Ummi mau nyoba belajar nulis dan topik ini dipilih karena lagi greget2 sama beberapa ibu yang suka sekali berkompetisi tentang anaknya. Apalagi teknologi makin canggih makin dengan mudahnya kita mengakses dan memposting segala sesuatu. Sampai-sampai kadang kita lupa bahwa lisan atau tulisan kita telah menyakiti orang lain, be a wise dalam berkata-kata dan menulis.
Menjadi ibu adalah melakukan yang terbaik bagi keluarga dan bukan menjadi terbaik diantara para ibu lainnya. Sebab sejatinya setiap ibu telah diinstall oleh Allah fitrah keibuan dalam proses mengasuh dan membersamai anak-anaknya. Setiap ibu pasti mengupayakan yang terbaik bagi putra-putrinya, sehingga apapun yang mereka usahakan adalah versi terbaik dari dirinya. Dan bahwa kemuliaan di mata Allah bukan diukur dari cara proses ibu melahirkan baik normal maupun caesar ibu juga sama-sama berjuang mempertaruhkan nyawa untuk melahirkan generasi emas pencetak peradaban sesuai harapan ibu masing-masing. Agak sedih dan miris masih banyak diantara kita yang memandang kehebatan seorang ibu dari proses melahirkannya. Belum lagi topik ASI, ya Allah memang memerintahkan para ibu untuk menyusui selama 2 tahun penuh tapi bukan berarti yang gagal menyusui anaknya sendiri dibilang gagal dalam menjadi ibu, dicibir hanya karena memberikan susu formula. Ah Ibu sekali lagi pasti mengupayakan yang terbaik bagi anaknya dengan versi terbaik dari dirinya. Mungkin sang ibu tersebut sudah berupaya semaksimal mungkin atau memiliki alasan lain. Yap positive thinking terhadap apapun pilihan orang lain akan lebih membuka jendela pemikiran kita. Baik asi atau sufor, baik mpasi instan atau homemade, baik schooling atau homeschooling, baik full time mother atau working mom sama-sama mengupayakan yang terbaik bagi putra-putrinya.
Yuk stop berkompetisi dengan ibu lain, bahwa setiap kita memiliki keunikan dan tantangan tersendiri dalam pengasuhan keluarga. Setiap ibu pasti memiliki kebijakan bagi anak-anaknya, hargailah pilihan masing-masing ibu. Sejatinya kita pun sama-sama belajar dan berproses dengan ananda. Kita hanya perlu menganti kacamata pandang dengan positif. Dan setiap diri kita adalah "very special limited edition".
Ummi Nay
Ummi Nay
Tidak ada komentar:
Posting Komentar