Bismillahirrahmanirrahim..
Mengapa banyak anak sekarang yang cenderung kurang kreatif dalam menghadapi tantangan atau cenderung menunggu untuk diselesaikan orang lain. Apa kira-kira akar dari masalah tersebut? Menurut Kreshna Aditya masalah terbesar ada pada SISTEM SEKOLAH. Sebab sistem yang menyamaratakan kemampuan setiap anak sehingga berpotensi mematikan kreativitasnya padahal anak-anak perlu ruang untuk menyalurkan potensi dan kreativitasnya.
Maka dengan memberi ruang, ananda dapat bertumbuh dengan memaksimalkan seluruh potensi yang ia miliki. Seperti main-main kami hari ini, ananda saya biarkan mengeksplor mainan dan berkreasi sendiri. Ummi hanya bertugas mengobservasi dan mengklarifikasi hasil kreasinya tersebut. Yap, tak perlu mengegas tak perlu mengarahkan biarkan ananda berkreasi dengan mengikuti aliran idenya.
Ananda mengambil lego dan uno stacko minta main susun-susun katanya. Awalnya ia mengambil uno stacko untuk kemudian disusun berjejer dan dijatuhkan satu sehingga menimbulkan efek domino. Supeer happylah sholihah melihatnya dengan terkagum-kagum dan mengulanginya kembali. Lalu, mengambil lego untuk kemudian disusunnya menjadi termbak versinya dan ditembakkan kepada saya sambil mengeluarkan suara dooor dooor door. Ah bermain imajinasi yak sayang. Ananda suka sekali menyusun sesuai dengan ukurannya sepertinya ia tipe yang menyukai keteraturan.
Terkadang kita sebagai orang tua yang gak sabaran melihat tingkah pola ananda sehingga secara tidak sengaja membatasi atau bahkan mematikan kreativitas mereka. Kita belajar sama-sama ya sayang belajar berpikir kreatif bareng. Bukankan ketika kita menyemai fitrah ananda maka fitrah kita pun ikut bertumbuh dengan indahnya. Raise your children raise your self.
#Day3
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#Level9
#ThinkCreative
Sabtu, 24 Maret 2018
# Kuliah Bunsay
# Think Creative
Think Creative: Day 3 (Memberi Ruang)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar