Minggu, 21 Januari 2018

Semua Anak adalah Bintang Day 10

Januari 21, 2018 0 Comments
Bismillahirrahmanirrahim..
Teruntuk bintangku yang bersinar..
Zhafirah Abinaya Haq
Shalihahku..
Terima kasih mbak telah hadir memberi warna dan kegembiraan untuk kami. Menghadirkan tawa dan kebahagiaan di rumah ini, yang menyejukkan mata serta hati kami. Pelitaku yang menuntun kami untuk terus belajar, belajar dan belajar menjadi pribadi yang lebih baik. Yang selalu tersenyum dan memeluk ummi setiap saat walaupun habis dimarah ummi. Yang dengan empatinya membuatmu senang berbagi dan mudah memahami orang lain. Yang selalu mendahulukan orang lain, yang senang berbagi terhadap orang lain dan selalu tersenyum ke semua orang.

Emphaty-mu nak sungguh membuat ummi ingin terus memberikan teladan yang terbaik untukmu, yang denganmu ummi merasa telah dianugrahkan amanah istimewa untuk kami jaga, rawat serta tumbuhkan fitrahnya. Yang membuat kami harus berusaha sebaik mungkin menumbuhsuburkan fitrahmu agar tumbuh indah paripurna. Teruntuk anakku yang setiap diajakin pretend play sebagai penjual dan pembeli selalu antusias serta selalu sigap mengambilkan minum ketika ummi berpura-pura kepedesan atau kekecutan.

Kejutan-kejutan manis selalu engkau hadirkan untuk kami nak, seperti hari ini Mbak Inay paham dengan sendirinya lafadz Allah sambil berkata "Allah..dialah Allah yang menciptakan" sesuai di buku Allah Ciptakan Tubuhku. MasyaAllah, benarlah bahwa fitrah keimanan adalah hal yang urgen dan mendasar yang perlu ditanamkan saat usia 0-7 tahun agar ia nanti siap menerima perintah Allah dengan cinta saat berusia 7 tahun ke atas sesuai dengan Al-Qur'an. Maka saya dan suami sepakat bahwa ia harus mengenal Allah dan agamanya sebelum mengenal ilmu yang lain. Setiap kami menjelajah alam maka membangun imaji positif terhadap Allah itulah yang kami tanamkan, semua hanya untuk mengenal Allah. Memberikan teladan baik, memberikan suasana keimanan, dan saat ini saya merasakan hasil yang luar biasa setiap mbak Inay melihat Al-Qur'an ia akan melihatnya dengan takjub dan mata yang berbinar "ngaji mik", katanya. Setiap mendengar murrotal ia pun akan berlari dan menghampiri asal suara tersebut sambil berkata "Al-Qur'an mik". Dan ketika ummi memasang poster hijaiyah ia dengan antusias serta bertepuk tangan seraya berkata "Woww alif ba ta mik, ba titik di bawah ya mik". MasyaAllah ia benar2 bahagia dan berbinar dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan Allah dan Al-Quran. Rasanya ummi sangat bersyukur dan sangat terharu serta bangga terhadapmu sayang, terima kasih ya nak sudah bekerjasama dengan ummi menumbuhkan fitrah kita.

#day10
#level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga

Sabtu, 20 Januari 2018

Semua Anak adalah Bintang 9

Januari 20, 2018 0 Comments
Bismillahirrahmanirrahim..

Assalamu'alaikum shalihahku yang dari hari ke hari buat ummi dan abi belajar untuk mengenal dan belajar darimu. Yang sudah membaik emosinya, tantrumnya jauh berkurang dan pola tidurnya sudah teratur yang sebelumnya bikin mamak kayak zombie sebab jam 05.30 baru bisa merem mbak Inay. Hampir seminggu ummi dan abi belajar dan mencari cara untuk mengawal fase egosentris dan emosinya yang naik tersebab kangen dengan dekapan ummi, main bareng sama ummi dan abi. Maha Besar Allah yang selalu memberikan kemudahan di setiap masalah. Setelah belajar dan bergelut dengan episode penuh drama haha lebay😅😬 ummi jadi paham bahwa mbak Inay sedang gelisah batinnya sehingga ummi dan abi bergantian fokus menemani mbak Inay bermain tanpa disambi apapun, alhamdulillah semakin hari semakin membaik emosinya dan ia tak lagi merasa ummi ndak sayang walau sudah tidak menyusu.

Main pun jadi lebih seru bareng mbak Inay, karena mbak Inay suka dengan lukis-lukis maka ummi siapkan kegiatan mewarna cangkang kura-kura yang terbuat dari kardus bekas dan tempat telur. Untuk catnya kami siapkan bersama dengan membuatnya sendiri dari bahan yang ada di rumah seperti bedak, air dan pewarna makanan. Wah, mbak Inay antusias sekali mengaduk catnya "diaduk2 ya mik"celotehnya. Selesai membuat cat, ummi ajak mewarnai kura-kura. Alhamdulillah, mbak Inay begitu berbinar mengerjakannya dikuas satu persatu kura-kura tersebut. Kalau lukis-lukis mah gak bakalan ditolak olehnya 😁. Puas mengecat kura-kura mbak Inay lanjut melukis di atas kertas dengan jarinya, menggambar bebek dan coret2 bebas. Superr seru pokoknya 😍😍.

Puzzle angka pun tak ketinggalan ikut dimainkannya pokoknya mah puzzle ini gak pernah terlewat dari mbak Inay. Hampir tiap selesai mandi always minta pijet ummi sembari ia bermain puzzle angka dan menyebutkan angkanya serta tracing mengikuti bentuk angka agar bisa ngrasain bentuk dari angka tersebut.

#Day9
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga

Jumat, 19 Januari 2018

Semua Anak adalah Bintang (Day 8)

Januari 19, 2018 0 Comments
Bismillahirrahmanirrahim..

Setelah beberapa hari mager ndak nulis tantantangan karena beberapa hal akhirnya setelah kulwap bareng Teh Chika kemarin ummi dapat lecutan semangat kembali dalam menjalankan game level kali ini. Tidak menulis tantangan bukan berarti kami tidak mengerjakan game level ya. Game ini tetep berjalan di rumah kami hanya saja belum terportofoliokan hehehe 🙈😅.
Bagi yang bingung banget mulainya dari mana, terutama jika anaknya masih usia dini.

Jadikan kurikulum bunsay sebagai kurikulum pendidikan anak. Karena itu sudah sistematis dan menyeluruh.

Tantangan 10 hari dilakukan full. Bukan cuma 10 hari.

Setoran bukan asal setor, tapi sebagai portofolio yang berharga dan bermakna.

Jika sudah lulus bunsay dengan kesungguhan, insyaa Allah akan ketemu pola/ritme yang cocok dg keluarganya.

Berasa dapat tamparan keras ini, ayo ummi gak boleh mager lagi. Jujur seminggu ini rasanya ummi malas nulis, malas berpikir dan maunya tiduran mulu jangan-jangan hamil 😬😛. Alhamdulillah selama ini tantangan yang diberikan di game level saya jadikan pula sebagai portofolio untuk melihat perkembangan mbak Inay jadi bukan asal setor dan bukan untuk mendapatkan badge semata kalaupun dapat itu sebagai bonus bagi saya karena sudah dapat memanage waktu dengan baik. Beberapa kali ingi  konsisten sampai hari 17 selalu saja ada tantangan mulai dari ketiduran, wifi buruk, hp mati, sudah nulis tapi kelewat setor link dll. Ya, namanya aja game level pasti penuh dengan tantangan dong tinggal umminya aja hayo yang harus bisa menyiasatinya biar konsisten nulis portofolio mbak Inay.

Ini kegiatan home education kami tempo hari yang baru terportofoliokan sekarang🙈😅. Karena mbak Inay sedang berada di periode sensitit terhadap huruf dan angka  maka ummi mulai paparkan huruf terlebih dahulu sambil bermain dan belajar goalnya bukan ia bisa loh ya kalau tetiba mbak Inay bisa itu bonus bagi kami. Ummi hanya memfasilitasi dan mengenalkan saja sesuai periode sensitif mbak Inay. Ummi siapkan beberapa permainan yang terstruktur sebagai jadwal HE kami mulai dari jam 9 - 12 antara lain mengenal A untuk apel, bernyanyi lagu phonics, memetik apel di busy book, dot to dot apel, mencari apel yang tersembunyi, transfer kering, mewarnai gambar apel dengan finger painting, counting 1-10 dengan finger painting. Alhamdulillah semua dimainkan dengan antusias terutama painting hal yang selalu bikin mbak Inay berbinar dan always gak bakalan ditolak kalau ummi ajakin lukis-lukis. Kalau sudah melukis mbak Inay bakalan mencucu tanda ia sedang fokus dan gak boleh diganggu apalagi ditanya2in bakalan gak dijawab. Mbak Inay pun sudah paham dengan phonic a dan b dari lagu phonic yang biasa kami nyanyikan. #Auditory #Focus

Untuk jam selanjutnya biasanya ummi berikan jatah screen timenya untuk belajar Al-Qur'an kalau ia meminta dan selebihnya kami bermain secara open ended play. Malah paling seru kalau lagi main unta-untaan bareng atau sekedar naik pesawat dari kaki ummi ini sukses bikin kami ngakak bareng😂😂. Yap, sebab permainan terbaik bagi anak-anak adalah tubuh kedua orang tuanya.

#Day8
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga

Kamis, 11 Januari 2018

Semua Anak adalah Bintang Day 7

Januari 11, 2018 0 Comments
Bismillahirrahmanirrahim..

Alhamdulillah malam kemarin ummi bisa tidur sedikit lebih lama dibanding malam sebelumnya dikarenakan mbak Inay kesulitan untuk tidur dan sering terbangun kemudian sulit untuk tidur kembali. Mungkin ini bagian dari proses penyesuaiannya lepas dari rasa nyaman dan hangat ketika menyusu ke ummi sehingga akhir-akhir ini anak shalihah maunya hanya dekat dengan ummi saja bahkan abi tak boleh mendekat, uti dan tete pun dilarang mendekatinya jika coba-coba ada yang berani mendekat ia akan berteriak "ojok" sambil menggerakkan tangannya pertanda harus segera menjauh dari mbak Inay atau ia akan berteriak serta menangis keras 😥. Bukan perkara mudah memang mengatasi anak yang rewel atau tantrum sangat diperlukan sekali kesabaran dan kontrol emosi yang baik sehingga dapat berakhir dengan fiuhhh lega pada semua pihak😅. Bahwa mbak Inay sedang berada di tahap fase egosentris sehingga ummi dan abi harus banyakin stok sabar untuk mengawalnya kalaupun segala usaha telah kita upayakan maka senjata terampuh kami adalah doa seperti kata Teh Kibar
Jikalau lisan tak lagi mampu menasehatinya maka langsung dengan mengetuk pintu langit
Begitulah kira-kira yang ummi ingat, ketika lisan kita tak lagi mampu maka doa adalah senjata kami sebab Allah adalah Murobbi terbaik. Dan benar pula bahwa menjadi orang tua adalah sebuah pekerjaan tersulit namun dari mendidik ananda sesungguhnya kitalah yang sedang belajar menjadi lebih baik, lebih sabar dan berproses dengan mereka. Terima kasih mbak Inay untuk terus mengajari kami agar senantiasa belajar, belajar dan belajar menjadi orang tua sebagai bekal mendidikmu sayang.

Hari ini pun ummi banyak belajar dan lebih mengenal dirimu nak. Seperti biasa jika tidur larut maka mbak Inay akan bangun siang, kali ini ia bangun pukul 10.30. Karena bangun siang ummi putuskan untuk tidak tidur siang atau sore sama sekali. Bangun tidur ummi ajak berdoa dan ia pun mengikuti akhiran doa bangun tidur kemudian meminta jatah screen timenya, namun ummi menolak memberinya sehingga marahlah ia sambil teriak dan menangis. Ummi alihkan dengan mengajaknya mandi dan bermain air, walau penuh dengan drama akhirnya mbak Inay mau untuk dimandikan. Sambil menunggu mbak Inay berendam ummi menyiapkan sarapan untuknya, selesai mandi mbak Inay kembali meminta jatah screen time dengan bilang "lihat Al-Qur'an mik lihat Ar-Rahmaan mik". Loh padahal khan mau lihat Al-Qur'an kenapa ndak dikasih ummi?? Iya, soalnya mbak Inay mau melihat video walaupun yang didengarnya lantunan ayat suci tapi ia juga ingin menonton videonya padahal khan ummi ingin mengurangi jatah screen time yang berlebih tersebab jadwal tidur mbak yang kacau kemarin sehingga ummi belum menyiapkan aktivitas untuk bermain yang seru, belum lagi pagi harus sudah buka toko dan memasak setelah abi bisa mengantikan ummi bekerja. Yap, inilah tantangan keluarga kami saat ini yaitu bekerja sama mengawal fase egosentris dan fitrah indivualnya, karena pekerjaan kami di rumah banyak tersedia komputer sehingga semakin memancing keinginan mbak Inay untuk melihat video sesering mungkin sehingga tugas ummi harus menyiapkan permainan yang super seru agar bisa mengalihkan screen timenya.

Akhirnya kami banyak menghabiskan waktu untuk permainan yang bersifat open ended play atau pretend play seperti bermain jual-jualan, mbak Inay berperan sebagai penjual sedangkan ummi sebagai pembeli, kemudian menyusun uno stacko, efek domino dari uno stacko yang dijejer, dan yang terfavoritnya adalah main puzzle angka. Saat ini mbak Inay dalam fase sensitif terhadap angka dan berhitung sehingga tiap memasukkan makanan yang ia jual selalu dihitungnya dan paham beberapa angka di puzzle angkanya walau kadang masih suka tertukar. Namun, ummi tak lantas langsung mendrill dengan angka agar ia cepat hafal dan bisa tetapi lebih ke memfasilitasi keinginannya untuk belajar sesuai kemauannya tanpa mengegasnya agar fitrah belajarnya tak terciderai dan dapat tumbuh secara indah dan paripurna.

Saat maghrib sepertinya mbak Inay sudah tak kuasa lagi menahan kantuknya karena tak ingin nanti tidur semakin larut lagi terpaksa ummi bangunkan sambil diputarkan Al-Qur'an favoritnya dengan sedikit menguncangkan badannya agar segera bangun. Alhamdulillah mbak Inay akhirnya terbangun kemudian ummi ajak jalan-jalan menyusuri  sawah di malam hari hehehe demi membuatnya tetap terjaga. Sambil berjalan ummi bercerita dan sembari bertanya kepadanya bunyi apa saja yang terdengar di sawah, mengenalkan Allah sebagai Rabb yang mengatur, memelihara serta menciptakan dengan menumbuhkan imagi positif terhadap Allah, kemudian kami bertemu dengan kunang-kunang serta melihat semakin dekat dan ummi ceritakan sedikit tentang kunang-kunang untuk memperkaya wawasannya. Karena sering berjalan-jalan di sawah mbak Inay jadi hafal kemana arah jalan selanjutnya sehingga ia berbelok ke TPQ Al-Madaniyah untuk bermain prusutan dan ayunan padahal tujuan kita bukan kesitu tapi ke kolam ikan dekat masjid. Akhirnya ummi putuskan untuk mendekat sebentar karena pasti sudah digembok jadinya gak bakalan bisa masuk, ternyata oh ternyata masih ada beberapa anak yang masih menyelesaikan mengaji di dalam sehingga akhirnya masuklah kami dan bermain sebentar di dalam lah kok baru sebentar udah pada selesai ngaji yang lainnya sehingga pintu gerbang ditutup oleh petugasnya. Ummi bujuk dengan strategi komprod tak berhasil membuatnya bergerak dari ayunan akhirnya ummi gendong dan angkat sebab pintunya sudah ditutup akhirnya menangis kencanglah ia dan menolak untuk pulang. Ummi pun mencoba menenangkan diri sejenak dan kembali berbicara dengan nada yang lembut sambil mengajaknya ke kolam ikan dekat masjid untuk melihat ikan dan kodok. Alhamdulillah, mbak Inay pun setuju tapi maunya digendong aja hahaha masih efek ngambek. Begitu hampir dekat kolam ia pun langsung meminta turun, kemudian berlarian sebentar di lapangan sekolah sebelum menghampiri kolam ikan. Saat itu di masjid sedang berjamaah shalat isya' dan membuat mbak Inay ingin ikut shalat juga. Ia pun berlarian ke arah masjid dan ummi pun mengikutinya dari belakang takut akan menganggu shalat. Akhirnya ummi ajak mbak Inay berwudhu untuk shalat isya di masjid sekalian, ia pun langsung sepakat. Alhamdulillah, beberapa gerakan berwudhu mbak Inay sudah bisa melakukannya sendiri. Ummi pun mengajak mbak Inay shalat bersama dan memberikan beberapa tasbih di sebelahnya jikalau ia sudah bosan dengan gerakan shalat, yap itulah mengapa perintah shalat baru dilaksanakan saat usia 7 tahun karena anak2 di bawah 7 tahun belum terlalu menyukai gerakan shalat. Selesai ummi shalat dan melihat mbak Inay mengalungkan beberapa tasbih di lehernya dan bermain dengan kucing kecil yang kebetulan masuk ke dalam masjid. Mbak Inay sangat senang bisa bermain di dalam masjid dan lagi-lagi drama diajak pulangnya 😪. Tepat di samping masjid terdapat taman kanak-kanak yang lengkap dengan permainan di dalamnya begitu melewatinya ia ingin masuk dan bermain, ummi bilang "mbak Inay mau main ya, tapi maaf ya nak ndak bisa pintunya dikunci", lah ternyata kok pagarnya ndak digembok ya sudah masuklah kami untuk bermain didalam sebentar, MasyaAllah mbak Inay jadi supeer happy walau mainannya basah terkena hujan tak menyurutkan semangatnya untuk bermain. Yang pertama kali didatangi adalah prusutan ia berani naik sendiri dengan tangga yang berjarak lebar dan tinggi serta meluncur dengan tawanya yang lebar, kemudian naik tangga menuju ke papan keseimbangan awalnya disini ia takut lalu ummi berikan semangat bahwa mbak Inay bisa dan Alhamdulillah ia bisa melaluinya kemudian meluncur kembali. Mengajak ummi naik ayunan bersama kemudian naik kereta sendiri dan didorong sendiri. MasyaAllah ummi bangga padamu nak. Akhirnya kami pun pulang dan mampir membeli es krim sesuai janji ummi. Belum sampai habis es krimnya mbak Inay sudah tertidur pulas. Alhamdulillah untuk hari ini sayang 😍😍😘.

#Day7
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga

Rabu, 10 Januari 2018

Semua Anak adalah Bintang Day 6

Januari 10, 2018 0 Comments
Bismillahirrrahmanirrahim..

Alhamdulillah ummi semakin rileks dan optimis mengawal fase egosentris dan fitrah individualmu agar tumbuh indah secara paripurna, walaupun beberapa hari ini penuh dengan drama air mata ya nak. Akhirnya ummi paham apa yang engkau rasakan dan lebih berempati kepadamu. Kita Belajar sama-sama ya nak..

Ternyata mbak Inay masih kangen dengan dekapan hangat saat menyusu dengan ummi, batinnya sedang gelisah dan emosinya semakin meningkat. Akhirnya ummi dan abi terus berusaha meluangkan waktu dan fokus terhadap mbak Inay tanpa menyambinya dengan pekerjaan lain. Biarlah pekerjaan bisa menunggu namun anakku takkan selamanya bisa menunggu. Alhamdulillah, sedikit demi sedikit kami pun bisa mengatasi tantangan ini dan semakin mengenal lebih jauh shalihah kami. Semoga kami senantiasa istiqomah dan bersemangat dalam membersamai serta menghadapi setiap tantangan yang ada dalam pengasuhan.

#Day6
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga

Senin, 08 Januari 2018

Semua Anak adalah Bintang Day 4

Januari 08, 2018 0 Comments

Bismillahirrahmanirrahim..

Alhamdulillah bi ni'matihi tatimmus sholihat..
Terima kasih ya Allah untuk kesempatan tetap bisa membersamai guru kecil kami, yang darinya kamipun ikut tumbuh dan berproses menjadi lebih baik. Mbak Inay yang sedang berada di fase egosentrisnya, membuat kami sebagai orang tua harus banyak bersabar, berempati, dan terus mengarahkannya. Walau terkadang tangisannya yang melengking, teriakan serta keinginannya yang begitu kuat membuat emosi kami naik turun tapi insyaAllah kami berusaha agar tidak menciderai fase egosentrisnya, terkadang ummi ajak agak menjauh dari orang banyak ketika ia marah dan membiarkan sejenak agar mbak Inay bisa mengeluarkan emosinya. Mencoba mengalihkan perhatiannya, berusaha membuat tenang walau terkadang diri ini ingin ikut gulung2 juga 😅 lalu tersadar bahwa ini fase yang harus dilaluinya. Ah, menjadi ibu itu seru tapi juga penuh tantangan ✊. Alhamdulillah, Allah selalu mengingatkan ummi agar selalu menggunakan kacamata positif ketika memandang ananda. Memandangnya dengan mata takjub dan bukan dengan mata kesempurnaan.

Seperti kali ini ketika mengunjungi adik bayi teman ummi terlihat sekali WOOmu sayang terhadap teman baru yang kau temui langsung main bareng dan ngobrol ceria sekali tapi deliberative terhadap orang dewasa yang baru ia jumpai. #WOO #Positivity #Adaptability #Deliberative

WOOnya pun makin terlihat ketika ada orang yang dengan ramah menyapanya terlebih dahulu, mbak Inay langsung senyum sambil melambaikan tangannya. #WOO

Ketika bersama Dek Azzam dan Mbak Inay memiliki kue, maka yang pertama kali diberi adalah dek Azzam. Ketika mainannya pun digunakan dek Azzam, mbak Inay tak pernah merebutnya. Yang setiap beli susu atau jajan selalu 2 "satu-satu", katanya. 😍😍😘 #Belief

Activatorku, yang begitu tahu hujan langsung lari ke depan untuk mandi hujan. Tapi ndak pernah lupa ketika ummi ingatkan untuk berdoa turun hujan spontan langsung menengadahkan tangan sambil berdoa 😘. Yang kalau dibolehin mandi hujan ndak mau udahan maunya lompat2 terus di air hujan, menerjang air hujan dengan kakinya. Walaupun bibir udah biru dan badan mengigil tetep ndak mau udahan. #Activator #Achiever



Mbak Inay paling suka kalau diajak ke sawah "cari koksi", katanya. Ketika di sawah mbak Inay jadi mengenal padi dan merasakan bulir2 padi. Belajar banyak hal dari alam sebab alam adalah sensory bin terbesar. Yang dari alam kita bisa belajar, bermain dan menumbuhkan fitrah keimanan. Menjelajah adalah hal yang membuatnya berbinar, bisa mengeksplor kesana kemari dan banyak hal lainnya. Seperti kemarin ketika jalan-jalan sore kami bertemu dengan ayam kalkun yang bikin mbak Inay tertawa ngakak denger suara ayam kluk..kluk..kluk. Lanjut minta ke terminal lihat bis katanya dan selama di perjalanan ke terminal mbak Inay lihat huruf ta di dinding dekat sungai "alif ba ta mik", katanya. MasyaAllah detail sekali mbak Inay 😍. #Achiever #FitrahBelajardanBernalar #FitrahKeimanan

Sore harinya bantuin ummi bebikinan papan luncur kelereng dari kardus. Ketika jadi mbak Inay senang sekali sambil terus meluncurkan kelerengnya berkali-kali "lagi mik lagi", ucapnya. Wah, ummi jadi seneng kalau bebikinan ummi laku dan bisa maen bareng.

#Day4
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#SemuaAnakadalahBintang

Minggu, 07 Januari 2018

Semua Anak adalah Bintang Day 3 (My Belief)

Januari 07, 2018 0 Comments
Bismillahirrahmanirrahim..

Assalamu'alaikum Beliefku..
Yang selalu mendahulukan dan peduli terhadap orang lain, teringat kejadian beberapa waktu lalu ketika kami mengajak mbak Inay bermain di playground alun-alun Batu. Dari matanya terpancar bahwa ia sangat senang diajak bermain disini dan memilih untuk bermain prusutan. Semua dilakukan sendiri dari mulai naik tangga dan meluncur ke bawah, lah terus ummi ngapain coba??
Saya tetap disampingnya dan mengawasi sambil bilang "hati-hati ya nak". Nah, ketika ia berjalan lebih dahulu untuk menaiki tangga dibelakangnya ada anak yang juga akan menaiki tangga maka Mbak Inay minggir dan membiarkan anak yang dibelakangnya lewat terlebih dahulu. Ketika ia sudah sampai di atas dan ada anak yang naik mbak Inay pun mengingatkan "hati-hati mas". Saat akan meluncur dari prusutan pun begitu karena ada banyak anak yang mengantri di belakangnya mbak Inay langsung berdiri dan mempersilahkan anak lainnya untuk lebih dahulu meluncur masyaAllah. #Belief #Emphaty #KecerdasanInterpersonal

Namun saat ini mbak Inay sedang berada di fase egosentris sehingga tidak semua orang boleh menyentuh apa yang menjadi miliknya termasuk dekat-dekat ummi. Yang menurutnya bahwa ummi ini juga milik dia seorang sampai abi pun ndak dibolehin meluk ummi hehehe. Terlebih mbak Inay telah berhasil melalui proses penyapihan beberapa waktu yang lalu sehingga ummi pun sadar bahwa kondisi emosinya sedang naik dan ingin dekat dengan ummi terus. Episode tantrum pun masih mewarnai keseharian kami dan Alhamdulillah sedikit demi sedikit kami pun jadi mengerti dan memiliki strategi untuk menghadapinya yaitu dengan komunikasi produktif. Yap, karena mendidik anak adalah sebuah seni yang kalau diibaratkan atau contohnya riilnya seperti ini mbak Inay pagi ini menolak mandi lalu ummi pun mengajaknya membantu menyelamatkan ikan yang terjebak di ember sedangkan sore harinya ketika menolak mandi juga ummi gunakan taktik yang sama ternyata tidak mempan pemirsa wkwkwk sehingga harus diganti strateginya dengan mengajak semprot-semprot air dan berhasil. Jadi sebagai orang tua kita harus tetap tenang dan aplikasikan komprod terus menerus, mungkin Allah ingin semakin meningkatkan kualitas kesabaran kita. Bintangku semoga ummi dapat mengawal dan menuntaskan fase egosentrismu dengan baik.

Seperti biasa hari sabtu adalah jadwal tetap bermain ke rumah dek Azzam. Entah mengapa tidak seperti biasanya mbak Inay ndak mau diajakin masuk ke dalam malah minta beli susu sama abi, sama halnya ketika kami berkunjung ke rumah mbak Naza lagi-lagi mbak Inay menolak masuk dan memilih berlarian di sekitar kemudian meminta membeli susu. Setelah mendapat yang dia inginkan barulah mau diajak masuk ke dalam walaupun akhirnya banyak drama tangisan dengan dek Azzam 😪😥. Ummi hanya bisa menghela nafas sembari meminta kekuatan kepada Allah agar tetap sabar menghadapi mbak Inay. Alhamdulillah akhirya tangisnya mulai mereda dan meminta untuk mewarna, ummi berikan crayon serta pensil warna milik dek Azzam. Ternyata pensil warnanya ndak dibuat mewarna malah disusun berjejer sambil berhitung dalam bahasa Inggris. MasyaAllah, bintangku ini sedang senangnya menyusun segala sesuatu 😍😍. #Arranger #Activator

Teruslah bersinar my sunshine my belief my sholihah..
Ummi dan Abi yang menyayangimu..
Malang, 6 Januari 2018

#Day3
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#SemuaAnakadalahBintang

Jumat, 05 Januari 2018

Semua Anak adalah Bintang Day 1

Januari 05, 2018 0 Comments
Bismillahirrahmanirrahim..

Semua anak adalah bintang yang bersinar terang di dalam tiap keluarga
Yess, sepakat dengan pernyataan tersebut bahwa setiap anak adalah istimewa, unik dan "very special limited edition" karena setiap anak memiliki peran yang berbeda dalam peradaban. Saya jadi teringat ceramah salah satu ustadz bahwa kita tidak boleh mengharapkan ananda kita menjadi Muhammad Al-Fatih karena bisa jadi ternyata ia seorang Bilal di jamannya atau bisa jadi ia pasukan terbaik Al-Fatih. Bahwa kita orang tua tak berhak menitipkan mimpi kita kepada ananda karena mereka akan memegang perannya masing-masing sesuai dengan potensi diri yang ia miliki. Maha Besar Allah yang bagi saya Allah itu Maha Kreatif yang menciptakan manusia unik dengan setiap keistimewaan dan potensinya. 

Berbicara tentang menitipkan mimpi dan menginginkan seperti apa anak kita nanti, saya pun jadi teringat film yang dimainkan oleh Aamir Khan yaitu Taare Zameen Par aka Every Child is Special. Yang membuat saya semakin menyadari bahwa setiap anak adalah istimewa dengan segala keunikannya. Maka tugas kita sebagai orang tua menjadi fasilitator terbaiknya serta membantu anak-anak kita merengkuh mimpi dan peran peradabannya. Biarlah ananda menjadi bintang yang bersinar terang dengan cahayanya sendiri yang sinarnya mampu menerangi sekitar.

Mudahkah perjalanan ini menemani mereka untuk terus bersinar? oh tentu tidak sebab menjadi orang tua adalah sebuah perjalanan panjang yang karena itu Allah menghadiah surga teruntuk kita yang benar-benar menjalankan peran sebagai orang tua. MasyaAllah semenjak menjadi seorang ibu, saya benar-benar merasakan perubahan yang luar biasa bahwa menjadi orang tua adalah sebuah perjuangan yang berat. Yap memang berat, tapi bukan berarti tidak mampu dan lantas menyerah untuk menjalankan amanah tersebut sebab Allah tidak akan memberikan ujian melebihi batas kemampuan hambaNya. Yap, berarti kita mampu mengemban amanah ini untuk terus mendidik dan mendampingi ananda menemukan peran peradabannya. Walaupun dalam prosesnya mungkin jatuh bangun, terseok bahkan terhenti sejenak, namun yang pasti kita terus berproses dan bertumbuh bersama mereka.

Seperti proses yang kami jalani saat ini yakni mengawal mbak Inay dalam fase egosentrisnya. Yang menjadi sering marah ketika apa yang diinginkannya tidak kami berikan atau terkadang mengamuk ketika tidak kami perbolehkan. Masih bersinarkah ia di mata kami dengan sikapnya yang dahulu mudah sekali diarahkan sekarang menjadi sulit ketika diajak mandi, marah dan menangis ketika diajak tidur, tidur larut malam dan semakin sering tantrum. Mbak Inay masih tetap menjadi bintang yang bersinar bagi kami dengan segala lakunya yang justru semakin membuat kami terus tumbuh dan belajar. Saya teringat perkataan Ustadz Adi Hidayat bahwa kunci dalam membina rumah tangga adalah mencari lawannya. Ketika anak marah maka kita harus menjadi sabar untuk melawannya, karena Allah hendak mengoptimalkan kebaikan dan kesabaran kita. Maka berbahagialah ketika anak atau suami anda suka marah-marah, hehehe ya jangan atuh kalau suka marah-marah 😅🙈.

Mbak Inay putri kecilku yang kini berusia 26 bulan dengan segala keunikan dirimu, Ummi dan Abi menyayangimu nak dan berusaha membimbingmu menuntaskan potensi diri serta kekuatanmu untuk mendampingimu menemukan misi hidupmu sayang. Shalihahku yang sekarang begitu berbinar ketika bermain susun menyusun balok atau apapun dan sedang antusias belajar angka serta huruf dari mulai lagu sampai bermain puzzle angka dan huruf. Bernyanyi adalah hal yang paling ia sukai dalam sehari bisa puluhan kali ummi mendengarnya berdendang sesuai situasi yang ia hadapi. Misal ketika memegang payung maka mbak Inay akan bernyanyi rain rain go away atau tik tik hujan. Tak hanya lagu bahasa Indonesia, bahasa Jawa dan Inggris pun mbak Inay nyanyikan semua. Atau berpura-pura sedang bermain laptop sambil bilang "kerja pr dulu ya mik" karena saking seringnya ummi minta ijin padanya untuk mengerjakan game level ini sehingga ia pun mengopynya. Yess, karena anak adalah peniru yang paling ulung dan seperti kata Bu Septi bahwa
Anak mungkin bisa salah mendengar namun ia tidak akan mungkin salah mengopy
Sehingga tugas kita adalah menjadi role model terbaik bagi ananda. Alhamdulillah setelah mengamati dan mengobservasi mbak Inay sepertinya ia menonjol dalam kecerdasan linguistik sehingga mudah dalam belajar bahasa. #Arranger #KecerdasanLinguistik

Alhamdulillah Mbak Inay begitu cepat dalam belajar sesuatu terutama lagu sesuai dengan gaya belajarnya yaitu audio. Beberapa lagu berbahasa Inggris mampu ia lafalkan dengan baik dan doa-doa harian pun semakin meningkat setiap harinya. Mbak Inay pun mudah berempati terhadap orang lain dengan melihat mimik muka ataupun keadaan seseorang seakan ia bisa merasakan kesedihan orang lain. Yang paling tidak boleh ketinggalan ketika ada pengemis atau pengamen maka dengan sigap mbak Inay akan berlari untuk mengambil uang receh di kotak sendiri kemudian memberikannya dengan semangat dan mata yang berbinar MasyaAllah. Ketika melihat orang lain kesusahan atau bersedih ia akan berkata "loh kasihan ya". #Auditory #Emphaty #Belief

Dengan memahami unik diri pada anak akan membuat kita semakin rileks dalam membersamai ananda sehingga kita tidak akan lagi membandingkan ananda dengan anak yang lain melainkan membandingkan ananda dengan hari kemarin. Semoga ummi dan abi senantiasa istiqomah untuk terus membersamaimu serta melihat unik dirimu sayang. Teruslah bersinar terang shalihahku..

Malang, 05 Januari 2018
Ummi Inay

#Day1
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga