Kamis, 07 Juni 2018

Catatan Dolan 27

Juni 07, 2018 0 Comments
Bismillahirrahmanirrahim..

Hari ini kami kedatangan Mas Saka dan Mas Jalu yang ikut bermain bersama di rumah. Ananda dengan sigap mengajak Mas Saka untuk bermain mulai dari petak umpet, diajaknya membaca buku bersama lalu bermain pasir dan menyusun lego. Dengan sifat riang mbak Inay mengajak teman-temannya bermain bersama. Kemudian menonton video bersama. Saling bercerita satu sama lain.

Sore harinya kami pergi ke rumah dek Azzam untuk ikut merayakan ulang tahun. Ananda sudah tidak sabar mengikuti ulang tahun adek. Mbak Inay begitu antusias selama benyanyi dan adegan tiup lilin malah ananda yang meniupnya terlebih dahulu. Kemudian lanjut bermain kembang api bersama dan mbak Inay mendapatkan hadiah dari Ayah Bunda yaitu satu set robocar poli favoritnya. Langsung dibuatnya main tim robocar poli tersebut. Dan tugas ummi untuk membuat lintasannya nanti.

#RuangBerkaryaIbu
#IbuProfesional
#KenaliPotensimuCiptakanRuangBerkaryamu
#MandiriBerkaryaPercayaDiriTercipta
#Proyek2RBI
#Day27

Selasa, 05 Juni 2018

Senin, 04 Juni 2018

Minggu, 03 Juni 2018

Catatan Dolan 23

Juni 03, 2018 0 Comments
Bismillahirrahmanirrahim..

Akhir-akhir ini saya merasa tidak fokus dalam menjalankan proyek ini. Yang pertama saya harus kembali beradaptasi dengan perubahan pada tubuh selama trimester yang pertama, lalu membagi waktu kembali dengan membantu abi bekerja dan ketika malam fisik saya tak sekuat sebelum hamil yang masih betah diajak melek malam sambil nyambi mengerjakan tugas yang lain kini tak lagi sama. Jadwal aktivitas ananda pun banyak yang miss apalagi rencana awal menyelesaikan #semarakramadhanforkids pun tak kunjung berjalan. Sehingga saya lebih memilih aktivitas yang bersifat open ended play, pretend play atau imagiative play saja. Bismillah, semangat semoga saya senantiasa bisa istiqomah dalam menyelesaikan komitmen yang telah dibuat.

#RuangBerkaryaIbu
#IbuProfesional
#KenaliPotensimuCiptakanRuangBerkaryamu
#MandiriBerkaryaPercayaDiriTercipta
#Proyek2RBI
#Day23

Catatan Dolan 22

Juni 03, 2018 0 Comments
Bismillahirrahmanirrahim..

Hari ini kami kedatangan mbak Ilma, mbak Naza, dan mbak Zia. Alhamdulillah bikin aktivitas main hari ini makin seru. Mbak Inay mengajak untuk membuat donat dari playdoh dan bermain jual-jualan. Ananda begitu kooperatif sekali dan membagi sama rata apa yang ia miliki kepada saudaranya yang lain. Kemudian lanjut bermain pasir dan menyusun balok lalu digulingkan dengan efek domino.

Malam harinya ananda diajak abi pergi ke alun-alun Batu. MasyaAllah mbak Inay begitu riang gembira dan bersemangat untuk naik kereta. Lepas itu kemudian mbak Inay mengajak bermain di air mancur, memegang semprotan air tersebut dan merasakan sensasi dingin airnya.

#RuangBerkaryaIbu
#IbuProfesional
#KenaliPotensimuCiptakanRuangBerkaryamu
#MandiriBerkaryaPercayaDiriTercipta
#Proyek2RBI
#Day22

Jumat, 01 Juni 2018

Fitrah Seksualitas 10

Juni 01, 2018 0 Comments
Bismillahirrahmanirrahim..


Orang tua yang tidak ingin anak berpacaran atau malah backstreet bisa memberikan anak kesibukan yang mereka sukai. Kegiatan yang dicintai ini berkaitan dengan passion anak. Jangan berikan anak les kimia padahal berminat di bidang musik. Ikuti saja passion anak sehingga kemungkinan besar dia bisa lebih enjoy dan melupakan _percintaannya_.

Sampaikan kepada anak kalau masa remaja adalah saat yang tepat untuk menggali dan memperdalam potensi diri. Jangan buru-buru pacaran, lebih baik menemukan potensi diri kemudian mengasahnya.

#Day10
#KuliahBunsayIIP
#FitrahSeksualitas
#LearningbyTeaching
#Level11

Fitrah Seksualitas 9

Juni 01, 2018 0 Comments
Bismilahirrahmanirrahim..


Pendidikan seks bagi sebagian besar masyarakat Indonesia masih terlalu tabu untuk dibicarakan, seringnya topik ini muncul ke permukaan saat sudah terlambat. Anak-anak, tentu masih sangat rentan terhadap semua jenis kekerasan karena ketidakberdayaan mereka dan ketergantungan pada orang dewasa, serta kurangnya pengetahuan mereka tentang bahaya dan cara perlindungan diri. Untuk mengajarkan anak secara efektif, orangtua harus mempersenjatai diri sendiri dengan informasi yang tepat mengenai dampak kompleks pelecehan seksual pada anak-anak dan fakta-fakta penting lainnya.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengungkapkan, angka kasus kekerasan seksual pada 2015 cukup tinggi. Kemudian tahun 2016 dan 2017 turun drastis. Namun di awal tahun 2018 kembali tinggi, bahkan naik drastis. KPAI menyatakan saat ini anak laki-laki sama rentannya dengan anak perempuan. Ini membuat paradigma perlindungan yang dulu menganggap anak perempuan saja yang jadi korban perlu diubah. Saat ini anak laki-laki juga butuh perlindungan.

Tahukah bunda?
• Pelecehan seksual bisa terjadi pada semua anak baik laki-laki maupun perempuan.
• Celakanya, pelecehan seksual justru sering terjadi di tempat yang kita pikir aman seperti sekolah bahkan rumah!
• Pelakunya kadang dari kalangan yang tak kita sangka sebelumnya seperti teman anak, guru, tetangga, keluarga, bahkan orangtua.
• Pelecehan seksual tak melulu harus seekstrem perkosaan. Semua bisa berawal dari gestur sederhana.

Pelecehan seksual adalah pelecehan seksual merujuk pada tindakan bernuansa seksual yang disampaikan melalui kontak fisik maupun non-fisik, yang menyasar pada bagian tubuh seksual atau seksualitas seseorang (komnas perempuan).

Macam pelecehan seksual ringan berbentuk kontak fisik, antara lain:
• Sentuhan / rangkulan / tepukan di tangan, bahu, paha, pinggang
• Pijitan
• Bergulat dengan maksud bercanda
• Gelitikan
• Jarak wajah yang terlalu dekat
• Usapan di kepala
Hal tersebut di atas merupakan cara predator untuk menilai korbannya akan menuruti "keinginan" mereka atau tidak. Selain itu pelecehan seksual ringan juga bisa terjadi lewat non-fisik, antara lain:
• Siulan
• Main mata
• Celetukan seperti "cantik, entar malem ngopi yuk"
• Komentar / ucapan / lelucon humor bernuansa seksual

Korban pelecehan seksual ringan kadang tak sadar bahwa dirinya sudah jadi korban. Korban yang sadar dan melapor pun seringkali diabaikan, bahkan disalahkan atas perbuatan yang menimpa dirinya. Mereka dibombardir dengan pertanyaan yang terkesan memojokkan seperti baju yang dipakai terlalu terbuka, cara biacara yang genit, dan sebagainya. Hal tersebut membuat korban pelecehan memilih bungkam, malu, dan takut melapor.

Bentuk-bentuk pelecehan seksual sedang, antara lain:
• Pelukan yang terlalu erat
• Sentuhan di area pribadi tubuh

Bentuk-bentuk pelecehan seksual berat, yaitu:
• Perkosaan
• Sodomi

Efek kekerasan seksual terhadap anak antara lain depresi, stres, gelisah, kecenderungan untuk menjadi korban lebih lanjut pada masa dewasa, dan cedera fisik untuk anak. Korban kekerasan seksual juga membutuhkan waktu pemulihan yang tidak sebentar dan harus berkelanjutan. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial Yogyakarta tahun 2017,  sebanyak 35,44% korban anak berperangai pendiam, mudah menangis dan pemalu. Sementara, 24,05%bersifat hiperaktif dan bandel. Sebanyak 13,92% korban juga diketahui senang berpakaian minim. Dilihat dari status keluarga, baik pelaku atau korban, 55 persen dari mereka masih tinggal dan didampingi kedua orangtua. Adapun sebanyak 45 persen adalah anak yang orangtuanya bercerai atau meninggal.

Luka sebagai korban pelecehan seksual tidak akan pernah sembuh sempurna, rasa sakit masih akan mereka tanggung sampai entah berapa lama, memori buruk itu tak akan pernah selesai menghantui mereka. Sehingga sangat penting bagi orangtua untuk selalu mengawasi anak. Utamanya meluangkan waktu bagi anak untuk curhat mengenai segala hal yang terjadi di keseharian mereka, atau jika mereka memiliki pertanyaan tertentu, atau jika mereka merasa seseorang membuat mereka merasa tidak nyaman. Selalu ingatkan anak bahwa ayah dan ibu mereka adalah tempat terbaik untuk bercerita.

#Day9
#KuliahBunsayIIP
#FitrahSeksualitas
#LearningbyTeaching
#Level11