RESUME MATERI #4 DAN DISKUSI
Senin 4September2017
Assalamualaykum wrwb
🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄
Institut Ibu Profesional
Kelas Bunda Sayang
Materi #4
MEMAHAMI GAYA BELAJAR ANAK, MENDAMPINGI DENGAN BENAR
Dulu kita adalah anak/murid yang selalu menerima apa saja yang diberikan orangtua/guru kita,
apabila ada hal-hal yang belum kita pahami, lebih cenderung diam, tidak berani untuk
menanyakan kembali. Karena paradigma yang muncul saat itu, banyak bertanya dianggap
bodoh atau mengganggu proses pembelajaran.
Itu baru tingkat pemahaman, guru/orangtua kita sangat sedikit yang mau memahami
bagaimana cara kita bisa belajar dengan baik, yang ada kita harus menerima gaya
orangtua/guru kita mengajar.
Sehingga anak yang gaya belajarnya tidak sesuai dengan gaya mengajar guru/orangtuanya,
akan masuk kategori “siswa dengan tingkat pemahaman rendah” dan kadang mendapat label
“bodoh”.
Jaman berubah, dan terus akan berubah.
*Sudah saatnya kita harus mengubah paradigma baru
di dunia pendidikan.
Dari sisi orangtua/pendidik :*
Apabila anak tidak bisa belajar dengan cara/gaya kita mengajar, maka kita harus belajar
mengajar dengan cara mereka BISA belajar
Dari sisi anak/siswa:
Setiap anak/siswa PASTI BISA belajar dengan baik, setiap anak akan belajar dengan CARA
yang BERBEDA.
Sudah saatnya kita belajar memahami gaya belajar anak-anak Learning Styles) dan
memahami gaya mengajar kita sebagai pendidik (Teaching Styles) karena kedua hal tersebut
di atas akan berpengaruh pada gaya bekerja kita dan anak-anak (Working Styles).
Karena kalau tidak, kita dan anak-anak akan masuk kategori masyarakat buta huruf abad 20,
yang didefinisikan Alvin Toffler sbb :
_Mereka yang dikategorikan buta huruf di abad 20 bukanlah individu yang tidak bisa membaca
dan menulis, melainkan orang yang tidak mampu belajar, tidak mau belajar dan tidak kembali
belajar._
Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang gaya belajar ada baiknya kita memahami terlebih
dahulu untuk apa anak-anak ini harus belajar.
*Ada 4 hal penting yang menjadi tujuan anak-anak belajar yaitu :*
a.Meningkatkan Rasa Ingin Tahu anak ( Intellectual Curiosity)
b. Meningkatkan Daya Kreasi dan Imajinasinya ( Creative Imagination)
c. Mengasah seni / cara anak agar selalu bergairah untuk menemukan sesuatu ( Art of
Discovery and Invention)
d.Meningkatkan akhlak mulia anak-anak ( Noble Attitude)
*Fokuslah kepada 4 hal tersebut selama mendampingi anak-anak belajar.* Buatlah pengamatan
secara periodik, apakah rasa ingin tahunya naik bersama kita/selama di sekolah?
Apakah
kreasi dan imajinasinya berkembang dengan bagus selama bersama kita/selama di sekolah?
Apakah anak-anak suka menemukan hal baru, dan keluar Aha! (Moment teriakan “Aha! Aku
tahu sekarang” atau ekspresi lain yang menunjukkan kebinaran matanya) selama belajar?
Apakah dengan semakin banyaknya ilmu yang anak-anak dapatkan di rumah/di sekolah
semakin meningkatkan akhlak mulianya?
Setelah memahami tujuan anak-anak belajar baru kita memasuki tahapan-tahapan memahami
berbagai gaya belajar anak-anak.Gaya belajar dapat menentukan prestasi belajar anak. Jika
diberikan strategi yang sesuai dengan gaya belajarnya, anak dapat berkembang dengan lebih
baik.
Gaya belajar otomatis tergantung dari orang yang belajar. Artinya, setiap orang mempunyai
gaya belajar yang berbeda-beda.
Modalitas belajar adalah cara informasi masuk ke dalam otak melalui indra yang kita miliki.
*Tiga macam modalitas belajar anak:*
☘Auditory : modalitas ini mengakses segala macam bunyi, suara, musik, nada, irama, cerita,
dialog, dan pemahaman materi pelajaran dengan menjawab atau mendengarkan lagu, syair,
dan hal-hal lain yang terkait.
☘ Visual : modalitas ini mengakses citra visual, warna, gambar, catatan, tabel diagram, grafik,
serta peta pikiran, dan hal-hal lain yang terkait.
☘ Kinestetik: modalitas ini mengakses segala jenis gerak, aktifitas tubuh, emosi, koordinasi, dan
hal-hal lain yang terkait.
Mari kita pahami gaya belajar tersebut secara detil, kita pahami ciri-cirinya dan bagaimana
strategi kita untuk mendampingi anak-anak dengan gaya belajarnya masing-masing.
🌸GAYA BELAJAR VISUAL ( Belajar dengan cara melihat)
Lirikan keatas bila berbicara, berbicara dengan cepat. Bagi anak yang bergaya belajar visual,
mata / penglihatan (visual) memegang peranan penting dalam belajar, dalam hal ini metode
pengajaran yang digunakan ibu/guru sebaiknya lebih banyak / dititikberatkan pada peragaan /
media, ajak mereka ke obyek-obyek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan
cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya di papan
tulis.
Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka
gurunya/ibunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar
dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan
belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku
pelajaran bergambar, dan video.
*Ciri-ciri gaya belajar visual :*
🔹Bicara agak cepat
🔹Mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentasi
🔹Tidak mudah terganggu oleh keributan
🔹Mengingat yang dilihat, dari pada yang didengar
🔹Lebih suka membaca dari pada dibacakan
🔹Pembaca cepat dan tekun
🔹Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai memilih kata-kata
🔹Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada pidato
🔹Lebih suka musik
🔹Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan seringkali minta
bantuan orang untuk mengulanginya.
*Strategi untuk mempermudah proses belajar anak visual :*
🔹Gunakan materi visual seperti, gambar-gambar, diagram dan peta.
🔹Gunakan warna untuk menghilite hal-hal penting.
🔹Ajak anak untuk membaca buku-buku berilustrasi.
Gunakan multi-media (contohnya: komputer dan video).
🔹Ajak anak untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam gambar.
🌸GAYA BELAJAR AUDITORI (belajar dengan cara mendengar)
Lirikan kekiri/kekanan mendatar bila berbicara. Anak yang bertipe auditori mengandalkan
kesuksesan belajarnya melalui telinga ( alat pendengarannya ), untuk itu maka ibu/ guru
sebaiknya harus memperhatikan siswa/anaknya hingga ke alat pendengarannya. Anak yang
mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal
dan mendengarkan apa yang guru/ibu katakan.
Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi
rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang
mempunyai makna yang minim bagi anak auditori dibandngkan dengan mendengarkannya.
Anak-anak seperi ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan
keras dan mendengarkan kaset.
*Ciri-ciri gaya belajar auditori :*
🔹Saat bekerja suka bicara kepada diri sendiri
Penampilan rapi.
🔹Mudah terganggu oleh keributan
🔹Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat
🔹Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
🔹Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
🔹Biasanya ia pembicara yang fasih
Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya
🔹Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
🔹Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan Visual
🔹Berbicara dalam irama yang terpola
🔹Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan warna suara
*Strategi untuk mempermudah proses belajar anak auditori :*
🔹Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas maupun di dalam
keluarga.
🔹Dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras.
🔹Gunakan musik untuk mengajarkan anak.
🔹Diskusikan ide dengan anak secara verbal.
🔹Biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan dorong dia untuk
mendengarkannya sebelum tidur.
🌸GAYA BELAJAR KINESTETIK (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh)
Lirikan kebawah bila berbicara, berbicara lebih lambat. Anak yang mempunyai gaya belajar
kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak seperti ini sulit untuk
duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah
kuat. Anak yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan.
*Ciri-ciri gaya belajar kinestetik :*
🔹Berbicara perlahan
🔹Penampilan rapi
🔹Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan
🔹Belajar melalui memanipulasi dan praktek
🔹Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
🔹Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca
🔹Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita
🔹Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca
🔹Menyukai permainan yang menyibukkan
🔹Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah berada di tempat itu
🔹Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka.
🔹Menggunakan kata-kata yang
mengandung aksi.
*Strategi untuk mempermudah proses belajar anak kinestetik:*
🔹Jangan paksakan anak untuk belajar sampai berjam-jam.
🔹Ajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya (contohnya: ajak dia baca
sambil bersepeda, gunakan obyek sesungguhnya untuk belajar konsep baru).
🔹Izinkan anak untuk mengunyah permen karet pada saat belajar.
🔹Gunakan warna terang untuk menghilite hal-hal penting dalam bacaan.
🔹Izinkan anak untuk belajar sambil mendengarkan musik.
Ketika belajar memahami anak-anak, sejatinya kita sedang belajar memahami diri kita sendiri.
Apabila bunda semuanya bisa melihat gaya belajar anak-anak karena sering mengamati
perkembangan mereka, maka kitapun akan dengan mudah mengamati gaya belajar kita, gaya
mengajar kita dan gaya bekerja kita.
Hal ini akan lebih membuat kita bahagia menjalankan proses belajar. Dijamin proses belajar
juga tidak akan pernah berhenti dari buaian sampai ke liang lahat.
Anak-anak sangat menyukai bermain, karena energi yang dimunculkan ketika bermain tidak
akan pernah habis. Apabila kita bisa memaknai belajar dan bekerja selayaknya anak-anak
bermain, sudah dapat dibayangkan betapa asyiknya belajar dan bekerja dalam kehidupan ini.
Karena setiap saat anak-anak akan menemukan energi yang terbarukan dalam proses
belajarnya dan kita akan mendapatkan energi yang terbarukan dalam proses bekerja.
_Don’t Teach me , I Love to Learn_
Salam Ibu Profesional,
/Tim Fasilitator Bunda Sayang/
Sumber Bacaan:
Gordon Dryden and JeanetteVos, The Learning Revolution, ISBN-13: 978-1929284009
Barbara Prashing, The Power of Learning Styles, Kaifa, 2014
Institut Ibu Profesional, Bunda Sayang : Memahami Gaya Belajar Anak, GazaMedia, 2016
🦋🦋🦋🦋🦋Discuss🦋🦋🦋🦋🦋
🐥Q1:
Assalamualaikim mba, mau tanya buat bunsay materi ke 4
Dila
1. Bagaimana cara menggali gaya belajar anak pada umur 9 bulan (bawah 1 tahun) ?
2. Mulai sejak kapan atau umyr berapa gaya belajar anak dapat kita amati?
3. Bagaimana jika kita menemukan gaya belajar anak di kedua jenis? Apa ada aturannya atau strateginua juga?
Makasi mba
🐣A1:
Waalaikum salam wr wb mba Dila
1⃣ mba Dila,
1. kita belum bisa mendeteksi gaya belajar anak diusia y masih terlalu kecil.
Ketika anak sudah banyak berinteraksi dan eksplorasi maka akan lebih mudah kita mengenali gaya belajarnya.
Tugas kita kalau memiliki anak yang masih di bawah 2 th, dampingi dan stimulus saja auditory, visual dan kinestetik nya, lalu tulis pengamatannya terlebih dahulu dengan respon stimulus yg diberikan ananda.
2. Gaya belajar anak-anak itu akan mudah kita kenali ketika seluruh panca indra sudah berfungsi secara optimal. Kalau masih di bawah 2 tahun diperkaya dulu dg berbagai eksplorasi stimulus.
3. Memang styp anak itu unik. Bs perpaduan bbrp gaya belajar sekaligus. Dan saya jd ingat resume dr diskusi bersama ibu Septi berikut ini :
Dalam belajar, yang ideal, caranya adalah mendengarkan, melihat, dan mencoba selalu dilakukan bersama-sama, bukan hanya menggunakan salah satu cara saja.
Cobalah cara kombinasi, jangan hanya mengandalkan cara belajar dengan mendengarkan. Cara kombinasi artinya menggunakan berbagai cara yang dimungkinkan sesuai dengan tuntutan. Otak akan berstimulasi melalui panca indra. Telinga, mata, dan kulit/anggota tubuh akan menstimulasi otak dengan cara yang berbeda. Dengan mengkombinasikan stimulasi yang berbeda, kita akan memberikan kesan yang lebih dalam ke otak.
Bagaimana cara melatihnya? Mulailah dari dominasi gaya belajar anak terlebih dahulu, kemudian kombinasikan dg gaya yg lain. Nanti kita akan melihat perpaduan mana yang paling tepat✅
tanggapan:
-Yulia Ika P-
❓Bisakah kita mengarahkan cara belajar kpd anak dibawah 2 thn?
Respon:
✅Kenapa tidak, krn memang belum terbaca gaya belajar ananda, jd silakan stimulus saja dgn berbagai cara belajar, y terpenting adalah selalu observasi dan catat respon y di berikan ananda ✅
🐥Q2:
2⃣.Pertanyaan,
Dani,
1. statemen "Sudah saatnya kita belajar memahami gaya belajar anak-anak Learning Styles) dan memahami gaya mengajar kita sebagai pendidik (Teaching Styles) karena kedua hal tersebut di atas akan berpengaruh pada gaya bekerja kita dan anak-anak (Working Styles)."
gaya belajar seperti yang telah di detailkan pada bagian bawah materi, sedangkan teaching styles apakah bisa diambil dari strategi untuk mempermudah proses belajar, atau ada tips lain dari teaching style, agar gaya belajar maksimal karena didukung pendidik yang optimal.
2. bagaimana pengamatan pola gaya belajar untuk usia 2 ttahun?karena kalau lihat ciri2, lebih banyak usia anak sekolah..bagaimana dg yang prasekolah?
3. bagaimana menuntukan gaya belajar anak yang tepat, karena kalau dalam ciri2 terkadang berlainan (misal, anak saya cenderung kinestetik karena ciri "🔹Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka." ; akan tetapi berlawanan dengan ciri "🔹Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan" karena saat ada keributan yang terlalu keras, anak saya sampai menutup telinga, tanpa diajari, refleknya sndiri) an beberapa poin lain juga ada yang iya, ada yang tidak, sehingga bagaimana pengambilan kesimpulan gaya belaja dari observasi yang dilakukan?
4. bagaimana mengatasi apabila yang dididik berbeda2 gaya belajarnya, akan tetapi hal yang mau diajarkan sama, apakah harus satu2?atau tips bisa bersamaan dengan cara seperti apa?
5. pada usia anak saya 2 tahun, program pembelajaran seperti apakah yang bisa dijadikan stimulan untuk mengetahui gaya belajar?terkait hal apa saja?misal dalam melatih kemandirian kemarin ada indikator2 kemandirian yang harus di latih, kalau dalam observasi gaya belajar ini, belajar dalam hal apa saja yang dimaksud,
(misala saya merasa untuk usia anak saya fase belajar mengetahui benda2 yang ada disekitar, bagaimana mengarahkan ke observasi gaya belajar?)
6. apakah mungkin dari apa yang dipelajari menghasilkan gaya belajar yang berbeda?
misal mengenal nama benda2 sekitar, lewat visual dan audio, dan penunjukan benda langsung, sedang untuk doa2 misal dengan diperdengarkan terus(auditif) (karena usia belum bisa membaca), apakah ini dari yang dipelajari menunjukkan gaya yang berbeda ataukah dari muatan yang dipelajari?
7. apakah gaya belajar anak dipengaruhi gaya belaja orang tua?dipengaruhi lingkungan?ataukah memang berasal dari diri anak sendiri (pengen tau asalnya dari mana, agar bisa memabaca pola pengarahan yang tepat, jadi bisa tau mana yang paling berpengaruh terhadap gaya belajarnya) ; apakah gaya belajar bisa berubah?misal dari kecil auditif, tiba2 bisa berubah visual bisa kah?
8. untuk anak usia sekolah, yang biasanya dibebankan dengan PR-PR, terkadang belajar adalah karena PR, kalau gak ada PR gak belajar, bagaimana mengarahkan agar merubah mindset yang demikian, karena banyak terjadi pada siswa yang ditemui. biasanya orang belajar karena motivasi tertentu, misal PR jad background belajarnya.
9. untuk orang yang pingin tahu sesuatu hal, ktika sudah tahu terkadang akan kehilangan motivasi mempelajari yang sudah diketahui, bagaimana mengatasi hal ini? (mungkin kalau terkait ilmu agama in sya allah gak kehilangan motivasi, karena gak ada habisnya dipelajari, akan tetapi bila terkait bidang yang ditekuni, mudah bosan kalo penasarannya dah hilang dan kurang menantang kalo dah tau trik2nya, apa karena bukan passion, jadi mudah bosan pas penasarannya dah g ada ya bu, tapi karena bidang yang ditekuni, masih tetap dijalani)
makasih ya bu, :)
🐣A2:
2⃣. Mba dhani,
1. Sesungguhnya saya kebingungan mencerna maksud pertanyaan no 1 ini.
2. Nomor 2,3, 5, sudah terjawab yaa dr pertanyaan mba Dila diatas
4. Seperti umumnya kita belajar, tentu satu guru akan menyampaikan satu hal dgn cara nya sndiri. maka y bisa kita lakukan sbgi pihak pendidik adalah menerima dan memahami respon y berbeda dr tiap anak. Dan tentunya tidak menuntut respon yg sama dr tiap anak.
6.betul, gaya belajar bisa berubah seiring respon yang kita terima terhadap stimulus dan lingkungan tempat kita belajar.
7. Bisa iya bisa tidak. Andai sama maka akan mudah menstimulasi nya, jika gaya belajar kita ternyata berbeda dengan gaya belajar anak kita, maka tugas kita adalah tidak mengganggunya, atau tidak memaksakan gaya belajar kita ke anak-anak.
Untuk perubahan gaya belajar apakah bisa berubah, maka jawabanya ya. Seperti dipertanyaan no 6
8. Anak-anak sangat menyukai bermain, karena energi yang dimunculkan ketika bermain tidak akan pernah habis. Apabila kita bisa memaknai belajar dan bekerja selayaknya anak-anak bermain, sudah dapat dibayangkan betapa asyiknya belajar dan bekerja dalam kehidupan ini. Karena setiap saat anak-anak akan menemukan energi yang terbarukan dalam proses belajarnya dan kita akan mendapatkan energi yang terbarukan dalam proses bekerja.
9. tergantung niat belajarnya apakah untuk sekadar tahu atau lbh dalam lagi ? Kembalikan saja ke niat awal belajar ✅
Tanggapan:
-Dani-
❓Brarti untuk usia anak pra sekolah mengobservasi cara mainnya ya bu..trus menarik apa yg dia pelajari dr bermainnya dg cara spt apa..
Dan bisa beda beda brgntg jenis permainan apa..
Dr bnyknya pembelajaran dr permainan yg dilakukan d tarik garis besar dominan ke arah mana..
Tapi ttp tdk pakem..kdg bisa brbh brdasar substansi yg d plajari..stimulannya..lingkungannya..gitu kah bu??
Respon:
✅Betul..nanti saat semua panca indera ananda sempurna maka akan makin terlihat seperti apa gaya belajar nya✅
❓Ada contoh contoh stimulan buat tau respon yg mengarah ke gaya belajar buat anak usia dua tahun?
✅Seperti disampaikan diatas, usia dini gaya belajar belum secara jelas dpt kita tangkap. Mgkn seperti jawabn bu septi berikut saat kita bahas mengenai gaya belajar thdp ananda usia 3 tahun
"anak 3 tahun itu perkembangannya gaya belajarnya masih sangat mungkin berubah-ubah. Maka tugas kita jangan hanya memberikan satu atau dua gaya saja. Tapi perbanyak kombinasi gayanya. Kemudian catat, mana kira-kira yang membuat matanya berbinar, daya serapnya paling cepat.
Esok hari coba obyek belajarnya yg kita ganti, apakah masih tetap berbinar? Kalau iya catat "mungkin" ini kekuatan gaya belajar anak kita saat ini
Lanjutkan pengamatan tanpa pernah berhenti. Sampai anak menemukan sendiri gaya belajar yg dia rasa paling tepat itu yg mana."✅
❓scr umum usia brp ya bu?lengkap respon panca indera?
✅Bisa dilihat dgn ceklist perkembangan ananda misal base on who dsb.✅ --->Mksdnya untuk mengetahui sejauh mana perkembangan panca indera ananda, selain diamati, jika busa lihat dr standar perkembangan dan pertumbuhan dr WHO😄
❓Mau nanya lg bu..
Kan sering nemui anak kecanduan gadget dr kecil, krn trllu srg terpapar gadget dr bayi..
Akhrny kcndrgn anak suka video..tv..dkk..
Seolah2 kcndrungan visual..ktika d stimulan auditif kinestetik,tdk bgitu trtarik..
Bgmn cr untuk mngtahui beda antara anak yg memang visual beneran..atau visual krn stimulan yg anak dptkn hny video dan tv, shga susah mencerna gaya belajar lain
✅Dikembalikan lagi, apakah anak2 terutama bayi aman diberi gadget sejak dini?
Jika jawabannya tidak, maka bisakah disebut sebagai kecenderungan gaya belajar?✅
🐥Q3:
Assalaamualaikum..
Saya Hannat, mau bertanya
1. Adakah tips khusus untuk cara mengajar yang efektif di kelas dengan gaya belajar anak yang bermacam-macam?
2. Apakah ada kemungkinan perubahan gaya belajar anak? Misal ketika usia 2 tahun dominan kinestetik, namun ketika usia 7 tahun berubah menjadi visual?
Terima kasih
🐣A3:
3⃣.
1. Anak-anak tidak akan pernah menolak 3 hal, bermain, bercerita dan hadiah. Silakan temukan cara mengajar terbaik dr 3 hal y tidak pernah ditolak anak2
2. Sudaj dijawab diatas yaa ✅
Wassalamualaykum wrwb 😘😘
Rabu, 06 September 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar