Jumat, 14 Juli 2017

# Bunda Sayang # Ibu Profesional

Materi 2 Bunda Sayang Melatih Kemandirian Anak



Materi 2 Kelas BunSay #2
Senin, 10 Juli 2017
Fasilitator : Heny
KorLan : Yulia Ika

MELATIH KEMANDIRIAN ANAK

Mengapa melatih kemandirian anak itu penting?

Kemandirian anak erat kaitannya dengan rasa percaya diri. Sehingga apabila kita ingin meningktkan rasa percaya diri anak, mulailah dari meningkatkan kemandirian dirinya.

Kemandirian erat kaitannya dengan jiwa merdeka. Karena anak yang mandiri tidak akan pernah bergantung pada orang lain. Jiwa seperti inilah yang kebanyakan dimiliki oleh para enterpreneur, sehingga untuk melatih enterpreneur sejak dini bukan dengan melatih proses jual belinya terlebih dahulu, melainkan melatih kemandiriannya.

Kemandirian membuat anak-anak lebih cepat selesai dengan dirinya, sehingga ia bisa berbuat banyak untuk orang lain.

Kapan kemandirian mulai dilatihkan ke anak-anak?

Sejak mereka sudah tidak masuk kategori bayi lagi, baik secara usia maupun secara mental. Secara usia seseorang dikatakan bayi apabila berusia 0-12 bulan, secara mental bisa jadi pola asuh kita membiarkan anak-anak untuk selalu dianggap bayi meski usianya sudah lebih dari 12 bulan.

Bayi usia 0-12 bulan kehidupannya masih sangat tergantung pada orang lain. Sehingga apabila kita madih selalu menolong anak-anak di usia 1 th ke atas, artinya anak-anak tersebut secara usia sudah tidak bayi lagi, tetapi secara mental kita mengkerdilkannya agar tetap menjadi bayi terus.

Apa saja tolok ukur kemandirian anak-anak?

Usia 1-3 tahun
Di tahap ini anak-anak berlatih mengontrol dirinya sendiri. Maka sudah saatnya kita melatih anak-anak untuk bisa setahap demi setahap meenyelesaikan urusan untuk dirinya sendiri.
Contoh :
Toilet Training
Makan sendiri
Berbicara jika memerlukan sesuatu

🔑Kunci Orangtua dalam melatih kemandirian anak-anak di usia 1-3 th  adalah sbb :
👨👩👦👦 Membersamai anak-anak dalam proses latihan kemandirian, tidak membiarkannya berlatih sendiri.
👨👩👦👦 Mau repot di 6 bulan pertama. Bersabar, karena biasanya 6 bulan pertama ini orangtua mengalami tantangan yang luar biasa.
👨👩👦👦Komitmen dan konsisten dengan aturan

Contoh:
Aturan berbicara :
Di rumah ini hanya yang berbicara baik-baik yang akan sukses mendapatkan apa yang diinginkannya.

Maka jangan pernah loloskan keinginan anak apabila mereka minta sesuatu dengan menangis dan teriak-teriak.

Aturan bermain:
Di rumah ini boleh bermain apa saja, dengan syarat kembalikan mainan yang sudaj tidak dipakai, baru ambil mainan yang lain.

Maka tempatkanlah mainan-mainan dalam tempat yang mudah di ambil anak, klasifikasikan sesuai kelompoknya. Kemudian ajarilah anak-anak, ambil mainan di tempat A, mainkan, kembalikan ke tempatnya, baru ambil mainan di tempat B. Latih terus menerus dan bermainlah bersama anak-anak, jadilah anak-anak yang menjalankan aturan tersebut, jangan berperan menjadi orangtua. Karena anak-anak akan lebih mudah mencontoh temannya. Andalah teman terbaik pertama untuknya.

Anak usia 3-5 th
Anak-anak di usia ini sedang menunjukkan inisiatif besar untuk melakukan kegiatan berdasarkan keinginannya
Contoh :
Anak-anak lebih suka mencontoh perilaku orang dewasa.
Ingin melakukan semua kegiatan yang dilakukan oleh orang dewasa di sekitarnya

🔑Kunci Orangtua dalam melatih kemandirian anak di usia 3-5 th adalah sbb :
👨👩👦👦Hargai keinginan anak-anak
👨👩👦👦Jangan buru-buru memberikan pertolongan
👨👩👦👦 Terima ketidaksempurnaan
👨👩👦👦 Hargai proses, jangan permasalahkan hasil
👨👩👦👦 Berbagi peran bersama anak
👨👩👦👦 Lakukan dengan proses bermain bersama anak

Contoh :
Apabila kita setrika baju besar, berikanlah baju kecil-kecil ke anak.
Apabila anda memasak, ajarkanlah ke anak-anak masakan sederhana, sehingga ia sdh bisa menyediakan sarapan untuk dirinya sendiri secara bertahap.
Berikanlah peran dalam menyelesaikan kegiatannya, misal manager toilet, jendral sampah dll. Dan jangan pernah ditarget apapun, dan jangan diberikan sebagai tugas dari orangtus.Mereka senang mengerjakan pekerjaannya saja itu sudah sesuatu yang luar biasa.

Anak-anak usia sekolah
Apabila dari usia 1 tahun kita sudah menstimulus kemandirian anak, mka saat anak-anak memasuki usia sekolah, dia akan menjadi pembelajar mandiri. Sudah muncul internal motivation dari dalam dirinya tentang apa saja yang dia perlukan untuk dipelajari dalam kehidupan ini.

Kesalahan fatal orangtua di usia ini adalah terlalu fokus di tugas-tugas sekolah anak, seperti PR sekolah,les pelajaran dll. Sehingga kemandirian anak justru kadang mengalami penurunan dibandingkan usia sebelumnya.

🔑Kunci orangtua dalam melatih kemandirian anak di usia sekolah
👨👩👦👦Jangan mudah iba dengan beban sekolah anak-anak sehingga semua tugas kemandirian justru dikerjakan oleh orangtuanya
👨👩👦👦Ijinkan anak menentukan tujuannya sendiri
👨👩👦👦Percayakan manajemen waktu yang sudah dibuat oleh anak-anak.
👨👩👦👦Kenalkan kesepakatan, konsekuensi dan resiko

Contoh :
Perbanyak membuat permainan yang dibuatnya sendiri ( DIY = Do It Yourself)
Dibuatkan kamar sendiri, karena anak-anak yang mahir mengelola kamar tidurnya, akan menjadi pijakan awal kesuksesan ia dalam mengelola rumahnya kelak ketika dewasa.

Ketrampilan-ketrampilan dasar yang harus dilatihakan untuk anak-anak usia sekolah ini adalah sbb:
1Menjaga kesehatan dan keselamatan dirinya
2Ketrampilan Literasi
3Mengurus diri sendiri
4Berkomunikasi
5Melayani
6Menghasilkan makanan
7Perjalanan Mandiri
8Memakai teknologi
9Transaksi keuangan
🔟Berkarya

3Hal yang diperlukan secara mutlak di orangtua dalam melatih kemandirian anak adalah :
1Konsistensi
2Motivasi
3Teladan

Silakan tengok diri kita sendiri, apakah saat ini kita termasuk orangtua yang mandiri?

Dukungan-dukungan untuk melatih kemandirian anak
1Rumah harus didesain untuk anak-anak
2Membuat aturan bersama anak-anak
3Konsisten dalam melakukan aturan
4Kenalkan resiko pada anak
5Berikan tanggung jawab sesuai usia anak

Ingat, kita tidak akan selamanya bersama anak-anak.Maka melatih kemandirian itu adalah sebuah pilihan hidup bagi keluarga kita

Salam,


/Tim Fasilitator Bunda Sayang/

Sumber bacaan:

Institut Ibu Profesional, Bunda Sayang, antologi, gaza media, 2014
Septi Peni, Mendidik anak mandiri, pengalaman pribadi, wawancara
Aar Sumardiono, Ketrampilan dasar dalam mendidikan anak sukses dan bahagia, rumah inspirasi



Diskusi

1.      Andriyanti
1.bgm tips melatih kemandirian pd anak usia sekolah..kelas 3SD ?
saya tampilkan tabel kemandirian berdasarkan usia ya mba, silakan mba sesuaikan dgn usia ananda. Silakan diperhatikan apa saja y harus dilatih sesuai usia ananda d rumah.                       

abcc.jpg 

2.bgm cara bernegosiasi yg efektif dg anak dlm rangka melatih kemandirian nya?
Mba andri bisa diskusi dgn ananda mengenai apa itu kemandirian, apa saja y harus ananda bisa lakukan sendiri, dan sampaikan harapan mba thdp ananda mengenai mengapa ananda harus belajar mandiri, sampaikan andai orang tua tidak dapat mendampingi ananda lagi, ananda sudah siap dan mampu mandiri.lalu bisa sama2 melihat tabel target kemandirian berdasarkan usia, diskusikan mana y akan dilatih bersama ananda diawal, lalu lakukan.. lakukan..lakukan...

3.utk kesalahan fatal dlm hal melatih kemandirian ini sering dialami ortu ....bgm tips/ cara spy bisa lebih "TEGA" ?         
TEGA(s) ini tentunya harus dimulai dgn aturan yg jelas, apa saja yg harus dilakukan apa tujuannya, setelah sama2 memahami, boleh juga membuat sistem reward n punishment.
Dan lalukan dgn konsisten dan komitmen



2.      Artit Meita
Assalamualaikum,
"Kakak adalah contoh figur bagi adik - adiknya.  Beri contoh baik pada kakak dan kan kau dapati adik - adiknya mengikuti kebaikannya".
Saya menulis kata-kata tersebut diblog, sejatinya kakak adalah role model adik2nya. Tapi terkadang keadaan dilapangan berbeda sesuai mood, si kakak (7y) mandiri mengembalikan mainan setelah bermain tapi terkadang membuat si adek (3y) lebih santai dan cenderung mengandalkan si kakak. Bagaimana agar kakak dan adik bisa sejalan kemandiriannya dan adik tidak terus mengandalkan si kakak. Terimakasih                       

mba Artit, ananda memiliki rentang usia berbeda dan cukup jauh, mba bisa melihat apa saja kemandirian yg harus dicapai ssuai tahap usia ananda, dan menyesuaikan dgn kondisi ananda dirumah, lalu mulai berlatih kemandirian berdasar usia dan kondisi masing-masing ananda

3.      Ayunda
1. Gmn cara mengatasi anak yg sdng tantrum dgn cara menangis meronta2 saat menginginkan sesuatu yg tidak disetujui oleh orang tua?
Anak itu paling pintar membaca situasi, saat keinginannya tidak diikuti, senjata paling ampuh adalah dgn membuat orang tua gusar, merasa malu dgn sekitar, penat dsb. Salah satu nya dgn cara menangis meronta.
Saran saya, jika ananda seperti, biarkan saja, sampaikan bahwa ananda boleh mengeluarkan perasaan kesal, marahnya, dan jika sudah puas menangis, kita akan membicarakan nya.
Awasi saja dr jarak tertentu, pastikan ananda dlm kondisi aman.

2. Bagaimana melatih kemandirian anak usia 1-3th. Apa sebatas memberikan pemahaman terus menerus tentang kemandirian yg ingin kita latih
Silakan melihat tabel kemandirian berdasarkan rentang usia nya ya mba, lalu lakukan latihan kemandirian tsb.

3. Bagaimana jika terjadi pada anak yg rasa ingin tahunya tinggi pada usia 1-3th tentang smua aktivitas yg dilakukan org tua ato org2 disekitarnya. Maka qta org tua apa membiarkannya mengeksplor keingintahuannya atau kita harus membuat aturan dan perjanjian pada anak mana yang boleh dan tidak dilakukan? Tapi jika aturan yang dibuat tetapi anak tidak merasa puas bagaimana?

Selama itu positif mengapa tidak? Mengenai tingkat kepuasan thdp aturan, kembali ke tujuan dibuat aturan, maka berpegang saja di koridor tsb. Toh kita pribadi pun sering tidak puas thdp peraturan-peraturan yg ada, namun jika untuk kebaikan, maka tunduk adalah hal terbaik bukan?


4. Apa menyekolahkan anak sedini mgkn dapat mempercepat proses kemandirian anak?

Latihan kemandirian yg paling efektif dan terbaik adalah dirumah dengan guru utama dan terbaik nya, yaitu orang tua.
Jangan mengandalkan pihak ketiga untuk melatih hal-hal yg akan dijadikan bekal ananda kelak saat kita tidak dapat mendampingi nya lagi                        

4.      Kholilatul Wardani
Assalamualaikum,
1. pada Kunci Orangtua dalam melatih kemandirian anak-anak di usia 1-3 th  salah satu contoh  membersamai anak-anak dalam proses latihan kemandirian, tidak membiarkannya berlatih sendiri. dalam proses latihan ini apakah sama sekali tidak boleh anak berlatih sendiri? untuk mengajari biasanya memang membersamai, akan tetai dalam stepnya terkadang saya juga membiarkan anak saya untuk berlatih sendiri, contoh makan, proses awal2 saya temani, ajari, arahkan, semakin dia menunjukkan progress, saya berusaha memberikan waktu anak sendiri tanpa di awasi untuk kegiatan yang sedang dia pelajari, karena saya ingin melatihnya tidak selalu saya ada di sampingnya untuk mengajarkan. bagaimana dengan kondidi seperti ini ( belum 100% full bisa sendiri, tapi saya berikan waktu untuk latihan sendiri)
terkadang juga tidak di set untuk latihan makan misal, tapi dia melakukan sendiri, karena tempat makan yang bisa dia jangkau sendiri)
*memang berbeda dengan saat membersamai, saya bisa tau kekreatifitasan anak saya, saat ada masalah yang muncul dalam latihan, saya berikan waktu sendiri mungkin kalau secara ketercapaian di atas 60%)

Diawal pelatihan ananda memang harus dibersamai, kita jelaskan dan contohkan caranya, dan seiring anak y makin mahir, tidak mengapa dibiarkan sendiri. Biarkan ananda bereksplorasi kemampuan baru nya.


2. disampaikan bahwa jangan berperan menjadi orangtua. Karena anak-anak akan lebih mudah mencontoh temannya. Andalah teman terbaik pertama untuknya. (pada contoh aturan bermain) ;
a. apakah pada usia 1-3 ini kita full menjadi peran teman?
b. apabila tidak kapan kita berperan jadi ortu dan kapan jadi teman?
c.  bagaimana agar peran kita terampaikan dengan baik, misal saat kita menasehati berperan jadi ortu, anak malah menghiraukan karena dianggap teman, dan pada saat kita menjadi teman, anak kurang terbuka karena menganggap kita dalam peran ortu?
d. apa saja peran ortu untuk anak usia 1-3 tahun?

Saya pribadi lebih memilih tetap berperan menjadi orang tua namun bisa dijadikan teman terbaik bagi ananda untuk bercerita semua hal yg ditemui nya, baik sedih, senang, marah dsb
3. terkait pernyataan 'jangan pernah loloskan keinginan anak apabila mereka minta sesuatu dengan menangis dan teriak-teriak.'
dalam kondisi ini saya berusaha menjelaskan ke anak saya bahwa "anak shalih harus ngomong, kalau nangis bunda gak ngerti"seringnya metode ini berhasil, akan tetapi ada case2 tertentu yang saya tidak memahami apa yang dia inginkan..lalu step saya " anak shalih..bilang sama allah ya nak, bunda gak ngerti anak shalih mau apa?biar allah dengan caranya yan menunjukkan apa yang anak shalih inginkan". Untuk step seperti ini saya tidak mengetahui jawaban secara langsung, tapi alhamdulillah biasanya dengan cara Allah dimudahkan.
yang saya tanyakan untuk step ke 2 yang saya ceritakan di atas, terkadang jngka waktu dalam menemukan jawaban yang anak inginkan kan beda, dengan kondisi dia tetap menangis.
a. step apa yang harus dilakukan oleh ibu agar dalam kondisi seperti ini tetap mampu memanage emosi,
Keren mba Dhani, ananda sudah diajarkan memahami menyampaikan apa y diinginkan dgn baik 👍🏻👍🏻👍🏻
Memberi ruang antara ibu dan ananda sesaat bisa jd sarana untuk memanage emosi, banyak istighfar dan mendoakan ananda yg terbaik.
Supaya tidak keluar kalimat-kalimat yg tidak diinginkan boleh juga gigit lidah, agar otak memiliki waktu mencerna.

b. step apa agar ibu selalu menemukan second opinion, tidak mentok, sampai menemukan keinginan anak
. Bagaimana dgn membiarkan ananda menuntaskan emosi yg tidak nyaman nya terlebih dahulu sampai ananda siap untuk menyelesaikan apa yg diinginkan nya?

c. bagaimana mengatasi kondisi pola pendidikan yang berbeda dengan orang tua kita, contoh, saat anak menangis karena sesuatu hal, kita berusaha menjelaskan dan kemudian mengalihkan perhatian ke hal lain; dalam proses menjelaskan ortu sudah mengambil dan seolah mengiyakan permintaan dengan janji2) bersama ortu seminggu sekali (ke anak kita belajar dan tidak pernah membohongi dengan janji2 yang tidak dilakukan) ; juga telah berusaha sounding ke ortu, tapi terkadang hal yang sama di lakukan; padahal saat di menangis kita ingin menuntaskan perasaannya itu, dengan penjelasan bukan dengan metode pengalihan yang seperti itu.

Selalu sampai kan dan komunikasi kan ke orang tua perihal cara kita menghadapi ananda, sampai kan dgn cara paling sederhana y paling mudah dimengerti orang tua kita.
Kepada ananda pun selalu tanamkan nilai-nilai yg kita pegang, shg pertemuan sesaat dgn Kakek neneknya tidak menjadikan ananda menghadapi dualisme aturan yg membingungkan

d. kalau ke diri saya, saya berusaha untuk tetap tidak memarahi, berkata kasar atau nada tinggi, bagaimana dengan menjelaskan ke orang di sekitar saya untuk berlaku hal yang sama, karena saya suka sedih kalau liat anak dimarah2 dan di bentak2, karena ketidakpahaman orang tua) terkadang juga saya mau kasih tau tapi responnya, saya aja gak tau sikap anaknya, kalau ga digituin gak akan berhenti. bagaimana yg seharusnya saya lakukan (jadi baper soalnya)

Bagaimana dengan keteladanan mba ? Kita lakukan y terbaik yg bisa kita lakukan, biarkan orang disekitar melihat hasilnya, lalu membangun ketertarikan untuk belajar dan melakukan hal yg sama dgn y kita lakukan.

4. Latih terus menerus dan bermainlah bersama anak-anak, jadilah anak-anak yang menjalankan aturan (kerelaan anak).
a. Sampai tahap mana kita melatih menerapkan aturan ke anak kita tentang suatu aturan?

Mba Dhani akan melakukan sampai tahap mana kira2 thdp ananda?

b. indikator apa saya yang bisa kita lihat bahwa anak2 sendirilah yang rela menjalankan aturan tersebut

Tentunya mba Dhani bisa melihat ditahap mana ananda melakukan krn terpaksa dgn ananda melakukan krn terbiasa?

c. bagaimana membedakan anak2 yang memilih sendiri untuk menjalani dengan aturan, atau terpaksa menjalani aturan, (untuk usia 1-3 ; 3-5; usia sekolah) karena banyak kta lihat di kondisi sekarang, bahwa anak2 usia sekolah  hanya sekedar menjalani aturan tapi karena terpaksa bukan karena kesadaran.

Amati saja, pasti akan terlihat mana y berdasar kesadaran mana y terpaksa.

d. apakah anak usia 1-3 tahun bisa memiliki perasaan terpaksa?pada usia berapa perasaan terpaksa itu muncul?

Seperti nya rasa terpaksa itu mutlak dimiliki setiap orang saat mesti berhadapan dgn tgg jawab ya mba, mgkn y bisa kita lakukan adalah memberikan pemahaman dan proses yg menyenangkan thdp ananda. Misal nya usia 3-5 tahun, ananda harus mulai berlatih membereskan mainannya sendiri, mencuci baju sndiri, piring sendiri dll. Kita kira ananda akan sangat keberatan dan terpaksa, namun percayalah anak usia ini sangat suka bermain dgn air, sehingga mencuci alih-alih dirasa sbgi tgg jawab dan dilakukan dgn terpaksa justru menjadi hal y sangat menyenangkan

5. pada point Terima ketidaksempurnaan, tips2 apa bagi para bunda agar lebih mudah dalam menerima ketidaksempurnaan?misal tidak menyukai hal yag disukai anak lain.

Dengan menurunkan standar penerimaan kita. Sehingga kita akan menerima ketidak sempurnaan tsb.

6. dalam melatih kemandirian anak, kapan indikator apa yang bisa kita lihat bahwa anak siap untuk dilatih mandiri?berdasarkan apa?karena kalau berdasarkan referensi kan secara umum, terkadang anak kita bisa sama, bisa juga berbed dari ref yang ada. Misal terkait memegang sendiri benda tajam; dari referensi usia 4-5; akan tetapi anak bisa saja sebelum itu, pertanyaan saya, indikator apa yang menunjukkan bahwa anak ini sudah siap untuk dilatih mandiri, sama sepert baca tulis dkk (terkadang ada statement terlalu dini dkk; oleh karena itu butuh indikator jelas yang menggambarkan kesiapan)

Amati saja mba, tentu orang tua yg selalu ada didekatnya, memahami sejauh mana ananda siap dilatih kemandirian nya

7. anak saya usia 21m; sudah mulai lancar naik turun tangga sendiri, saat mau dibantu untuk dipegangi, sering menolak, karena dia bilang "bunda..anak shalih aja" kalau tidak berbahaya saya biarkan untuk pengawasan saja ; tapi untuk kondisi tertentu yang bahaya, dia tidak mau, bagaimana menjelaskan pada anak, agar dia memahami, tanpa mencederai perasaan belajarnya yang tinggi.

Selama ananda dlm kondisi aman, tidak membahayakan diri dan juga orang disekitar nya biarkan bereksplorasi, namun sekiranya dpt membahayakan, sampaikan saja dgn bahasa y lugas. Insyaallah anak akan memahami nya.

5.      Ridla
Assalamualaikum, saya Ridla, ibu dari 2 anak lelaki (4th dan 3th)
1. Umur brp sebaiknya anak mulai tidur sendiri di kamar sendiri?

Saya pernah membaca, ananda sudah boleh belajar tidur sendiri diusia 3 tahun. Krn diusia ini ananda sudah terlepas dr kebutuhan akan ASI dr ibu nya.
Untuk prosesnya, saya baca dr buku melatih kemandirian Abah Ihsan, ananda Diusia 3-4 tahun, pisahkan tempat tidur, namun masih tetap dalam satu kamar, lakukan ini selama 1 tahun agar ananda merasa " ah ternyata tidak apa2 tidur sendiri"
Barulah pada usia 4-5 tahun pisahkan kamar ananda, dan temani sampai ananda tertidur dikamarnya. Lakukan selama 1 tahun
Setelah satu tahun, 5-6 tahun, dimana tahap 1 dan 2 sdh terlewati barulah Ananda siap untuk tidur dikamar sendiri tanpa ditemani.

2. Efektif kah jika saya mengajarkan kemandirian kepada anak², tp saya sendiri sehari-hari dibantu ART?
Sampaikan saja pada ananda, bahwa ibu membutuhkan art untuk melakukan pekerjaan yg tidak bisa ibu lakukan sendiri, untuk membantu ibu. Untuk hal-hal yg harus ibu lakukan sendiri, ibu akan lakukan.
Dan latih ananda untuk mengerjakan sendiri apa yg menjadi kewajiban nya sndiri.

3. Selama ini, saya mengajarkan kemandirian ke anak² hanya sebatas apa yg saya kerjakan sendiri juga, seperti memasak, mengatur baju di lemari, dll.  Sedangkan pekerjaan ART (seperti mencuci baju, menyetrika baju)  tidak saya ajarkan kepada anak². Menurut bunda Heny, salahkah saya? Atau lebih baik saya tetap ajarkan saja kepada mereka? 

Menurut saya tidak mengapa diajarkan, dilatih, dan dibiasakan. Krn ananda tidak akan selamanya bersama kita, pada saatnya ananda harus sdh siap mandiri kapan pun.                       

Tanya satu lagi, anak sy dua lelaki, usia 4th dan 3 th, nantinya sy berniat membuat satu kamar untuk mereka, menurut bunda Heny, gpp satu kamar?  Kasur terpisah atau satu kasur ya?                       

Jika memungkinkan pisahkan kasurnya, jika tidak memungkinkan tidak mengapa satu kasur, namun pisahkan bantal dan selimutnya.                       

6.      Dila
1. Apa yg bisa kita lakukan mengenai melatih kemandirian pada anak bila anak berusia di bawah 1 tahun?

Untuk usia 0-12 bulan, salah satu cara mengajarkan kemandirian dengan menyampaikan pesan-pesan positif, misalnya "wah adek mau pipis ya? Bilang ibu, aku mau pipis. Pintar! Sudah? Yuk, kita bersihkan" atau "waktu nya mandi sayang, yuk lepas baju, mulai dari tangan kiri ya, terus tangan kanan. Hebat! Anak ibu memang pintar"
(Bunda sayang : 12 Ilmu Dasar Mendidik Anak,  2013)

Sedang usia 1-3 tahun, ananda dapat diajarkan untuk mengontrol diri. Sehingga dapat mengenali tanda-tanda rubuh untuk dpt memahami kebutuhan nyA, misal nya saat lapar ananda belajar mengutarakan rasa laparnya, ketika ingin berkemih, ananda  dapat sampaikan keinginan nya tsb.
Selaim itu ananda juga sdg bisa dilatih utnuk makan minum sendiri, memilih baju dan berpakaian, serta utamanya adalah proses menyapih saat usia dua tahun keatas.

2. Misalkan seorang ibu bekerja menitipkan anaknya pada ibunya saat bekerja. (Umur anak 3-5th). Pada saat anak ingin ikut menyetrika dilarang. Memegang strikanya saja tidak diperbolehkan. Si anak mau membantu masak dan sebagainya tidak diperbolehkan karena menurut nenek berbahaya bagi si anak.
a. Apa dampaknya bagi anak yang diperlakukan seperti itu?
b. Bagaimana jika kita sebagai orangtua memiliki kondisi seperti itu?

Sebelum nya kita mesti lihat dulu usia ananda direntang usia berapa untuk siap thdp latihan kemandirian yg harus dijalaninya.
Sampaikan kepada orang tua mengenai skill kemandirian apa y harus dimiliki  ananda, apa manfaatnya bagi nya kelak, lakukan komunikasi produktif thdp orang tua yg dititipi.
Lakukan jg komunikasi thdp ananda mengenai hal tsb


7.      Ratih
🎀 Usia 12bln ke atas itu menguji kesabaran, gemes banget utk anak yg suka dg semua barang di makan😥 Bagaimana sikap kita?

usia ananda 12 bulan memang sangat menggemaskan yaa 😍😍
Lakukan reframing terlebih dulu dibenak kita, bahwa usia 12 bulan merupakan fase oral, dimana ananda suka sekali bereksplorasi memakan semua y ditemuinya.
Berikan pengertian, dan pastikan semua y disekitar jangkauan nya cukup bersih shg saat ananda kembali bereksplorasi dlm kondisi aman

🎀 melatih anak mandiri, bagaimana kalo anak kita di titipkan kapan wkt yg kira2 pas utk melatih?                       
Klo boleh tau dititipkan dimanakah mba?  
                    

8.      Rindang
1. Bagaimana jika sudah usia lebih dari 7 tahun anak belum mandiri, karena proses kemandirian yang hilang atau belum dilakukan pada usia-usia sebelumnya? Bagaimana mengejarnya?

Mendidik anak itu bukan seperti lari seperti sprint, tapi seperti lari marathon, perjalanan panjang. Krn itu untuk y belum tercapai, tidak usah menjadi sbgi penyesalan, tp jdikan motivasi untuk memperbaiki jika ada y harus diperbaiki.
Mulai berlatih dr y paling harus diprioritaskan ananda, lakukan lakukan dan lakukan. Tetap semangat yaa mba

2. Untuk keterampilan dasar yg harus diberikan adakah tahapan pembelajarannya berdasarkan usia?                       
Sudah ada ditabel diatas ya mba                        

9.      Puteri Ayu

1. Bagaimana menyikapi anak yg ngambeg. Yg awalnya mau mandiri lama2 jadi malas. Klo d kasih tau tutup telinga.  Ini yg usia 5 thn

Tega(s) menegakkan peraturan sesuai yg disepakati bersama antara ananda dan orang tua memang tidak mudah. Jika anak ngambek, biarkan saja sampai ananda tenang, lalu lakukan dialog2 membangun, ingat komprod, bukan mencari kesalaham, tp menemukan solusi.

2. Bagaimana cara mendisiplinkan anak usia 20 m yg blm d ajak d siplin bermain (semaunya sendiri)                       
Ajarkan dgn pesan-pesan positif terlebih dahulu, beri pujian, dan beri reward, misalnya dgn bermain papan bintang. Jika ananda berhasil melakukan a makan akan diberi stiker bintang yg ditempel di papa bintang milik nya                        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar