Day 17 Follow the Child
Omah Sinau Prabu
Februari 28, 2018
0 Comments
Bismillahirrahmanirrahim..
Masih asyik ngobrol dengan suami terkait pengasuhan ananda yang setelah kami amati ternyata gaya belajarnya audio kinestetik. Dari proses membersamai ananda waktu ke waktu, kami banyak menemukan 'data unik' pada diri ananda. Bahwa ananda memiliki cara dan ide tersendiri untuk bermain dan belajar, ia tak begitu suka diarahkan ia selalu berusaha mencoba melakukannya sendiri "don't teach me i love to learn" seperti yang pernah diungkapkan ibu Septi. Banyak ngobrol dengan suami terkait proses membersamai ananda akhirnya kami menemuka titik temu dalam belajar bersama ananda yaitu follow the child. Sebisa mungkin kami akan mengikuti alurnya dalam belajar dan bermain tetapi tetap memegang kontrol jika ananda di luar koridor yang tidak sesuai dengan value keluarga.
Seperti hari ini obrolan kami terkait berbagi bahagia dalam membersamai ananda mengikuti kemauan belajarnya. Awalnya ananda meminta untuk bermain warna-warna dengan menggunakan pewarna makanan kemudian saya fasilitasi bermain marble painting. Wah, ananda terlihat asyik dan fokus ketika menuang pewarna ke dalam gelas berisi kelereng kemudian menjatuhkannya ke dalam tray untuk digoyang-goyangkan satu sama lain sehingga kelerengnya meninggalkan bekas pada kertas dan membentuk lukisan abstrak. "Waoh, ketabrak ya", celotehnya ketika dua kelereng berbenturan satu sama lain.
Puas main marble painting langsung mengajak saya bermain lego, "bikin tembak mik", katanya. Menyusun lego menjadi sebuah tembak adalah aktifitas yang membuat matanya dipenuhi cahaya binar. Bosan bermain lego ananda berlari ke kamar, namun saya cegah untuk membereskan mainannya ketika ingin bermain yang lain. Alhamdulillah ananda paham dan mau membantu ummi membereskan mainan. Lanjut di kamar meminta bermain jual-jualan, ia sebagai penjual dan ummi sebagai pembelinya. Mbak Inay bertugas menjual buah dan mengambilkan buah yang ummi minta dengan media sendok maupun tangannya sekalian melatih motorik halusnya plus mengasah practical life skillnya. Puas pretend play sebagai penjual, ananda meminta tempel-tempel. Oke kali ini ummi fasilitasi dengan printable dot to dot, belajar menempelkan stiker lingkaran pada lingkaran gambar. Dari main ini banyak sekali manfaatnya yaitu review warna merah dan biru, melatih fokus, dan mengasah motorik halusnya. Alhamdulillah 2 gambar yang ummi sediakan berhasil diselesaikannya, learning by playing ya sayang.
Sepertinya ananda masih belum lelah bermain, lanjut diambilnya manik-manik mau jualan es krim katanya. Its Oke, yuk lanjut jualan es krim. Di tengah-tengah bermain jualan es krim, karena ananda melihat bentuk-bentuk sehingga ia memutuskan ingin menyortir bentuk. Baiklah, kembali ummi fasilitasi dan ikuti kemauannya selama tidak keluar dari value keluarga. Alhamdulillah, ananda mampu menyortir seluruh bentuk yang ada dengan mengelompokkan sesuai bentuk yaitu kotak, lingkaran, waru, bintang dan segitiga serta mampu melakukan selft correction ketika keliru meletakkan bentuk. Tak cukup sekali sepertinya ananda pun mengulangnya dua kali.
Lanjut melirik manik-manik dan ditumpahkannya ke kasur, kemudian ditekanlah manik tersebut agar terpantul ke atas. MasyaAllah ananda menemukan cara bermainnya sendiri, hal sederhana ini mampu membuatnya ngekek sendiri. Puas memantulkan manik-manik kesana kemari ia mengambil ring susun untuk disusunnya. Alhamdulillah, ananda mampu melakukan self correction dan menemukan problem solving untuk menyusun ring tersebut. MasyaAllah, alhamdulillah untuk hari ini sayang Ummi dan Abi sangat bersyukur. Semoga kami senantiasa dimudahkan oleh Allah dalam membimbingmu menemukan peran spesifik hidupmu nak. Terima kasih guru kecilku 😘😘.
#day17
#28Februari2018
#Malang(OmahSinau)
#27m
#KelasPortofolioAnakbyGPA
#GriyaPortofolioAnak
#MengikatMaknaSepenuhCinta
#PekaAkanUnikAnak
Masih asyik ngobrol dengan suami terkait pengasuhan ananda yang setelah kami amati ternyata gaya belajarnya audio kinestetik. Dari proses membersamai ananda waktu ke waktu, kami banyak menemukan 'data unik' pada diri ananda. Bahwa ananda memiliki cara dan ide tersendiri untuk bermain dan belajar, ia tak begitu suka diarahkan ia selalu berusaha mencoba melakukannya sendiri "don't teach me i love to learn" seperti yang pernah diungkapkan ibu Septi. Banyak ngobrol dengan suami terkait proses membersamai ananda akhirnya kami menemuka titik temu dalam belajar bersama ananda yaitu follow the child. Sebisa mungkin kami akan mengikuti alurnya dalam belajar dan bermain tetapi tetap memegang kontrol jika ananda di luar koridor yang tidak sesuai dengan value keluarga.
Seperti hari ini obrolan kami terkait berbagi bahagia dalam membersamai ananda mengikuti kemauan belajarnya. Awalnya ananda meminta untuk bermain warna-warna dengan menggunakan pewarna makanan kemudian saya fasilitasi bermain marble painting. Wah, ananda terlihat asyik dan fokus ketika menuang pewarna ke dalam gelas berisi kelereng kemudian menjatuhkannya ke dalam tray untuk digoyang-goyangkan satu sama lain sehingga kelerengnya meninggalkan bekas pada kertas dan membentuk lukisan abstrak. "Waoh, ketabrak ya", celotehnya ketika dua kelereng berbenturan satu sama lain.
Puas main marble painting langsung mengajak saya bermain lego, "bikin tembak mik", katanya. Menyusun lego menjadi sebuah tembak adalah aktifitas yang membuat matanya dipenuhi cahaya binar. Bosan bermain lego ananda berlari ke kamar, namun saya cegah untuk membereskan mainannya ketika ingin bermain yang lain. Alhamdulillah ananda paham dan mau membantu ummi membereskan mainan. Lanjut di kamar meminta bermain jual-jualan, ia sebagai penjual dan ummi sebagai pembelinya. Mbak Inay bertugas menjual buah dan mengambilkan buah yang ummi minta dengan media sendok maupun tangannya sekalian melatih motorik halusnya plus mengasah practical life skillnya. Puas pretend play sebagai penjual, ananda meminta tempel-tempel. Oke kali ini ummi fasilitasi dengan printable dot to dot, belajar menempelkan stiker lingkaran pada lingkaran gambar. Dari main ini banyak sekali manfaatnya yaitu review warna merah dan biru, melatih fokus, dan mengasah motorik halusnya. Alhamdulillah 2 gambar yang ummi sediakan berhasil diselesaikannya, learning by playing ya sayang.
Sepertinya ananda masih belum lelah bermain, lanjut diambilnya manik-manik mau jualan es krim katanya. Its Oke, yuk lanjut jualan es krim. Di tengah-tengah bermain jualan es krim, karena ananda melihat bentuk-bentuk sehingga ia memutuskan ingin menyortir bentuk. Baiklah, kembali ummi fasilitasi dan ikuti kemauannya selama tidak keluar dari value keluarga. Alhamdulillah, ananda mampu menyortir seluruh bentuk yang ada dengan mengelompokkan sesuai bentuk yaitu kotak, lingkaran, waru, bintang dan segitiga serta mampu melakukan selft correction ketika keliru meletakkan bentuk. Tak cukup sekali sepertinya ananda pun mengulangnya dua kali.
Lanjut melirik manik-manik dan ditumpahkannya ke kasur, kemudian ditekanlah manik tersebut agar terpantul ke atas. MasyaAllah ananda menemukan cara bermainnya sendiri, hal sederhana ini mampu membuatnya ngekek sendiri. Puas memantulkan manik-manik kesana kemari ia mengambil ring susun untuk disusunnya. Alhamdulillah, ananda mampu melakukan self correction dan menemukan problem solving untuk menyusun ring tersebut. MasyaAllah, alhamdulillah untuk hari ini sayang Ummi dan Abi sangat bersyukur. Semoga kami senantiasa dimudahkan oleh Allah dalam membimbingmu menemukan peran spesifik hidupmu nak. Terima kasih guru kecilku 😘😘.
#day17
#28Februari2018
#Malang(OmahSinau)
#27m
#KelasPortofolioAnakbyGPA
#GriyaPortofolioAnak
#MengikatMaknaSepenuhCinta
#PekaAkanUnikAnak