Bismillahirrahmanirrahim..
Hari ini saya siapkan sensory bin bertema salju sebagai sarana bermain dan belajar ananda sekaligus mengenalkan salju plus sensory play. Harapannya agar ananda mengenal salju melalui penginderaan dengan memegang dan merasakan dinginnya salju buatan.
Bagi saya ini semacam tantangan yaitu dengan menyediakan bahan belajar menggunakan apa yang ada tak perlu menunggu semua ada apalagi mengada-ada. Bikin saya mikir keras plus searching kesana kemari untuk mendapatkan tambahan ide dan wawasan. Memanfaatkan popok sekali pakai bekas ananda yang baru terpakai 5 menit dan langsung minta dilepas karena risih sebab mau diajak ke masjid dalam waktu lama takutnya ndak keburu ia menahannya. Nyatanya ia menolak memakainya dan mampu menahannya sampai ke kamar mandi. 😍😍
Ananda seringkali membuat saya takjub dengan segala aksi dan lakunya. Banyak hal yang terkadang bikin kita sebagai orang tua geregetan eh ternyata ananda punya pemikiran yang luar biasa. Jadi harus bener-bener diobservasi dulu ketika ananda beraksi sebelum menjudgenya. PR banget ini yak biar ndak buru-buru melabeli ananda A dan B sebelum mengklarifikasinya.
Eh ya malah panjang bahasannya, kembali ke salju buatan yak. Berbekal pospak tersebut saya ambil gel dalamnya untuk kemudian diberi air dingin dan pewarna makanan agar terlihat semakin menarik serta tak lupa diberi pecahan es batu agar sensasi dinginnya makin kerasa. Saya tambahkan pula berbagai aksesoris pendukung lainnya dalam sensory bin tersebut.
Main air, es dan kotor-kotoran adalah hal yang bikin ananda dipenuhi cahaya binar. Sebelum diajak main saya bacakan terlebih dahulu mengenai salju dan menjelaskan bahwa salju itu dingin. Mengimajikan salju dengan kebesaran Allah. Harapan saya ketika ananda bermain snow sensory bin tersebut ia bisa merasakan dinginnya salju dan mengenal tekstur salju walau buatan.
Ternyata harapan tak sesuai realita yang ada. Ternyata oh ternyata ananda memiliki cara sendiri untuk bermain dan bersenang-senang. Ananda memilih untuk transfer dari satu wadah ke wadah yang lain kemudian memutuskan untuk berjualan es. Akhirnya aktivitas tersebut berhalu menjadi pretend play sebagai penjual es. Malah bikin ananda makin girang, fokus dan berbinar plus banyak bercerita.
MasyaAllah ternyata anak-anak memang telah diberikan oleh Allah kreativitas yang luar biasa tanpa perlu kita dikte dan arahkan. Mereka akan belajar dengan cara mereka sendiri yang terpenting kita selalu ada bersama mereka sebagai fasilitator untuk memberikan dorongan dan cinta tanpa syarat.
#Day2
#Tantangan10hari
#Level9
#KuliahBunsayIIP
#ThinkCreative
Jumat, 23 Maret 2018
# Kuliah Bunsay
# Think Creative
Think Creative: Day 2 (Sudut Pandang)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar