🌹 Resume Kulwapp IIP Lampung, 04 April 2017
🌹
📜Tema : Core Value and Core Mission Dalam Pernikahan
👳🏻Narasumber : Ustadz Harry Santosa
🎙Host : Rohmah
📝Notulen: Rohmah & Evi Wiliyanti
📔 Materi 📔
Ini ada 4 tulisan bersambung, berikut tulisan pertama. Silahkan ikuti link sambungannya.
Misi Pernikahan atau Misi Keluarga (Part 1)
#fitrahkeluarga #familycoremission
Konon jumlah perceraian di Indonesia mencapai angka fantastis yaitu 36 kasus per jam. Sebanyak 70% nya adalah karena Khulu' atau cerai atas gugatan istri. Apa penyebabnya?
Mereka yang produk persekolahan materialis pasti selalu menduga faktor ekonomilah penyebab utamanya, mohon maaf saja, bukan itu, tetapi penyebab utamanya adalah ditemukannya para suami tidak memahami bahasa cinta istrinya.
Ada suami yang kaget dan sangat sedih karena tiba tiba digugat cerai istrinya. Itu sakitnya luarbiasa. Bayangkan saja, dia merasa selama ini sudah menjadi suami yang baik, memberikan rumah terbaik bahkan bagus untuk ukuran keluarga di kota besar, perhiasan yang cukup, kendaraan keluarga yang cukup prestise dsbnya. Lalu masalahnya apa?
Ternyata sang suami "tidak pernah memuji istrinya" dan "sedikit memiliki waktu bersama".
Bila kemudian rujuk kembali, sepanjang tidak memahami "bahasa cinta" pasangannya, maka kasus akan berulang.
Menurut riset ada 5 tipe bahasa cinta yang tiap orang berbeda satu sama lain yaitu pujian, pemberian, kebersamaan, layanan, sentuhan. Jika bahasa cinta seseorang ini dikenali dan diaktivasi maka kantung cintanya akan membesar berbunga bunga.
Namun bahasa cinta hanya "potret permukaan dari kondisi sesungguhnya", atau fenomena puncak gunung es. Ada yang lebih mendasar daripada itu, yaitu bahwa keluarga atau rumahtangga umumnya hampa dari makna keberadaannya atau tidak mengetahui misi pernikahannya.
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa penyebab perceraian adalah karena tidak adanya MISI keluarga dan tidak adanya proses PENDIDIKAN di dalam sebuah keluarga.
Banyak keluarga yang telah menikah bertahun tahun, namun tidak pernah menyadari pentingnya misi keluarga atau misi pernikahan sehingga tidak merasa perlu menemukannya dan menuliskannya.
Bisa juga karena tidak paham makna misi, karena ada keluarga yang menyebutkan bahwa misi keluarganya atau misi pernikahannya adalah untuk beribadah kepada Allah atau untuk menjadi khalifah di muka bumi. Tidak salah namun "so high".
Padahal beribadah dan menjadi khalifah adalah maksud penciptaan sekaligus maksud pernikahan, bukan misi pernikahan. Lalu apa dan mengapa misi pernikahan?
Mengapa Misi Pernikahan itu Penting?
Bayangkan sebuah keluarga ibarat sebuah Kapal Terbang. Maka setiap Kapal Terbang memerlukan perencanaan serta rute penerbangan untuk mencapai landasan di bandara tujuan. Tanpa perencanaan dan rute penerbangan maka landasan bandara tujuan hanya mimpi semata. Apalagi jika bandara yang dituju lebih dari satu.
Jika cuaca cerah terus, tidak bertemu badai dan taufan, maka kapal terbang akan melakukan penerbangan sesuai rencana, melalui rute dan ketinggian semestinya yang direncanakan, kemudian tiba tepat waktu sampai di tujuan.
Sayangnya, jarang ada perjalanan yang benar benar sesuai rencana, karena sepanjang perjalanan selalu ada awan comulonimbus yang harus dihindari, awan tebal yang memaksa berbelok sedikit atau menaikkan ketinggian, turbolensi yang menyebabkan guncangan dsbnya.
Namun selama memiliki perencanaan dan rute penerbangan, sang pilot dan kopilot dapat selalu mengecek alat navigasi agar selalu merujuk kepada perencanaan penerbangan dan rute yang sudah direncanakan lalu mengendalikan pesawat agar kembali pada tracknya sehingga sampai ke tujuan. Mungkin tidak tepat waktu, namun setidaknya mendekati perencanaan.
Begitulah pentingnya misi dalam sebuah keluarga, layaknya perencanaan pemerbangan dan rutenya.
(Part 2) https://www.facebook.com/harry.hasan.santosa/posts/10210052306334329
(part 3) https://www.facebook.com/harry.hasan.santosa/posts/10210080338515116
(Part 4)
https://www.facebook.com/harry.hasan.santosa/posts/10210184705684230
part 5 (habis)
https://www.facebook.com/harry.hasan.santosa/posts/10210215519134547
🌷 Sesi Tanya Jawab
🌷
1⃣ Mita
Sy mau bertanya tentang bagaimana membuat misi dan visi klrga yg baik dan benar? Trimakasih.
1⃣bunda MIta yang baik,
Yang benar adalah yang selaras dengan maksud penciptaan yaitu untuk beribadah dan menjadi Khalifah.
Yang baik itu adalah yang menjadi peran menebar rahmat dan manfaat sebanyaknya bagi semesta
Secara teknis. misi yang benar adalah yang sesuai dengan "pangillan hidup" keluarga kita, atau alasan keberadaan keluarga atau pernikahan kita. Apa potensi ummat yang ingin benar benar dikembangkan atau apa masalah ummat yang sungguh sungguh ingin diselesaikan, itulah sebenar benar misi. Misi biasanya dimulai dengan kata kerja.
Sedangkan misi yang baik adalah yang bisa memberi banyak manfaat dan menebar rahmat. Sebutkan dengan jelas, kepada siapa peran atau misi keluarga kita akan diberikan. ✅
☘Tanggapan:
Bunda Mita: Jadi misal kl visi misi klga kami ingin menjadikan Alquran dan sunnah sbg tuntunan hidup kami, sudah bnar blm y ustadz.
karna sy ingin khidupan kami sesuai dg p yg Allah tetapkn d quran, dan kami jg berusaha untuk mnjalankan sunah.
👳🏻Ustadz Harry: misi adalah peran spesifik keluarga dalam peradaban, visi adalah hasil yang didapat ketika peran dijalankan
JIka ingin menjadilkan alQuran dan Assunnah sbg tuntunan hidup ini adalah kewajiban seluruh keluarga Muslim.
Kecuali jika keluarga bunda punya misi, "ingin mendidik keluarga dan masyarakat agar menjalani alQuran dan AsSunnah dengan sebaik baiknya".
2⃣ Nur'Ani
Bagaimana ya pak membuat sebuah misi dalam keluarga, kalau tipe saya dan suami berbeda.. suami bukan orang yang suka diajak merencanakan sesuatu...suami orangnya tipe yg jalanin aja semuanya...sedangkan saya dari sebelum menikah suka merencanakan sesuatu...jadi saya menjalaniny seperti ada sesuatu yg kurang karna ga sejalan.
Trimakasih bapak.
2⃣bunda Nur'Aini yang baik,
Begitulah Allah telah pasangkan suami dan istri agar saling bersinergi. Pada ghalibnya Ayah adalah "a man of mission and vision" sedangan bunda adalah " a lady of sincerity and love". Ayah Penanggungjawab Pendidikan, dan Bunda adalah petugas harian.
Tentu peran peran pokok itu perlu dipahamkan dan kelemahan sifat yang ada jangan sampai menghalangi peran pokok tsb, Jadi yang utama adalah bagaimana untuk segera membuat misi dan visi keluarga. Bunda bisa bantu membuat draftnya, dan meminta ayah utk memberi pendapat. Ingatkan ayah bahwa, tipenya sering membawa masalah dalam perjalanan keluarga ✅
3⃣ Ami
Apakah visi misi keluarga bisa berubah atau direvisi seiring perjalanan waktu dg mempertimbangkan bertambahnya usia anak ketika anak-anak tumbuh besar dan sudah teraba bakat dan minatnya?
Apakah visi misi itu dirundingkan hanya dengan pasangan kita atau jg juga melibatkan anak?
3⃣bunda Ami yang baik,
Tentu bisa direvisi kapan saja dengan kesepakatan bersama, istilahnya bukan diganti tetapi "semakin tajam".
Biasanya yang berubah secara berkala adalah VISI, karena visi adalah cita2 sedangkan misi adalah tugas atau peran. Misalnya peran atau misi seorang tentara tentu tetap yaitu bertempur, tetapi visi atau cita cita tentara bisa berubah sesuai periode tertentu, misalnya naik pangkat, menaklukan kota A dstnya.
Anak mulai dilibatkan dalam menyusun MISI dan VISI sejak usia 7 tahun, makin sering diberi kesempatan dalam pengambilan keputusan akan sangat baik membentuk kesadaran dan tanggungjawabnya. Jika ananda berbuat sesuatu yg tidak baik maka kita bisa ingatkan ananda dengan MISI keluarga yang disepakati ✅
4⃣ Sasha
1. Ustad izin bertanya, bokehkah di bagi tips dan trik cara berkomunikasi kepada mertua yang kurang berkenan dengan pola mendidik buah hati di rumah
2. Perlahan kami mengadopsi konsep HE yang ust. Harry paparkan, dalam beberapa kesempatan suami cenderung sebagai follower saja, apakah salah jika sy mengharapkan lebih jika suami bertindak sebagai konseptor juga
4⃣bunda Sasha yang baik,
1. Komunikasi akan terjalin baik, jika kita berbaik sangka. Misalnya jangan anggap Mertua itu musuh, tetapi jadikanlah partner. Berikan peran yang memang dibutuhkan saja dalam mendidik anak kita, tetapi jangan berikan peran yang strategis yg akan memicu konflik. Misalnya jika mertua suka dongeng atau suka ke Musium, ya beri peran itu saja utk membersamai cucunya. Tapi jangan memintanya merancang personalized curriculum anak kita.
2. Suami adalah penanggungjawab dan konsultan pendidikan, beliau tidak bisa terlalu banyak dilibatkan dalam teknis. Sepanjang mendukung akan sangat baik, tetapi Suami harus menjadi konsultan bagi Istrinya setiap saat, krn istri biasanya sudah sibuk dgn masalah keseharian sehingga tidak dapat melihat dengan jernih permasalahan. Maka ayah harus datang sebagai orang yg membawa nasihat karena bisa jernih melihat ✅
5⃣ Rohmah
Ustadz Harry izin bertanya, saya masih single, dalam menentukan calon pendamping hidup, hal2 penting apakah yang sebaiknya menjadi pertimbangan agar bisa mempersiapkan visi dan misi dengan benar dalam pernikahan kelak
5⃣ bunda Rohmah yang baik,
Pendamping hidup (suami) tentu yang agamanya baik, namun lebih dalam sebaiknya yang memahami peran keayahan atau fitrah seorang ayah baik sebagai penanggungjawab pendidikan keluarga maupun sebagai "a man of mission & vision"
Dalam banyak hal, suami yang jelas dan tegas misinya dan mampu menunjukkan dan memimpin misi itu akan membuat bahtera rumah tangga akan kokoh. Suami bukan hanya piawai di Masjid, juga di rumah dan di pasar ✅
6⃣ Nurhalina
Apa kiat untuk bisa meraih visi dan misi pernikahan pd kasus pasangan LDR?
6⃣Nurhalina yang baik,
Misi keluarga idealnya adalah peran spesifik yang dijalankan bersama antara suami dan istri serta anak anak dalam rangka mencapai maksud penciptaan. Misi dan Visi dapat disusun bersama ketika ada kesempatan bersama. Tinggal dilihat apakah LDR nya relevan dengan misi yang dicanangkan, jika tidak sebaiknya dipertimbangkan strategi untuk tidak LDR. Karena LDR dalam waktu panjang tanpa MISI yang jelas, bisa berakibat perpisahan ✅
7⃣ Indar
Apakah misi pernikahan sebuah keluarga dapat sewaktu2 berubah, karena kadang2 kami blm merasa pas dengan pilihan saat ini
7⃣Mohon lihat jawaban 3⃣
8⃣ Momi
Ustad, kadang dlm rumah tangga kita msh disibukkan dengan hal2 teknis pekerjaan harian seperti mencuci, nyapu ngepel masak, sehingga para ibu suka terjebak hanya sampai dipekerjaan rumah beres,anak beres selesai, sehingga tidak ada value dalam kelurganya, bagaimana ya pak mengatasi ini?
8⃣ bunda Momi,
Banyak keluarga terjebak pada hal yang URGENT dan IMPORTANT (genting dan penting), sehingga lupa atau tidak sempat melakukan yang IMPORTANT but not URGENT (penting tapi tak genting). Padahal jika yang "important but not urgent" terjadi maka akan berantakan semuanya.
Justru jebakan "urgent dan important" karena tidak sempat merumuskan yang Important but not urgent..
Misalnya seorang bekerja di jendela, dengan kertas bertumpuk, lalu terlintas fikiran bahwa anda angin bertiup maka pasti kertas akan berterbangan berantakan. Namun karena disibukkan menulis (genting) maka menutup jendela (important) tidak segera dilakukan. Ternyata angin benar2 bertiup kencang, dan semua kertas berterbangan, lalu akibatnya harus merapihkan seharian.
Sebagai gambaran, misalnya coba bunda dan suami ambil cuti sesaat, putuskan mana mana yang seharusnya bisa dicegah dan mana mana yg seharusnya bisa diserahkan pada anak anak, tentu akan lebih ringan kesibukannya. ✅
9⃣ Novia dari Kelas BunSay PLB :
1. Alhamdulillah bisa langsung berinteraksi dg ustd Harry, Ust, sejak ikut kelas matrikulasi IIP, sy telah merumuskan misi dan visi keluarga kami. Ya, sy yg merancang, lalu sy diskusikan degan suami, apakah beliau setuju atau ada masukan yg lain. tapi suami terkesan pasrah dan nrimo, dan malah bilang, ngga ush terlalu banyak teori, jalanin saja dengan sungguh-sungguh, gitu. Gimana ya Ustadz carax melibatkan suami dalam pendidikan anak ini? pdhl kan seharusnya suami itu mendukung penuh yaa ?
9⃣ Bunda Novia yang baik,
Hari ini saya banyak menerima keluhan dari para istri bahwa suaminya "pasif", padahal seharusnya narasi narasi besar ttg peran keluarganya dalam peradaban harus mengalir deras dari lisannya.
Maka:
1. Jangan "dimusuhi" atau "dikomplain", banyaklah mendoakannya, Allahlah yang mengubah dan menggerakkan hati manusia
2. Temukan "masalah" terbesar dalam hidup Ayah. Umumnya para Ayah yg tidak mau terlibat dalam urusan keluarga, seperti mendidik dan membuat misi, adalah ayah yang tidak "selesai" dengan dirinya atau tidak bahagia dengan karirnya dsbnya. Ada juga para ayah yang "keibuan", ini terjadi misalnya karena ayahnya wafat ketika kecil sehingga kekurangan suplai maskulinitas seorang ayah.
Temukan dengan empati yang mendalam, makin banyak menyerap apa yang dirasakannya maka akan mudah menemukan solusinya
3. Sambil menunggu perubahan, asik saja dengan anak anak ✅
🌷Sesi Diskusi
🌷
☘ Bunda Evi Wiliyanti: MasyaAllah ...banyak sekali ilmunya yg kami dapat malam ini.
Sebelum ke misi spesifik keluarga, apakah dibutuhkan secara berurutan setiap istri dan suami menemukan misi spesifik pribadi nya ustadz? Apakah ini yg menghambat sebuah keluarga blm menemukan misi spesifik nya? Krn misi spesifik pribadi pun blm jelas?
👳🏻Ustadz Harry: biasanya memang dimulai dari menemukan "personal mission statement" masing masing suami dan istri.
FBE seri di Jakarta, biasanya juga ada sesi "talents mapping" utk memetakan bakat suami istri
☘Bunda Evi Wiliyanti: " misi inti keluarga bukan dirumuskan tetapi ditemukan, dan cara menemukan nya dengan "ngelmu titen" yaitu mengamati dengan seksama dalam rentang waktu panjang, apa pola sisi cahaya dan keberkahan sebuah keluarga" Dodik Marianto
☘Bunda Indar: Ustad,suami saya malah kadang keliwat detail maunya semua tertulis, saya kan simple ustad, kepiye nih?
👳🏻Ustadz Harry : isilah “Family Mission Worksheet” untuk membantu Family Mission statement
☘Rohmah: Menanggapi ini ya ustadz.. "the person of tega" batas teganya sejauh mana ya ustadz? Atau ada batasan dalam hal2 apa saja?
👳🏻Ustadz Harry: Tentu ada "syarat dan kondisi" tega,
1. Perhatikan tahapan usia anak. Tega dimulai usia 7 - 10 tahun, namun ketegaan dengan interaksi di alam. 11 - 14 tahun ketegaan dengan dibenturkan pada kehidupan
2. Perhatikan relevansi dengan keunikan anak
3. Perhatikan relasi yang kuat. Ketegaan akan diterima sebagai sayang jika ada kecintaan yang kuat sejak usia dini
4. Perhatikan reason atau alasan yang kuat sehingga menerima ketegaan
☘ Bunda Asih: Pa haji punteun, Ini asih yg tempo hari di jogja 😬 knp sy berpikir bahwa misi hidup spesifik itu tidak se-simple TMA?
Kalo personal statement oke lah. Bisa dibuat sendiri spt di CV itu 😬
Nah sedangkan misi hidup kan itu adl tugas dr Allaah. Bukan claim pribadi bahwa "misi hidup sy adl bla bla".
Bagaimana kita bisa mengakses/mengetahui misteri misi hidup tsb? 😀 nuhun
👳🏻Ustadz Harry: rahasia mengenal rahasia adalah telaten mengamati pola
🌷 Penutup
🌷
Para bunda Professional, menemukan MIsi dan Visi keluarga tentu setiap keluarga menemukan dengan cara yang berbeda, tetapi pada ghalibnya kita hanya bisa melihat pola dan jujur pada panggilan hidup ini.
Urgensi menemukan misi keluarga sangat penting dan bagaimana kita akan mengklaim bahwa telah mencapai maksud penciptaan untuk beribadah dan menjadi khalifah Allah apabila tidak memiliki peran spesifik pribadi maupun peran spesifik keluarga
Pernikahan adalah peristiwa besar peradaban, maka menemukan peran spesifik peradaban adalah hal yang utama dalam kehidupan. Jadi mulailah pernikahan segalanya dengan "start from the end" atau "family mission".
Salam Pendidikan Peradaban
Jazakumullah,
Waswrwb 🙏😊
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
Selasa, 30 Mei 2017
# Fitrah based education
# Kurikulum Belajar
Resume Kulwapp Core Value & Core Mission dalam Pernikahan
by
Omah Sinau Prabu
on
Mei 30, 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar