaan ini bahkan dimulai sejak tetes pertamanya, yang mungkin lebih dikenal sebagai Colostrum, telah banyak penelitian dilakukan, dan menyebutkan bahwa Colostrum ini sangat banyak memiliki manfaat besar bagi tumbuh kembang, antibodi, dan mungkin masih banyak lagi manfaat  yang belum kita ketahui. Lihatlah lagi Nak, itu baru tetes pertama, belum yang lainnya. MasyaAllah. Tahukah Kau Nak, bahwa nutrisi ASI juga berubah sesuai umurmu, tanpa perlu dilakukan setting dan perencanaan, tapi ASI itu mampu memberi nutrisi sesuai kebutuhanmu. Ibu masih ingat saat menyusuimu, di waktu awal-awal air susu itu begitu bening, tapi semakin lama semakin pekat, sepertinya tingkat kepekatan itu linier dengan usiamu, dan juga linear dengan nutrisi kebutuhanmu.

Dari banyak referensi yang Ibu baca, betapa besar manfaat luar biasa yang didapatkan saat menyusui hingga 2 tahun. Mulai dari ASI mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara tepat, kandungan zat imun antibodi, yang mana jumlah zat imun dalam ASI ini akan meningkat sehingga dapat memberikan perlindungan yang lebih besar lagi bagi bayi. Pemberian ASI juga dapat mencegah risiko alergi dan asma, memperkecil risiko sakit anak pada usia 16-30 bulan. Kandungan lemak dan energy ASI juga akan semakin meningkat. Oleh karena itu, dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa ASI tak tergantikan oleh jenis makanan apa pun. ASI juga merupakan sumber nutrisi yang paling mudah dicerna bayi saat bayi tidak memiliki nafsu makan. MasyaAllah kan Nak. Tapi ketahuilah Nak, sekali lagi Ibu tegaskan itu hasil penelitian sementara yang didapatkan. Suatu saat nanti pasti akan ada yang meneliti dan mendapatkan keajaiban-keajaiban lain yang terkandung dalam ASI. Karena apa Nak? Karena ini anjuran dari Rabbmu, Rabb Ibu, Rabb kita semua, yang paling tahu, yang terbaik bagi hambaNYA. MasyaAllah.

Selain berupaya untuk berusaha menyusuimu hingga 2 tahun nanti, Ibu ingin melakukan hal yang lain Nak. Ibu ingin melakukan proses ini dengan sebaik-baiknya. Ibu juga akan berusaha menunaikan hakmu, tak hanya memberimu ASI, tapi Ibu akan mendukung proses pemberian ASI itu juga dengan pemberian nutrisi terbaik, untuk semua makananmu. Mulai dari tahapan ASI Eksklusif, MPASI hingga makanan apapun yang kau konsumsi. Benar-benar mempelajari kebutuhan nutrisi MPASI, apa yang boleh dan tak boleh. Semisal madu yang merupakan salah satu makanan sehat, tapi kalau usiamu di bawah 1 tahun, justru akan berbahaya bagimu, karena sistem pencernaanmu belum siap, menerima kandungan yang ada di dalam madu. Semua itu detail Ibu pelajari, dengan membaca referensi di sana-sini. Ibu juga menerapkan NO GULGAR (Gula Garam) hingga usiamu 1 tahun. Membatasi konsumsi GULGARmu hingga 2 tahun. Ibu juga benar-benar memilihkan makanan pendamping (cemilan) yang masuk ke dalam tubuhmu. Ibu tak sembarangan memberimu makanan kemasan. Entah itu bubur MPASI, minuman yang boleh bahkan sampai memilih cemilanpun demikian. Tak pernah ku beri kau bubur kemasan, karena Ibu berusaha memberimu makanan Homemade. Minuman yang kau kenal hanya air putih dan ASI. Cemilan yang kau kenal adalah sayur, buah, kue basah, kue kering (Cookies)pun juga Homemade.  Karena kalau semua adalah homemade, Ibu akan dengan mudah memastikan kontrol bahannya, kualitasnya, rempahnya, dan juga gulgarnya. Ibu berusaha agar apa yang kau makan bebas pewarna, pengawet, MSG. Semua ini Ibu lakukan, agar dapat mengoptimalkan nutrisi terbaik di masa menyusuimu. Ini semua bukan hal yang mudah. Drama-drama disana-sini banyak terjadi. Mulai dari Orang Tua sendiri, saudara, dan orang-orang yang ada di sekitar kita. Mungkin banyak orang akan berkomentar bahwa Ibu terlalu berlebihan melakukan semua ini. Terlalu protektif sudah sering kali terdengar di telinga ini. Kasihan, anaknya gak boleh makan ini itu, nanti malah gak tahan sama makanan lain lho, bisa mudah sakit lho. Semua itu silih berganti mengomentari cara Ibu melakukan semua ini. Bukan hal yang mudah melakukan semua ini Nak, biidznillah, dukungan Ayah selalu menyemangati, Orang Tua semakin mengerti, beberapa mulai memahami, untuk mendukung usaha Ibu ini. Tapi tetap saja tak sedikit pula yang tetap mengomentari. Apalagi saat banyak berkumpul orang, entah itu keluarga, lingkungan sekitar. Benar-benar harus diproteksi. Terkadang orang tak mengerti, ingin memberimu ini itu. Alhamdulillah semua proses ini dimudahkan oleh Allah, cukup ku bilang padamu Nak, ‘Anak shalih, belum boleh ya, harus sa..’ dan kau akan menjawab ‘bar’. Tak perlu ada drama menangis meminta, dimudahkan oleh Allah untuk mengerti, cukup diganti dengan makanan subtitusi yang Ibu buat sendiri, yang bekal ini itu selalu kita bawa kemanapun kita pergi. Membawa bekalmu sudah seperti mau piknik rekreasi, mulai dari makanan utama, sayur mayur, lauk pauk, cemilan kue kering homemade, buah, yang terkadang buah lebih dari 1 varian. Meskipun dalam menyiapkannya selalu berempong ria, tapi Alhamdulillah Ibu melakukannya dengan bahagia.

Kau pasti akan bertanya-tanya kembali, kenapa Ibu begitu protektif terhadap semua ini? Ibu tegaskan lagi Nak, semua ini Ibu lakukan untuk menunaikan hakmu, untuk berusaha memberikan nutrisi terbaikmu. Ibarat untuk membangun suatu rumah yang kuat dan kokoh, dibangun pondasinya dari awal, memilih bahan bangunan terbaik, tukang terbaik, dan juga waktu terbaik. Tapi semua itu tak akan ada gunanya ketika bahan terbaik sudah dipilih, dibagun sudah mulai hampir jadi, tapi saat semen masih basah, pasir belum begitu kering, sudah diterpa dengan hantaman-hantaman yang akan merobohkan. Bahan terbaikpun akan sia-sia karena hantaman kuat itu menerpa rumah yang masih setengah jadi, yang belum kering benar. Ibu ibaratkan bahan terbaik bagunan itu ASI Nak, akan Ibu biarkan sampai pembentukan imun, antibodi, nutrisimu sampai kering benar agar tubuhmu benar-benar kuat dan kokoh, dengan mensupport nutrisi terbaik pula untuk bahan terbaik. Ibu biarkan kau bebas hantaman saat bangunan tubuhmu masih belum sempurna hingga 2 tahun, terbebas dari bahan-bahan pewarna, pengawet, MSG. Hingga saat bangunan tubuhmu telah benar-benar jadi, dibangun dengan bahan terbaik, hantaman apapun tidak akan membuat rumahmu roboh dengan mudah.

Doakan Ibumu ini Nak, agar Ibu mampu berusaha menunaikan hakmu, dengan memberi nutrisi terbaikmu. Karena Ibu tahu, kau adalah titipan Illahi Rabbi, yang harus benar-benar di jaga dengan sepenuh hati, dengan mengerahkan dan mengoptimalkan kemampuan diri. Karena saat kau diminta kembali, kapanpun itu terjadi, Ibu tak akan menyesali yang telah Ibu lakukan ini. Karena saat Ibu di tanyai tentang dirimu, justru ini akan menjadi Hujjah di hadapan Illahi Rabbi, bahwa Ibu berusaha menjagamu sejak dini, untuk meraih Ridho Illahi. Karena setiap titipan kelak akan dimintai pertanggungjawaban, bahkan sampai seperti apa caramu memberi makan.

*-Ummu Mumtaz-*
*Jum'at, 9 Juni 2017*


👭Diswap
❓Oh ya MpASI no gulgar itu untuk apa mb. Saya pernah dengar biar pas besar makannya bisa banyak bener gitu kah

▶ NO gulgar itu tanpa gula garam selama satu tahun, ada yg sampai 2 tahun..
anak saya gak gulgar sama sekali sampai 1 tahun ; nanti 1-2 th gulgar dikit bgt mbak makky..
karena anak kebutuhan gulgarnya 0%..didapat dr buah, kaldu, dkk sdh cukup..tanpa tambahan gulgar,
jadi lidah anak lebih alamiah, alhamdulillah anak saya suka banget sama sayur sama buah, bahkan strawberry jadi cemilan sehari2, bundanya aja gak kuat makannya, kecut banget, 😂😂

❓Terus maem nya emang suka terus ya mb. Kalau pakai gulgar kenapa mb. Apa ada bahaya buat anak. Saya yang kakak awalnya gak gulgar tapi waktu menu yang diaa gak suka sama mbahnya dikasih bubur kasih gulgar eh dia lahap. Alhasil idealisme itu pudar.

Dan si adik pengen ideal lagi. Baru tadi malam saya mau rencana tanya di sini eh alhamdulillah mb dani berbagi pengalaman yang pas banget 😍

▶ *Penambahan Gula dan Garam pada Makanan Bayi*
Mommy pasti sudah tahu bahwa sebaiknya penambahan gula dan garam dihindarkan pada makanan bayi dibawah satu tahun. Alasannya adalah karena mengingat ginjal bayi perlu kuat untuk mencerna asupan garam dan gula yang berlebih. Namun apakah jawaban itu cukup memuaskan Mommy? Terlebih ketika Mommy sedang konsultasi dengan dokter yang tidak pro Mpasi rumahan?
Saya mengalaminya. Rata-rata, dokter spesialis anak yang saya temui tidak begitu pro dengan Mpasi rumahan. Memang mereka tidak melarang, namun seringkali mengambil contoh makanan instant untuk menunjukan jenis-jenis makanan bayi dan teksturnya. Sehingga boro-boro menanyakan tentang penambahan gula garam, Ilmu Mpasi juga kebanyakan dapat dari artikel-artikel di internet.
Untuk itu, mengenai penambahan gula dan garam ini, saya coba-coba browsing dari media luar. Apakah memang sekedar masalah ginjal saja?
 http://everydaylife.globalpost.com
Dalam sebuah studi 2011 yang diterbitkan dalam "Journal of Public Health," peneliti menemukan bahwa 63 persen produk makanan bayi mengandung natrium tinggi atau gula. Olahan makanan bayi sering mengandung garam yang ditambahkan untuk membantu meningkatkan rasa, tekstur dan umur penyimpanan. Sementara konsumsi makanan ini sesekali mungkin tidak akan menyakiti bayi Anda, namun pelanggaran diet makanan bayi secara teratur dan berkepanjangan bisa memiliki dampak merugikan pada masa depan kesehatan bayi.
Diet tinggi garam dan gula tidak baik untuk kesehatan bayi, jadi penting untuk memantau asupan nya. Terlalu banyak garam dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, yang memainkan peran dalam penyakit jantung. Terlalu banyak gula dapat membahayakan gigi bayi dan berkontribusi terhadap perkembangan diabetes. Gula mengandung kalori, sehingga diet kaya gula juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak sehat, yang merupakan faktor dalam berbagai kondisi kesehatan.
Membatasi gula bayi dan asupan garam seharusnya tidak sulit, tetapi kenyataannya makanan bayi instant membuatnya menjadi sulit. Sangat penting untuk membaca label makanan bayi dengan hati-hati sehingga dapat membuat keputusan yang sehat. Pilihan tanpa menambahkan garam atau gula adalah taruhan yang aman, seperti yang dicatat dalam "Journal of Public Health." Asupan garam harian bayi tidak boleh melebihi 370 miligram per hari, asupan gula seharusnya hanya sekitar 100 kalori setiap hari.
 http://www.homemade-baby-food-recipes.com
Mengapa terlalu banyak garam berbahaya
Tubuh manusia membutuhkan garam agar dapat berfungsi dengan benar. Garam tidak bisa direproduksi oleh tubuh, sehingga sedikit garam merupakan bagian penting dari diet harian kita.
Tapi persyaratan untuk kebutuhan garam bagi bayi yang sangat kecil (kurang dari 1g per hari sampai usia 12 bulan) - dan kebutuhan ini dipenuhi oleh ASI atau susu formula nya.
Ginjal bayi tidak dilengkapi untuk memproses garam lebih dari jumlah diatas - yang berarti bahwa menambahkan garam pada makanan bayi dapat menyebabkan kerusakan ginjal serius. Bahkan telah ada situasi ekstrim di mana seorang bayi meninggal sebagai akibat dari mengkonsumsi terlalu banyak garam. Seperti yang dilaporkan dari BBC, di mana bayi yang sangat muda (hanya 3 bulan) meninggal setelah diberi makan bubur orang dewasa yang tentu saja, kadar garamnya jauh melebihi kadar garam yang tepat untuk bayi.
Ada juga bukti bahwa mengkonsumsi terlalu banyak garam sejak usia dini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi di kemudian hari - terutama pada keluarga dengan riwayat hipertensi.
Jadi sebaiknya makanan bayi menjadi hambar?
Nah, Anda mungkin menemukan makanan hambar jika dimasak tanpa garam, karena langit-langit Anda mungkin terbiasa dengan rasa asin. Tapi ingat bahwa langit-langit bayi Anda berkembang dan bahwa ia belum memperoleh preferensi untuk selera asin! Bahkan, makanan yang Anda anggap hambar mungkin bisa diterima untuk si kecil karena dia belum berpengalaman.
Di sisi lain, memastikan bahwa makanan bayi Anda adalah 'bebas garam' tidak berarti bahwa itu harus 'bebas rasa' juga! Bayi boleh merasakan rasa asin yang sewajarnya, namun tentunya tanpa penambahan garam.
Menambah rasa tanpa menambahkan garam
Dibandingkan menambahkan garam pada makanan bayi, coba tambahkan bumbu, rempah-rempah atau bawang putih sebagai gantinya. 'Perasa alami' ini benar-benar menawarkan banyak manfaat kesehatan di bagi diri mereka sendiri.
Beberapa orang tua memilih untuk menggunakan Bumbu Herbal tanpa garam dalam makanan bayi mereka - sedikit merica hitam menambah varian rasa dalam makanan bayi yang juga menjadi alat bantu yang indah untuk pencernaan.
Ingat juga bahwa tumbuh-tumbuhan, rempah-rempah dan bawang putih harus diperlakukan sebagai makanan baru ketika Anda pertama kali memperkenalkannya kepada bayi Anda - ini berarti bahwa makanan tersebut harus diberikan secara terpisah, setidaknya empat hari terpisah , untuk membantu Anda mengidentifikasi dan menghindari potensi alergi makanan atau masalah pencernaan.
Dan ingat - pengenalan APAPUN makanan baru pertama harus didiskusikan dengan dokter anak Anda.
http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/404667.stm, 27 Juli 1999.
Leroy Elders (3 bulan) diberi makanan sereal beras yang disiapkan khusus bukan untuk bayi karena lebih murah dan orangtuanya berpikir produk ini menggunakan bahan-bahan yang sama.
Dokter menghabiskan waktu lima hari untuk mencoba menyelamatkan Leroy setelah ia mulai menderita keracunan, tapi dia meninggal dalam pelukan ibunya ketika keputusan dibuat untuk mematikan mesin pendukung kehidupannya
Sebuah pemeriksaan pada Senin diberitahu bahwa tubuh Leroy berisi sembilan gram garam, asupan rata-rata harian untuk orang dewasa tapi cukup untuk membunuh seorang bayi, yang ginjal hanya dapat memproses sebagian kecil dari jumlah itu.
http://www.babycenter.in
Tidak perlu menambahkan garam pada makanan bayi Anda di tahun pertamanya. Bayi memerlukan kurang dari 1 gram garam sehari sampai mereka berusia 12 bulan. Balita berusia 1-3 tahun membutuhkan kurang dari 2g. Makan lebih banyak dari jumlah yang disarankan garam dapat merusak ginjal bayi Anda.
Juga, tampak bahwa selera yang diperoleh pada masa bayi akan terus dibawa hingga dewasa. Jadi jika bayi Anda terbiasa dengan makanan asin pada usia ini, dia mungkin terus ingin makanan asin di kemudian hari juga.
Sebelum bayi Anda berusia enam bulan, dia akan mendapatkan semua garam yang dia butuhkan dari ASI atau susu formula. Setelah bayi Anda mulai makanan padat, Anda tidak perlu menambahkan garam apapun untuk makanan bayi rumahan atau komersial. Kebanyakan makanan alami mengandung sedikit garam dan menambahkan lebih banyak bisa menjadikannya tidak sehat bagi bayi Anda.
Sumber: http://acyutanmom.blogspot.com/2013/07/penambahan-gula-dan-garam-pada-makanan.html#.Uuhe7fsxWt8
======================================================
Jangan Beri Gula dan Garam untuk Makanan Anak di Bawah 1 Tahun
Merry Wahyuningsih - detikHealth
Jumat, 24/02/2012 06:50 WIB
Jakarta, Agar anak menyukai semua jenis makanan  terutama sayur, maka jangan ajari anak mengenal rasa manis dan asin  sejak dini. Sebelum usia 1 tahun, tidak perlu menambahkan gula dan garam  pada makanan anak.
"Titik kritis makan anak adalah saat  memberikan makan pendamping ASI (MPASI)," jelas DR dr Fiastuti  Witjaksono, MSc, MS, Sp.GK, ahli gizi klinik dari Departemen Gizi  FKUI-RSCM, dalam acara Media Edukasi 'Kenali Jenis Gula Tambahan, Indeks  dan Beban Glikemik Serta Dampaknya pada Anak!' di The Energy Cafe,  Jakarta, Kamis (23/2/2012).
Menurut DR Fiastuti, ajari anak makan  makanan bervariasi, perkenalkan dengan satu-satu tapi bergantian untuk  semua makanan, karena tidak ada satu pun makanan yang kandungan gizinya  sempurna.
Pada saat masa kritis itu, sebelum anak berusia 1 tahun  juga tidak perlu menambahkan gula dan garam pada makanannya.  Memperkenalkan rasa gula dan garam terlalu dini pada anak bisa  membuatnya 'craving' (mengidam atau keinginan terus menerus) dengan  makanan manis atau asin, yang bisa berdampak buruk pada kesehatan.
"Biarkan  anak merasakan rasa alami dari makanan tanpa gula dan garam. Biarkan  dia merasakan rasa buah alami, susu alami atau rasa ayam tanpa garam,"  jelas DR Fiastuti.
Tidak membiasakan konsumsi gula dan garam  sejak dini juga tidak akan membuat anak memilih-milih makan, terutama  makanan yang dianggap lebih sehat.
"Kenapa banyak anak yang tidak  doyan sayur? Karena orangtuanya sudah mengajarkan makanan yang manis  dari kecil, sedangkan sayur itu kan rasanya hambar jadi anak tidak mau.  Kalau dia tidak dibiasakan makan manis dari kecil, dia tidak akan  memilih-milih makanan," tutup DR Fiastuti.
Sumber:http://health.detik.com/read/2012/02/24/065021/1850422/1300/jangan-beri-gula-dan-garam-untuk-makanan-anak-di-bawah-1-tahun
=================================
Bagi yang udah setahun juga diminimalisir saja penggunaaan garam.
Rekomendasi Pemberian Garam Pada Anak dan Dampak Bila Berlebihan

Anak yang terlalu sering konsumsi garam dapat berujung pada  masalah kesehatan serius, bahkan meningkatkan risiko tekanan darah  tinggi. Jika orang dewasa banyak mengonsumsi garam,  hal itu akan memicu  tekanan darahnya sehingga meningkatkan risiko sakit jantung dan stroke.  Pada anak, konsumsi natrium dengan kadar yang sama seperti halnya orang  dewasa akan membuat berat badannya berlebihan, yang akhirnya tekanan  darah naik secara dramatis.
Dalam studi terbaru yang dipublikasikan Journal Pediatrics dan Trading Standar Institute (TSI), para ahli kesehatan merekomendasikan
Konsumsi garam pada anak-anak tidak lebih dari 2.300 miligram atau setara 1 sendok teh per hari.
Dari hasil penelitian, selama ini orang dewasa dan anak-anak masih konsumsi garam rata-rata 3.400 miligram setiap hari.
Menurut survei Trading Standar Institute (TSI), anak di bawah usia satu tahun harus mendapatkan asupan garam setidaknya satu gram garam setiap hari.
Usia satu hingga tiga tahun harus memiliki dua gram garam per hari  dan tiga gram garam untuk anak-anak yang berusia di bawah usia empat  hingga enam tahun.
Sedangkan jumlah garam yang baik untuk anak-anak antara usia tujuh hingga 10 tahun dibatasi sampai lima gram per hari.
Ginjal anak Anda tidak dapat mengatasi kelebihan asupan garam. Jadi,  jangan tambahkan garam pada menu makan anak Anda sampai mereka berusia  satu tahun.
ASI itu sendiri memenuhi kebutuhan garam dalam tubuh mereka. Semua  makanan olahan, seperti saus dan keripik juga sangat kaya akan natrium.
2.300 mg garam sama dengan satu sendok teh konsumsi garam secara keseluruhan.
Dampak kelebihan garam pada anak
Para peneliti di Centers for Disease Control and Prevention (CDC)  Amerika menyebutkan bahwa anak-anak yang mengonsumsi garam sebanyak  asupan orang dewasa, menempatkan mereka pada risiko yang sama untuk  terkena hipertensi, demikian menurut studi yang dipublikasikan di jurnal  Pediatrics.
Garam benar-benar dapat berakibat buruk bagi anak-anak jika   asupannya terlalu banyak, karena dapat menyebabkan berbagai penyakit.  Jika untuk alasan apa pun ginjal kita gagal untuk menjaga keseimbangan  sodium dalam tubuh, maka ini akan mengarah pada peningkatan tekanan di  arteri dan penyakit ginjal kronis.
Apa yang anak-anak makan sekarang dapat mempengaruhi tingkat  kesehatannya di kemudian hari. Tingkat tinggi asupan garam pada  anak-anak juga telah dikaitkan dengan penyakit seperti asma dan batu  ginjal. Bahkan, menyebabkan obesitas pada anak-anak. Jadi, batasi asupan  garam dalam diet anak Anda untuk mencegah efek berbahaya dari sodium.
Menurut penelitian tersebut, ketika kadar konsumsi garam setiap hari  1.000 miligram, resiko tekanan darah tinggi bisa meningkat sampai 74  persen pada anak dengan kelebihan berat badan atau obesitas. Sedangkan  untuk anak berbadan normal kenaikannya sampai 6 persen. Data ini  berdasarkan kajian yang melibatkan berjumlah 6.200 anak dan remaja  berusia 8 sampai 18 tahun. Lebih dari sepertiga responden adalah anak  dengan kelebihan berat badan atau memiliki tekanan darah tinggi.
Menurut laporan Pusat Pengendalian Penyakit dan Pencegahan (CDC)  Amerika Serikat, asupan garam banyak didapatkan dari kebiasaan memakan  roti, pizza, daging segar dan olahan, sup, sandwich, keju, pasta, daging  dan makanan ringan.
Kebiasaan mengonsumsi makanan yang sudah diproses juga menyumbang  asupan natrium yang cukup tinggi. Sup, kaldu, sayuran dalam kaleng, mi  ayam, saus, juga sosis merupakan sumber natrium yang belum banyak  disadari. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan terhadap sosis yang  dijual di supermarket di Inggris diketahui 80 persen dari 300 jenis  sosis di sana mengandung kadar garam lebih tinggi dari yang disarankan.  Rata-rata mengandung lebih dari 2 gram per 100 gram sosis. Makanan  seperti susu, daging, dan sayuran merupakan sumber alami natrium. Jadi,  ketika anak Ternyata kandungan garam terbanyak terdapat dalam makanan  kalengan dan makanan siap saji, Anda memiliki salah satu makanan yang  disebutkan di atas dalam makanannya, maka Anda harus mengurangi sedikit  asupan garam mentah dalam diet mereka untuk mempertahankan proporsi.  Karena tingginya asupan garam dapat berakibat buruk bagi kesehatan anak  Anda.
Jika memiliki tekanan darah tinggi sejak kecil, kemungkinan hal  tersebut akan berlangsung sampai dewasa. Tekanan darah tinggi adalah  salah satu faktor paling signifikan untuk penyakit jantung. elihat hasil  studi ini, para orang tua kembali diingatkan akan adanya ancaman  tekanan darah tinggi pada anak-anak mereka akibat pola makan. Sebagian  besar natrium dari makanan berasal dari kemasan dan makanan di  restaurant.  Untuk mencegah asupan garam berlebih, para orang tua juga   wajib mengamati label pada kemasan makanan.
Disarankan bagi orang  tua memberi makan anak-anaknya dengan mengutamakan kandungan nutrisi dan  menghindari tambahan garam. Anak-anak yang terlanjur obesitas,  lanjutnya, ada baiknya diajak berolahraga dan makan makanan kaya serat  seperti buah dan sayuran.
Sumber: http://growupclinic.com/2012/09/26/rekomendasi-pemberian-garam-pada-anak-dan-dampak-bila-berlebihan/

Link valid tentang tidak disarankan penambahan gula garam dalam MPASI :
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs394/en/ )
http://www.worldactiononsalt.com/salthealth/children/

tapi intinya mbak..klo menurut saya, kayak kita makan pedes, makin lama makin nambah tingkat pedesnya..
sama kayak garam..klo sudah ngrasain 1 g aja misalnya..mngkin akhirnya akan suka asin, pdhl tubuhny belum butuh itu,

tapi klo yg di bahas ya..sebenarnya klo berlebihan dan tidak sesuai kebutuhan, mgkn itu yg bikin bahaya..Selama dalam batas wajar..in sya allah aman mbak

☝🏻Salah satu Bahaya kebanyakan gulgar pada balita adalah Gagal ginjal.

☝🏻Seringkali Kendala idealisme pada pemberian MPASI adalah tidak sejalan dengan keluarga besar maka usaha sounding dengan mengedukasi secara perlahan terutama dengan komunikasi produktif akan menjadi satu solusi agar bisa memberikan yang terbaik untuk anak.

Camilan Rabu #1

Juni 13, 2017 0 Comments
Resume Cemilan Rabu #1

📝 Materi
🎀 *Cemilan Rabu #1* 🎀
31 Mei 2017

*Komunikasi Produktif, Komunikasi Efektif*

Seberapa pentingnya komunikasi? Dari komunikasi, orang dewasa dan anak-anak belajar tentang agama, values, dan sebagainya. Komunikasi juga menentukan konsep diri anak/ _self concept_ yang nantinya akan menentukan harga diri/ _self value_ dan percaya diri/ _self confidence_ anak. Inilah mengapa materi Komunikasi Produktif menjadi awal dari segala materi.

Kunci dalam komunikasi ialah *perasaan*.  Jika ingin nasehat atau pesan kita diterima oleh orang lain terutama anak kita, yang diperlukan ialah memahami perasaannya terlebih dahulu. Karena pada dasarnya, manusia memiliki lima kebutuhan dasar dalam komunikasi yaitu agar perasaannya Di dengar, Di kenali, Di terima, Di mengerti, dan Di hargai (5D) yang merupakan kunci komunikasi.

Kadang secara tidak sengaja kita salah berbicara kepada anak untuk mendapatkan hasil instan (misal: agar anak cepat diam dari tangisnya). Kesalahan Komunikasi ini menimbulkan dampak yang disebut dengan *Verbal Abuse*, meski terjadi secara tidak sengaja tetapi hal ini dapat merusak jiwa anak dan efeknya baru terlihat dalam jangka panjang.

Berikut akibat kesalahan komunikasi pada anak:
♻ Melemahkan konsep diri
♻ Membuat anak diam, melawan, tidak perduli, sulit diajak kerjasama
♻ Menjatuhkan harga dan kepercayaan diri anak
♻ Kemampuan berfikir menjadi rendah
♻ Tidak terbiasa memilih dan mengambil keputusan bagi diri sendiri
♻ Iri
♻ Menjadi generasi yang BLAST (teori Mark Kaselmen) merupakan singkatan dari Boring-Lonely-Angry/Afraid-Stress-Tired yang akhirnya mengakibatkan beberapa penyimpangan sosial.

Selain kata-kata, yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi ialah bahasa tubuh. *“Action is louder than words”*

Lalu bagaimana cara berkomunikasi yang baik, benar dan menyenangkan pada anak ? (Langkah-langkah berikut ini pada dasarnya bisa digunakan kepada siapa saja lawan bicara kita)

*1. Jangan bicara tergesa-gesa*
Siapa yang tidak pernah merasa bahwa waktu “sempit” atau “sedikit”? Tapi bicara tergesa-gesa akan membuat pesan yang kita sampaikan gagal diterima otak anak. Hindari bicara tergesa-gesa,  apalagi sambil marah-marah dengan muka garang tanpa senyum. Bahkan jika bisa, cobalah tersenyum. Senyum dapat mengaktifkan hormon seretonin yang membuat kita merasa senang. Ingat, jika perasaan senang, otak bisa menyerap lebih banyak!

*2. Ingat: Setiap pribadi unik*
Hargai setiap pribadi lawan bicara kita. Allah telah menciptakan setiap manusia unik dan berbeda-beda (lihat QS 3:6), maka jangan samakan dirinya dengan kita apalagi orang lain.

*3. Kenali diri sendiri dan anak*
Kebanyakan orang yang belum mengenal diri masih terpaku dengan rutinitas.
Masih ingat aktifitas dinamis? Orang yang telah banyak mengelola aktifitas dinamis bisa jadi telah lebih dulu mengenal siapa dirinya (be do have). Sehingga mereka cenderung mudah memanage diri, waktu dan kondisi di sekitar mereka.
Karena itu, ambillah waktu untuk mengenali diri sendiri dan anak atau siapapun orang terdekat kita. Dengan lebih mengenal anak, akan lebih mudah kita berkomunikasi dengannya. Sisihkan waktu tertentu untuk bisa berduaan hanya dengan anak/pasangan.

*4. Pahami perbedaan _needs_ dan _wants_*
Setiap pribadi unik, begitu juga dengan kebutuhan (needs) dan kemauan (wants) -nya. Bedakan kebutuhan dan kemauan kita dengan anak. Misalnya, anak mau bermain terus, namun ia butuh mandi atau makan. Coba pahami kemauannya, selami dunianya, baru kemudian beritahu anak apa yang sesungguhnya menjadi kebutuhannya.

*5. Pahami “Masalah Siapa?”*
Siapa yang sebenarnya memiliki masalah? Saya atau anda? Kadang, kita mencampurkan masalah kita dengan orang lain, atau masalah orang lain dengan kita. Sebelum berkomunikasi, analisa siapakah yang bermasalah? Apakah perlu dibantu atau tidak? Misal ketika anak dihadapkan pada suatu masalah, ini adalah kesempatan anak untuk berpikir, memilih, dan mengambil keputusan (BMM). Jika anak dibimbing untuk membuat pilihan dan mengambil keputusan, ia akan tumbuh menjadi anak yang mandiri dan bertanggung jawab.

*6. Baca bahasa tubuh*
Bahasa tubuh lebih nyaring dari kata-kata. Dalam komunikasi 55% berisi bahasa tubuh, 38% nada suara dan sisanya hanya 7% yang ditentukan oleh kata-kata. Karena itu, bahasa tubuh tidak pernah bohong. Baca bahasa tubuh anak untuk mengerti apa yang ia rasakan.

*7. Dengarkan Perasaan*
Kunci komunikasi ialah perasaan. Maka cobalah dengar perasaannya dengan menebak apa yang sedang ia rasakan dari bahasa tubuhnya. Misalnya, “Adik sedang kesal/marah/jengkel ya?”, “Adik sedih ya karna mainannya hilang?”. Dengan menerima perasaan anak, anak mau membuka diri, mengeluarkan emosi dan masalahnya. Dengan mengetahui apa masalahnya, kita dapat membantu anak untuk menyelesaikan masalah tersebut.

*8. Mendengarkan dengan aktif*
Jadilah cermin ketika anak bercerita tentang masalahnya. Tunggu dan eksplore perasaannya hingga tuntas, dan berikan respons yang sesuai seperti, “Oooh.. Begitu ya?” “Terus?” “Kamu kesal sekali ya?”. Sediakan ruang bagi emosinya. Jika emosinya sudah mengalir, maka korteks otaknya siap bekerja. Selanjutnya, anak akan lebih mudah menerima informasi dan pesan dari kita.

*9. Hindari 12 gaya populer (parenthogenic)*

Tanpa kita sadari, secara turun temurun 12 gaya komunikasi ini sering kita gunakan dalam percakapan sehari-hari. Ketika anak sedang atau tidak bermasalah pun, jika kita sering meresponnya dengan menggunakan 12 gaya populer ini, anak akan merasa TIDAK percaya dengan emosi atau perasaannya sendiri.

Berikut ialah contoh-contoh 12 gaya populer:
1⃣Memerintah,
contoh: “Mama tidak mau dengar alasan kamu, sekarang masuk kamar dan bereskan kamarmu!”

2⃣Menyalahkan,
contoh: Ketika anak tidak bisa mengerjakan soal PRnya, ayah berkata, “Tuh kan. Itulah akibatnya kalau kamu tidak mendengarkan Ayah dan malas belajar”

3⃣Meremehkan,
contoh: “Masak pakai sepatu sendiri saja tidak bisa, bisanya apa dong Kak?”

4⃣Membandingkan,
contoh: “Kok kamu diminta naik ke panggung saja tidak mau sih Kak, tuh lihat Andi saja mau”

5⃣Memberi cap,
contoh:”Dasar anak bodoh, disuruh beli ini saja salah!”

6⃣Mengancam,
contoh: “Kalau kamu tidak mau makan lagi, kamu tidak akan dapat uang jajan selama seminggu!”

7⃣Menasehati,
contoh: “Makanya, kalau mau makan cuci tangannya dulu, nak… Tangan kan kotor banyak kumannya…”

8⃣Membohongi,
contoh: “Disuntik tidak sakit kok nak, seperti digigit semut aja kok”

9⃣Menghibur,
contoh: Ketika adik menemukan bahwa es krim nya dimakan oleh kakaknya tanpa sepengetahuannya, bunda berkata, “Sudah ya sayang, besok bunda belikan lagi es krimnya, lebih enak dari yang dimakan kakak tadi”

🔟Mengeritik,
contoh: “Lihat tuh! Masak mengepel masih kotor dimana-mana begitu. Mengepelnya yang benar dong!”

1⃣1⃣Menyindir,
contoh: “Hmmm… Pintar ya? Sudah mandi, sekarang main tanah dan pasir lagi”

1⃣2⃣Menganalisa,
contoh: “Kalau begitu, yang mengambil bukumu bukan temanmu, mungkin kamu tinggalkan di tempat lain…”

Aha! makin banyak yang harus kita perbaiki ya, ayo lanjutkan tantangan 10 hari teman-teman, dengan kualitas komunikasi yang semakin bagus.

*10. Gunakan “Pesan Saya”*
Jika kita yang memiliki masalah terhadap anak, gunakanlah “pesan saya” atau “i-message” yaitu dengan:

“Ayah/Ibu merasa …. (isi perasaan kita) Kalau kamu …. (isi perilaku anak) Karena… (isi konsekuensi terhadap diri sendiri/orangtua/orang lain”

Contoh: “Ayah merasa marah kalau kamu tidak mendengarkan ayah bicara karena itu membuat ayah merasa tidak berharga“.

“Pesan saya” memisahkan antara masalah dengan diri anak. Bedakan dengan “pesan kamu”. Pesan kamu menggunakan kamu (yaitu anak) sebagai subjek masalah misalnya, “Kamu tidak pernah mendengarkan ayah!“. Dalam “pesan kamu”, anak tidak bisa membedakan mana masalahnya dan mana dirinya. Hal tersebut jika terus menerus dapat melemahkan konsep diri anak.

/Tim Fasilitator Bunda Sayang 2/

Sumber Informasi:
_Catatan Seminar Elly Risman, artikel_
_Cemilan Rabu Bunda Sayang Batch #1_

❓Tanya Jawab
1⃣ Bunda Upik
Di cemilan rabu kn disebutkan untuk menghindari 12 gaya parenthogenic, yg mau saya tanyakan di poin 7,9,12 contohnya yg baik seperti apa? Karna sudah turun temurun dari ibu di ajarkan seperti itu dan jujur saya sampai sekarang masih sering menggunakan gaya tersebut hehe

1⃣ Mba rofi, saya coba contohkan pada satu poin, misalnya pada point 7, menasihati.
Alih2 menggunakan gaya menasihati, boleh diubah jadi kalimat pengalaman atau boleh juga berupa kalimat tanya misalnya  "adik mau makan yah? Adik tau tidak, ditangan yang kotor itu ada banyak kuman-kuman yg bisa jadi sumber penyakit. Karena itu menurut adik sebelum makan sebaiknya tangan kita diapakan?"✅

2⃣ Mba boleh ootd g . Mau share masalah anak saya umur 3 th cwe.,
Kalau nangis selalu meronta2 ., mencakar2 dirinya (menyakiti dirinya) . Teriak2 pokoknya tidak terkendali. Menurut mba2 bagaimana nggeh solusinya

2⃣ Hehehe..saya sebenarnya tidak capable memberikan solusi thdp tantrum ini. Tp menurut bbrpa yang saya baca, menghadapi tantrum terbagi dalam 3 bagian, mencegah, menangani saat tantrum, dan menangani pasca tantrum.
Source buku seri IIP, Bunda sayang
Mungkin sebagian besar dr kita, kebanyakan hanya berfokus menangani anak saat tantrum, namun terkadang alfa memperhatikan bagaimana mencegahnya. Shg seringnya situasi kadung tidaj terkontrol saat tantrum melanda ananda
Itu sebabnya ortu harus mau belajar mengenali apa saja penyebab tantrum pada ananda, lalu orangtua harus satu frekuensi serta konsisten dlm pengasuhan ananda. Shg ananda tidak mengalami kebingungan
Sekilas itu y bisa saya sampaikan perihal tantrum. Silakan bunsay jika ada y mau menambahkan

☝🏻Tanggapan
Mau nambahin tanya ya mbak,  biasanya disebut tantrum kalau usia brp tahun yaa?
Anak saya tiap ketemu ibu saya,  selalu nangis kalau gag digendong.  Itu tantrum juga kah?

▶ Coba mba yulia ajak komunikasi anandanya saat tenang, kenapa tiap ketemu eyang nya ko nangis. Apa y membuat ananda tidak merasa nyaman. Terus berusaha untuk menggali dan mencari tahu alasan ananda seperti itu. Lakukan komprod.

☝🏻Masih usia 6 bulan mbak.  Kalau menurut saya,  karna saya dan suami jarang gendong,  kalau eyang dari kecil mesti gendong. Jadi skrng meskipun bb nya sdh nambah,  dan sebenarnya eyangnya sdh kurang mampu kalau gendong terlalu lama tp anak saya malah seakan ngerti kalau nangis pasti digendong sama eyangnya 😔

▶ 6 bulan belum masuk kategori tantrum ya mba sepemahaman saya.

Camilan Rabu #2

Juni 13, 2017 0 Comments
Resume Cemilan Rabu #2

📝 Materi
🌿 *Cemilan Rabu 2* 🌿
7 Juni 2017


*FAMILY FORUM*

🍇Apa sih family forum itu?
➡Family forum adalah kegiatan ngobrol bersama keluarga inti,  yang dibangun untuk saling mengalirkan rasa,  mengetahui hobi anak-anak, aktivitas harian mereka, trend pengetahuan dan berita yang ada saat ini, kebutuhan seluruh anggota keluarga dan masalah atau tantangan-tantangan apa saja yang dihadapi oleh seluruh anggota keluarga serta harapan dan cita-cita dari masing-masing anggota keluarga. Family forum merupakan salah satu sarana pendukung terjadinya komunikasi produktif di dalam keluarga.

🍌Siapa saja yang terlibat dalam Family Forum?
➡Keluarga inti: Ayah,  ibu,  dan anak-anak.

🍊Kenapa kita perlu mengadakan family forum?
-Sebagai sarana untuk mengalirkan rasa
-Menyamakan Frame of Experience dan Frame of Reference
-Melancarkan komunikasi diantara anggota keluarga
- Sarana belajar bagi anggota keluarga untuk dapat berbicara dan mendengar dengan baik.
- Menggagas ide,  menyamakan visi misi keluarga, merencanakan dan menetapkan cita-cita bersama

🍰Kapan, dimana dan bagaimana kita bisa melaksanakan family forum?
➡ Boleh kapan dan dimana saja. Bentuknya pun beragam, seperti di meja makan dg sebutan "meja peradaban", bisa juga selepas jamaah maghrib menjadi " maghrib time", ngeteh bersama "tea time", ngopi bersama "coffee break", ngegame bersama "play on", ngemil bersama "snack time", bahkan bisa dilakukan jarak jauh dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi saat ini, dll.
Ketika anggota keluarga sedang berkumpul semua, maupun saat salah satu anggota keluarga berada dalam kondisi berjauhan, masih tetap bisa dilakukan kegiatan family forum.

_Sebagai sarana pendukung komunikasi produktif dalam keluarga, perbanyaklah membuat forum keluarga saat sore ngeteh bersama, atau sepekan sekali saat akhir pekan_.

```Selamat membuat forum keluarga```.

/Tim Fasilitator Bunda Sayang 2/

Sumber Bacaan:
Hasil Belajar Kelas Bunda Sayang Koordinator Nasional dg Ibu Septi Peni Wulandani
Review 1 Game Level 3, Kelas Bunda Sayang 1
Pengalaman pribadi fasil Bunda Sayang 2

❓Tanya Jawab
1⃣ Untuk anak usia 20bln..bagaimana arahan family forumnya bun?
Apakah lbh k arah permainan ato spt apa?

1⃣ Boleh kearah bermain, membaca bersama, dsb.senyamannya mba Dhani dan keluarga. Krn tujuan family forum adalah sarana membangun bonding, dgn mengalirkan rasa, melancarkan komunikasi, dsb. 😊
Jangan dibayangkan family forum sbgi kondisi formal antara keluarga, kita duduk bersama dalam satu waktu, saling berkomunikasi, sehingga nantinya akan kebentuk komunikasi y produktif antar anggota keluarga
Waktu saya melakukan family forum ini, kami berempat duduk dimeja main mereka, duduk saling berhadapan, mereka asik menggambar dan mewarnai smbil bercerita, kami sebagai orangtua mendengar kan, lalu salo g bergantian bercerita, as simpel as that 😄

2⃣ pertanyaan lg ttg FF
di keluarga saya, alhamdulillahnya sering bnyk d habiskan ngobrol bareng dengan suami dan bermain dengan anak kami yg masih 1(20m); kami sering mengobrolkan mulai sehari2, apa yg bakalan jadi visi misi, kegiatan, ttg kluarga dll.
Kmi biasa melakukannya entah itu saat setelah pulang kerja, mau tidur, saat makan, ataupun saat dalam perjallanan, (semakin bnyk waktu diskusi sejak memutuskan tdk ada TV sejak hamil 3 bulanan). apakah yang seperti ini termasuk FF, ataukah hanya sekedar ngobrol2 biasa, krn tdk ada penentuan waktu yg jelas, sehingga melebar kmn2..
termasuk prduktifkah??atau harus ada jdwl tertentu yg diluangkan untuk FF?

2⃣ Menurut mba Dhani setelah menikmati cemilan tadi, apa y sdh dilakukan mba Dhani dan keluarga apakah sudah mendekati konsep FF?

☝🏻Tanggapan
Klo nurut sy sih udah bun.😅😅
Tp pgn tau..apakah yg kayak gitu gpp ya..mskpn bhsn jd macam2 dan kmn2..tdk terkonsep..
🤔🤔

▶ Ff kan pendukung komprod, agar memudahkan mengalir kan rasa, menyamakan for/foe keluarga, mengetahui apa y dirasa

3⃣ Bunda @Heny ,waktu mulai awal nikah sampai sekarang kita selalu melakukan FF baik itu obrolan serius atau obrolan santai apa yang akan kita lakukan esok hari,kebanyakan kita menemukan solusi untuk masalah2 dalam rumah tangga kami tapi kalau dalam obrolan tiba2 membahas masalah tempat tinggal dan mertua pasti endingnya jadi saling emosi😭 ,tidak satu dua kali ini Bun,hampir setiap membahas itu pasti tengkar

3⃣ Alhamdulillah FF sudah  menjadi habbit mba Nur dan keluarga ya  👍🏻
Untuk permasalahan yg menjadi  penyebab tidak singkronnya komunikasi, Apa ada masalah mengenai tempat tinggal dan mertua mba Nur?

☝🏻Tanggapan
Kita awal nikah sudah sepakat untuk tinggal di rumah sendiri meskipun ngontrak,tapi setelah putra kami lahir sering terjadi pembicaraan"kasih mbh nya sendirian",padahal jarak rumah kami ke rumah mertua bisa di tempuh dalam waktu 10 menit dan tiap hari suami selalu sambang kesana dan setiap weekand selalu nginep disana sampai orangtua sy sendiri sempat protes,giliran kerumahnya kapan..
Semalam sempat bahas masalah ini,akhirnya sy utarakan sejelas2 nya isi hati sy kenapa sy menolah pindah kerumah mertua,malah tambah emosi suami sy,sy langsung diam tanpa komentar apa2😭

▶ Keinginan mba Nur untuk mandiri, keinginan suami untuk berbakti pada orang tua, apakah seperti itu inti masalahnya mba?

☝🏻Iya bunda...

▶ Ini hal yg harus memakai hati dan nalar yaa menghadapi nya. Satu sisi keinginan mandiri, membangun rumah tangga tanpa direcoki oleh pihak manapun, susah senang dijalani berdua,
Sisi lain, suami adalah anak laki-laki, dimana sampai kapanpun orang tua masih memiliki hak thdp nya. Menjaga orangtua yg Alhamdulillah Allah beri usia sampai saat ini.
Keinginan berbakti berbenturan dgn keinginan hidup mandiri
Keduanya sama baiknya, insyaallah
Mungkin saat berkomunikasi, niatkan terlebih dahulu dr mba Nur dan suami untuk mencari solusi bersama dan terbaik untuk semua.
Fokus pada solusi, bukan pendapat siapa yg lebih benar atau keinginan siapa y lebih baik
Saat berfokus mencari solusi terbaik, pada akhirnya bukan lah perasaan saya, keinginan saya y kamu harus pahami, kamu harus mengerti, akan tetapi apa yg terbaik untuk kita, sehingga kita akan menjalani bersama, dalam situasi paling tidak nyaman sekalipun, dan akan saling menguatkan satu sama lain
Lakukan dlm suasana paling nyaman, mba Nur tentu faham, suami paling nyaman dan bisa diajak komunikasi dlm situasi y bagaimana.

☝🏻Insaa Allah sy coba bunda @Heny ,terima kasih bunda atas nasihatnya,tapi bunda bolehkah untuk saat ini sy masih belum bisa menyinggung persoalan itu lagi dengan suami😭

▶ Gpp mba Nur, beri jeda, turunkan dulu emosi masing-masing. Ingat berfokus pada solusi yaa

4⃣ Mb heny tujuan komunikasi kan untuk menyampaikan informasi terutama dari kita ke orang lain.

Dengan perbedaan FoR & FoE saya dan suami punya gaya penyampaian yang berbeda dan menerima juga beda.
Maka setiap kami FF seringnya malah gak tercapai tujuan. Tapi kalau iseng aja malah kadang bisa saling menguatkan. Namun jadi gak terkontrol waktunya kadang luama gak ada komunikasi intens.

Cara membuat FF yang menyenangkan apa yang harus kita lakukan pertama kali mb. Dan apa yang harus kita tanamkan sebagai pemacu semangat untuk miliki FF yang berkualitas. 😊

4⃣ Mba likhah sudah memahami for/foe suami kah?

☝🏻Masih proses memahami lebih dalam mb. Karena baru sadar ternyata banyak yang belum saya kenal dari beliau
Cara efektif untuk mengenal dan memahami FoR dan FoE suami gimana mb

▶ Cara paling efektif mengetahui nya tentunya dgn bertanya. Krn kita kan tidak bisa membaca isi pikiran dan isi hati orang lain, apalagi menerawang masa lalu orang lain. 😃
Namun tentu ada cara bertanya y baik yaa, bukan dgn menginterogasi tentunya.
Itu sebabnya kenapa ada family forum, komunikasi produktif, agar apa2 yg ingin kita sampaikan, ingin kita ketahui bisa tersampaikan dgn baik.

Tantangan Hari ke-9 Komunikasi Produktif

Juni 13, 2017 0 Comments


Pukul 03.15 WIB saya terbangun dan langsung melihat jam takut kalau-kalau terlewat sahur karena masih menyusui. Dan ternyata Mbak Inay sholihah masih saja menyusu, terpaksa saya hentikan proses menyusuinya sambil disounding “sebentar nggih sayang, ummi siapkan sahur dulu ya nak”. Sambil menangis Mbak Inay mau melepas ASInya dan saya ajak bicara sambil mengobservasi keadaan dan berempati terhadap yang ia rasakan “Mbak Inay masih haus ya nak, sebentar nggih”. Ummi pun berlalu pergi menyiapkan sahur, tak berapa lama tangisanmu pun reda dan berubah menjadi cekikan bersama abi.
Kami pun menyantap sahur bersama sambil mendengarkan Mbak Inay bercerita macam-macam. Setelah sahur kami lanjut menunaikan shalat shubuh berjamaah, Mbak Inay pun turut serta untuk memberikan suasana kegiatan beribadah padanya dan membangun kebiasaan shalat.
Ummi              : “Mbak Inay, Ummi dan Abi Sholat dulu nggih..apa nak sho...”
Mbak Inay       : “lat”
Ummi              : Beribadah sama..
Mbak Inay       : Allah
Ummi              : Mbak Inay tunggu dan duduk disitu ya sayang
Mbak Inay       : Ya
           
Alhamdulillah, Mbak Inay pun dengan tenang menunggu kami berdua shalat walaupun sesekali memangil-mangil Ummi. Setelah shalat Ummi melanjutkan tilawah, namun ditengah-tengah bacaan Mbak Inay pup..hehehehe...
Ummi langsung menghentikan tilawah dan mengangkat Mbak Inay ke belakang, mandi sekalian ya nak. Mbak Inay pun setuju. Saya lanjut mencuci piring dan Mbak Inay asyik bermain air sambil menamani Ummi. Air hangat pun siap, mandi yuk sayang ajak Ummi. Ya mandi, jawab Mbak Inay. Seperti biasanya kalau sudah mandi susah sekali untuk mentasnya. Poin komunikasi produktif yang saya aplikasikan selanjutnya adalah memberikan pilihan. “Mbak Inay, boleh main air dulu isi botol ini dengan air ya nak setelah itu sampun nggih mandinya”. Ya, jawab Mbak Inay. Dan ia mematuhi kesepakatan yang telah dibuat. Masya Allah nak, terima kasih untuk kerja samanya kali ini. Semoga Ummi senantiasa istiqomah untuk terus berbenah dalam membersamaimu.
Malang, 13 Juni 2017
#level1
#day9
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip