Belajar berbagi melalui kisah Abdurrahman bin Auf yang Dermawan, sukses dalam berdagang dan memiliki harta berlimpah tidak membuatnya kikir namun hartanya digunakan untuk Islam. Saya pun menjelaskan padanya bahwa berbagi tak perlu menunggu kita berkecukupan dalam harta, dalam keadaan sempit sekalipun kita bisa berbagi kepada orang lain. Bukankah sebuah senyuman yang tulus kepada orang lain bernilai sedekah. Apapun yang bisa kita berikan baik dalam keadaan sempit atau lapang itulah makna berbagi. Alhamdulillah, ananda pun sudah paham akan konsep berbagi dan berbinar sekali kalau bisa memberi untuk orang lain. Setiap ada pengamen atau pengemis yang datang ia akan berlari ke kotak untuk mengambil uang dan memberikannya sendiri dengan senyuman yang tulus. Setiap kali membeli sesuatu selalu mengambil 2 "satu-satu", katanya. Entah satu satu dengan ummi, abi atau adik Azzam.
Sesungguhnya harta yang kita sedekahkan adalah harta kita yang sesungguhnya. Harta yang akan terus bertambah nilainya disisi Allah. Bahwa sedekah terbaik adalah berbelanja di jalan Allah, bahwa dari setiap rejeki kita ada hak orang lain di dalamnya. Terima kasih mbak Inay telah menjadi guru kecil kami yang senantiasa terus mengingatkan kepada kami indahnya berbagi.
#Day6
#Level8
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#Rejekiitupastikemuliaanyangdicari
#CerdasFinansial
Tidak ada komentar:
Posting Komentar