Malang, 5 November 2017
Bismillahirrahmanirrahim..
Pagi ini ummi ada jadwal mini workshop tentang Pemetaan Bakat Anak "Peka Lebih Cepat Tanggap lebih Tepat" oleh Mbak Andita. Dan Alhamdulillah mbak Inay kooperatif sekali mulai dari bangun pagi ndak rewel langsung minta pipis dilanjut baca buku Koksi lagi. Buku yang menjadi favoritnya, dari buku ini mbak Inay banyak belajar berempati ketika melihat ekspresi wajah sedih koksi dan kupu-kupu. Kali ini mbak Inay ndak ummi ajak jadi dititipkan ke bunda Erin karena tingkahnya yang aktif luar biasa dan ummi biar bisa fokus dalam menimba ilmu 😅.
Hari ini ummi bersyukur sekali kembali dipertemukan dengan mbak Andita untuk menimba ilmu dari beliau. Kalau bertemu dengan mbak Andita so pasti akan dapat banyak kucuran ilmu yang super keren. Makanya, ummi senang sekali kalau belajar dan menimba ilmu dari beliau. Kali ini membahas 34 bakat sifat, sebelumnya ummi sudah sedikit belajar tentang 34 bahasa bakat ini cuma masih bingung bagaimana aplikasinya. Biasanya bakat ditandai dengan anak yang pintar melukis, jago memasak, bernyanyi dan olahraga sehingga anak yang tidak memiliki bakat seperti itu dikatakan anak tidak berbakat. Padahal Allah menciptakan manusia dilengkapi syakillah (pembawaan diri/ modal unik) yang telah terinstall di dalamnya untuk menjalankan perannya masing-masing di muka bumi. Ternyata oh ternyata bakat seperti melukis, menggambar, menyanyi, dll termasuk dalam bakat panca indera. Sedangkan yang akan kita bahas kali ini adalah bakat sifat yang tiap2 individu paling tidak akan memiliki 7-10 kekuatan dari 34 bakat sifat. Namun, ketika kita telah menemukan kekuatan tersebut tidak perlu buru2 melabeli anak dengan bakat tersebut sebelum mengayakan wawasan dan aktivitasnya. Sehingga bakat sifat yang terlihat hari ini tetap kita catat dan dilihat perkembangannya dari waktu ke waktu untuk mengetahui apakah itu bakat yang sebenarnya atau bukan. Karena bila itu benar-benar bakatnya maka tidak akan berubah dalam berbagai kondisi. Dan sebagai orang tua kita juga harus konsisten dalam mengobservasi bakat ananda serta lebih PEKA dalam membaca 'data' dalam diri ananda. MasyaAllah memang benar kata Bu Septi bahwa murid siap guru datang. Sepertinya ketika saya belajar ilmu ini kemudian Allah telah menuntun saya untuk bertemu dengan orang-orang yang menginspirasi dan menularkan ilmu dengan positif. Alhamdulillah, terima kasih ya Allah 😍😍.
Dari belajar bahasa bakat ini bisa membuat kita lebih rileks dalam membersamai ananda. Seperti halnya ketika ananda berlarian kesana kemari ndak ada capeknya, padahal ibunya sudah ngos ngos ngejar kesana kemari. Ketika kita paham bakat sifat ananda maka aktivitas berlarian kesana kemari tiada capek dan henti akan berubah menjadi oh sepertinya ananda ini achiever (memiliki stamina yang tinggi dan selalu bekerja keras). Atau ketika ananda ndak langsung membaur ketika bertemu teman2 baru, maka kita akan melihatnya sebagai oh mungkin si kakak deliberative. Sehingga dengan paham akan 34 bahasa bakat ini akan mampu mengubah kacamata pandang kita kepada ananda dari sesuatu yang negatif menjadi sesuatu yang positif. Semoga ummi senantiasa mampu mengaplikasikan ilmu ini yang nak sehingga mampu membersamaimu lebih rileks dan memahamimu seutuhnya. Barakallah untuk ilmunya mbak Andita, terima kasih telah memberikan semangat kepada saya untuk kembali menata cara pandang dan belajar lebih peka dari membersamai ananda.
#Day8
#Level5
#KuliahBunsayIIP
#ForThingsToChangeIMustChangeFirst
Minggu, 05 November 2017
# Bunda Sayang
# For Things to Change I must Change First
Menstimulasi Anak Suka Membaca 8
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar