Materi 2 Kelas BunSay #2
Senin, 10 Juli 2017
Fasilitator : Heny
KorLan : Yulia Ika
MELATIH KEMANDIRIAN ANAK
Mengapa melatih kemandirian anak itu penting?
Kemandirian anak erat kaitannya dengan rasa percaya
diri. Sehingga apabila kita ingin meningktkan rasa percaya diri anak, mulailah
dari meningkatkan kemandirian dirinya.
Kemandirian erat kaitannya dengan jiwa merdeka. Karena
anak yang mandiri tidak akan pernah bergantung pada orang lain. Jiwa seperti
inilah yang kebanyakan dimiliki oleh para enterpreneur, sehingga untuk melatih
enterpreneur sejak dini bukan dengan melatih proses jual belinya terlebih
dahulu, melainkan melatih kemandiriannya.
Kemandirian membuat anak-anak lebih cepat selesai
dengan dirinya, sehingga ia bisa berbuat banyak untuk orang lain.
Kapan kemandirian mulai dilatihkan ke anak-anak?
Sejak mereka sudah tidak masuk kategori bayi lagi,
baik secara usia maupun secara mental. Secara usia seseorang dikatakan bayi
apabila berusia 0-12 bulan, secara mental bisa jadi pola asuh kita membiarkan
anak-anak untuk selalu dianggap bayi meski usianya sudah lebih dari 12 bulan.
Bayi usia 0-12 bulan kehidupannya masih sangat
tergantung pada orang lain. Sehingga apabila kita madih selalu menolong
anak-anak di usia 1 th ke atas, artinya anak-anak tersebut secara usia sudah
tidak bayi lagi, tetapi secara mental kita mengkerdilkannya agar tetap menjadi
bayi terus.
Apa saja tolok ukur kemandirian anak-anak?
☘Usia
1-3 tahun
Di tahap ini anak-anak berlatih mengontrol dirinya
sendiri. Maka sudah saatnya kita melatih anak-anak untuk bisa setahap demi
setahap meenyelesaikan urusan untuk dirinya sendiri.
Contoh :
✅Toilet
Training
✅Makan
sendiri
✅Berbicara
jika memerlukan sesuatu
🔑Kunci
Orangtua dalam melatih kemandirian anak-anak di usia 1-3 th adalah sbb :
👨👩👦👦
Membersamai anak-anak dalam proses latihan kemandirian, tidak membiarkannya
berlatih sendiri.
👨👩👦👦
Mau repot di 6 bulan pertama. Bersabar, karena biasanya 6 bulan pertama ini
orangtua mengalami tantangan yang luar biasa.
👨👩👦👦Komitmen
dan konsisten dengan aturan
Contoh:
Aturan berbicara :
Di rumah ini hanya yang berbicara baik-baik yang akan
sukses mendapatkan apa yang diinginkannya.
Maka jangan pernah loloskan keinginan anak apabila
mereka minta sesuatu dengan menangis dan teriak-teriak.
Aturan bermain:
Di rumah ini boleh bermain apa saja, dengan syarat
kembalikan mainan yang sudaj tidak dipakai, baru ambil mainan yang lain.
Maka tempatkanlah mainan-mainan dalam tempat yang
mudah di ambil anak, klasifikasikan sesuai kelompoknya. Kemudian ajarilah
anak-anak, ambil mainan di tempat A, mainkan, kembalikan ke tempatnya, baru
ambil mainan di tempat B. Latih terus menerus dan bermainlah bersama anak-anak,
jadilah anak-anak yang menjalankan aturan tersebut, jangan berperan menjadi
orangtua. Karena anak-anak akan lebih mudah mencontoh temannya. Andalah teman
terbaik pertama untuknya.
☘Anak
usia 3-5 th
Anak-anak di usia ini sedang menunjukkan inisiatif
besar untuk melakukan kegiatan berdasarkan keinginannya
Contoh :
✅
Anak-anak lebih suka mencontoh perilaku orang dewasa.
✅Ingin
melakukan semua kegiatan yang dilakukan oleh orang dewasa di sekitarnya
🔑Kunci
Orangtua dalam melatih kemandirian anak di usia 3-5 th adalah sbb :
👨👩👦👦Hargai
keinginan anak-anak
👨👩👦👦Jangan
buru-buru memberikan pertolongan
👨👩👦👦
Terima ketidaksempurnaan
👨👩👦👦
Hargai proses, jangan permasalahkan hasil
👨👩👦👦
Berbagi peran bersama anak
👨👩👦👦
Lakukan dengan proses bermain bersama anak
Contoh :
✅Apabila
kita setrika baju besar, berikanlah baju kecil-kecil ke anak.
✅Apabila
anda memasak, ajarkanlah ke anak-anak masakan sederhana, sehingga ia sdh bisa
menyediakan sarapan untuk dirinya sendiri secara bertahap.
✅Berikanlah
peran dalam menyelesaikan kegiatannya, misal manager toilet, jendral sampah
dll. Dan jangan pernah ditarget apapun, dan jangan diberikan sebagai tugas dari
orangtus.Mereka senang mengerjakan pekerjaannya saja itu sudah sesuatu yang
luar biasa.
☘Anak-anak
usia sekolah
Apabila dari usia 1 tahun kita sudah menstimulus
kemandirian anak, mka saat anak-anak memasuki usia sekolah, dia akan menjadi
pembelajar mandiri. Sudah muncul internal motivation dari dalam dirinya tentang
apa saja yang dia perlukan untuk dipelajari dalam kehidupan ini.
⛔Kesalahan
fatal orangtua di usia ini adalah terlalu fokus di tugas-tugas sekolah anak,
seperti PR sekolah,les pelajaran dll. Sehingga kemandirian anak justru kadang
mengalami penurunan dibandingkan usia sebelumnya.
🔑Kunci
orangtua dalam melatih kemandirian anak di usia sekolah
👨👩👦👦Jangan
mudah iba dengan beban sekolah anak-anak sehingga semua tugas kemandirian
justru dikerjakan oleh orangtuanya
👨👩👦👦Ijinkan
anak menentukan tujuannya sendiri
👨👩👦👦Percayakan
manajemen waktu yang sudah dibuat oleh anak-anak.
👨👩👦👦Kenalkan
kesepakatan, konsekuensi dan resiko
Contoh :
✅Perbanyak
membuat permainan yang dibuatnya sendiri ( DIY = Do It Yourself)
✅Dibuatkan
kamar sendiri, karena anak-anak yang mahir mengelola kamar tidurnya, akan
menjadi pijakan awal kesuksesan ia dalam mengelola rumahnya kelak ketika
dewasa.
☘Ketrampilan-ketrampilan
dasar yang harus dilatihakan untuk anak-anak usia sekolah ini adalah sbb:
1⃣Menjaga
kesehatan dan keselamatan dirinya
2⃣Ketrampilan
Literasi
3⃣Mengurus
diri sendiri
4⃣Berkomunikasi
5⃣Melayani
6⃣Menghasilkan
makanan
7⃣Perjalanan
Mandiri
8⃣Memakai
teknologi
9⃣Transaksi
keuangan
🔟Berkarya
☘3Hal
yang diperlukan secara mutlak di orangtua dalam melatih kemandirian anak adalah
:
1⃣Konsistensi
2⃣Motivasi
3⃣Teladan
Silakan tengok diri kita sendiri, apakah saat ini kita
termasuk orangtua yang mandiri?
☘Dukungan-dukungan
untuk melatih kemandirian anak
1⃣Rumah
harus didesain untuk anak-anak
2⃣Membuat
aturan bersama anak-anak
3⃣Konsisten
dalam melakukan aturan
4⃣Kenalkan
resiko pada anak
5⃣Berikan
tanggung jawab sesuai usia anak
Ingat, kita tidak akan selamanya bersama
anak-anak.Maka melatih kemandirian itu adalah sebuah pilihan hidup bagi
keluarga kita
Salam,
/Tim Fasilitator Bunda Sayang/
Sumber bacaan:
Institut Ibu Profesional, Bunda Sayang, antologi, gaza
media, 2014
Septi Peni, Mendidik anak mandiri, pengalaman pribadi,
wawancara
Aar Sumardiono, Ketrampilan dasar dalam mendidikan
anak sukses dan bahagia, rumah inspirasi
Diskusi
1.
Andriyanti
1.bgm tips melatih kemandirian pd anak usia
sekolah..kelas 3SD ?
saya tampilkan tabel kemandirian berdasarkan usia ya
mba, silakan mba sesuaikan dgn usia ananda. Silakan diperhatikan apa saja y
harus dilatih sesuai usia ananda d rumah.

2.bgm cara bernegosiasi yg efektif dg anak dlm rangka
melatih kemandirian nya?
Mba andri bisa diskusi dgn ananda mengenai apa itu
kemandirian, apa saja y harus ananda bisa lakukan sendiri, dan sampaikan
harapan mba thdp ananda mengenai mengapa ananda harus belajar mandiri,
sampaikan andai orang tua tidak dapat mendampingi ananda lagi, ananda sudah
siap dan mampu mandiri.lalu bisa sama2 melihat tabel target kemandirian
berdasarkan usia, diskusikan mana y akan dilatih bersama ananda diawal, lalu
lakukan.. lakukan..lakukan...
3.utk kesalahan fatal dlm hal melatih kemandirian ini
sering dialami ortu ....bgm tips/ cara spy bisa lebih "TEGA" ?
TEGA(s) ini tentunya harus dimulai dgn aturan yg
jelas, apa saja yg harus dilakukan apa tujuannya, setelah sama2 memahami, boleh
juga membuat sistem reward n punishment.
Dan lalukan dgn konsisten dan komitmen
2. Artit
Meita
Assalamualaikum,
"Kakak adalah contoh figur bagi adik - adiknya.
Beri contoh baik pada kakak dan kan kau dapati adik - adiknya mengikuti
kebaikannya".
Saya menulis kata-kata tersebut diblog, sejatinya
kakak adalah role model adik2nya. Tapi terkadang keadaan dilapangan berbeda
sesuai mood, si kakak (7y) mandiri mengembalikan mainan setelah bermain tapi
terkadang membuat si adek (3y) lebih santai dan cenderung mengandalkan si
kakak. Bagaimana agar kakak dan adik bisa sejalan kemandiriannya dan adik tidak
terus mengandalkan si kakak. Terimakasih
mba Artit, ananda memiliki rentang usia berbeda dan
cukup jauh, mba bisa melihat apa saja kemandirian yg harus dicapai ssuai tahap
usia ananda, dan menyesuaikan dgn kondisi ananda dirumah, lalu mulai berlatih
kemandirian berdasar usia dan kondisi masing-masing ananda
3. Ayunda
1. Gmn cara mengatasi anak yg sdng tantrum dgn cara
menangis meronta2 saat menginginkan sesuatu yg tidak disetujui oleh orang tua?
Anak itu paling pintar membaca situasi, saat
keinginannya tidak diikuti, senjata paling ampuh adalah dgn membuat orang tua
gusar, merasa malu dgn sekitar, penat dsb. Salah satu nya dgn cara menangis
meronta.
Saran saya, jika ananda seperti, biarkan saja, sampaikan
bahwa ananda boleh mengeluarkan perasaan kesal, marahnya, dan jika sudah puas
menangis, kita akan membicarakan nya.
Awasi saja dr jarak tertentu, pastikan ananda dlm
kondisi aman.
2. Bagaimana melatih kemandirian anak usia 1-3th. Apa
sebatas memberikan pemahaman terus menerus tentang kemandirian yg ingin kita
latih
Silakan melihat tabel kemandirian berdasarkan rentang
usia nya ya mba, lalu lakukan latihan kemandirian tsb.
3. Bagaimana jika terjadi pada anak yg rasa ingin
tahunya tinggi pada usia 1-3th tentang smua aktivitas yg dilakukan org tua ato
org2 disekitarnya. Maka qta org tua apa membiarkannya mengeksplor
keingintahuannya atau kita harus membuat aturan dan perjanjian pada anak mana
yang boleh dan tidak dilakukan? Tapi jika aturan yang dibuat tetapi anak tidak
merasa puas bagaimana?
Selama itu positif mengapa tidak? Mengenai tingkat
kepuasan thdp aturan, kembali ke tujuan dibuat aturan, maka berpegang saja di
koridor tsb. Toh kita pribadi pun sering tidak puas thdp peraturan-peraturan yg
ada, namun jika untuk kebaikan, maka tunduk adalah hal terbaik bukan?
4. Apa menyekolahkan anak sedini mgkn dapat
mempercepat proses kemandirian anak?
Latihan kemandirian yg paling efektif dan terbaik
adalah dirumah dengan guru utama dan terbaik nya, yaitu orang tua.
Jangan mengandalkan pihak ketiga untuk melatih hal-hal
yg akan dijadikan bekal ananda kelak saat kita tidak dapat mendampingi nya lagi
✅
4. Kholilatul
Wardani
Assalamualaikum,
1. pada Kunci Orangtua dalam melatih kemandirian
anak-anak di usia 1-3 th salah satu
contoh membersamai anak-anak dalam
proses latihan kemandirian, tidak membiarkannya berlatih sendiri. dalam proses
latihan ini apakah sama sekali tidak boleh anak berlatih sendiri? untuk
mengajari biasanya memang membersamai, akan tetai dalam stepnya terkadang saya
juga membiarkan anak saya untuk berlatih sendiri, contoh makan, proses awal2
saya temani, ajari, arahkan, semakin dia menunjukkan progress, saya berusaha
memberikan waktu anak sendiri tanpa di awasi untuk kegiatan yang sedang dia
pelajari, karena saya ingin melatihnya tidak selalu saya ada di sampingnya
untuk mengajarkan. bagaimana dengan kondidi seperti ini ( belum 100% full bisa
sendiri, tapi saya berikan waktu untuk latihan sendiri)
terkadang juga tidak di set untuk latihan makan misal,
tapi dia melakukan sendiri, karena tempat makan yang bisa dia jangkau sendiri)
*memang berbeda dengan saat membersamai, saya bisa tau
kekreatifitasan anak saya, saat ada masalah yang muncul dalam latihan, saya
berikan waktu sendiri mungkin kalau secara ketercapaian di atas 60%)
Diawal pelatihan ananda memang harus dibersamai, kita
jelaskan dan contohkan caranya, dan seiring anak y makin mahir, tidak mengapa
dibiarkan sendiri. Biarkan ananda bereksplorasi kemampuan baru nya.
2. disampaikan bahwa jangan berperan menjadi orangtua.
Karena anak-anak akan lebih mudah mencontoh temannya. Andalah teman terbaik
pertama untuknya. (pada contoh aturan bermain) ;
a. apakah pada usia 1-3 ini kita full menjadi peran
teman?
b. apabila tidak kapan kita berperan jadi ortu dan
kapan jadi teman?
c. bagaimana
agar peran kita terampaikan dengan baik, misal saat kita menasehati berperan
jadi ortu, anak malah menghiraukan karena dianggap teman, dan pada saat kita
menjadi teman, anak kurang terbuka karena menganggap kita dalam peran ortu?
d. apa saja peran ortu untuk anak usia 1-3 tahun?
Saya pribadi lebih memilih tetap berperan menjadi
orang tua namun bisa dijadikan teman terbaik bagi ananda untuk bercerita semua
hal yg ditemui nya, baik sedih, senang, marah dsb
3. terkait pernyataan 'jangan pernah loloskan
keinginan anak apabila mereka minta sesuatu dengan menangis dan teriak-teriak.'
dalam kondisi ini saya berusaha menjelaskan ke anak
saya bahwa "anak shalih harus ngomong, kalau nangis bunda gak
ngerti"seringnya metode ini berhasil, akan tetapi ada case2 tertentu yang
saya tidak memahami apa yang dia inginkan..lalu step saya " anak
shalih..bilang sama allah ya nak, bunda gak ngerti anak shalih mau apa?biar
allah dengan caranya yan menunjukkan apa yang anak shalih inginkan". Untuk
step seperti ini saya tidak mengetahui jawaban secara langsung, tapi
alhamdulillah biasanya dengan cara Allah dimudahkan.
yang saya tanyakan untuk step ke 2 yang saya ceritakan
di atas, terkadang jngka waktu dalam menemukan jawaban yang anak inginkan kan
beda, dengan kondisi dia tetap menangis.
a. step apa yang harus dilakukan oleh ibu agar dalam
kondisi seperti ini tetap mampu memanage emosi,
Keren mba Dhani, ananda sudah diajarkan memahami
menyampaikan apa y diinginkan dgn baik 👍🏻👍🏻👍🏻
Memberi ruang antara ibu dan ananda sesaat bisa jd
sarana untuk memanage emosi, banyak istighfar dan mendoakan ananda yg terbaik.
Supaya tidak keluar kalimat-kalimat yg tidak
diinginkan boleh juga gigit lidah, agar otak memiliki waktu mencerna.
b. step apa agar ibu selalu menemukan second opinion,
tidak mentok, sampai menemukan keinginan anak
. Bagaimana dgn membiarkan ananda menuntaskan emosi yg
tidak nyaman nya terlebih dahulu sampai ananda siap untuk menyelesaikan apa yg
diinginkan nya?
c. bagaimana mengatasi kondisi pola pendidikan yang
berbeda dengan orang tua kita, contoh, saat anak menangis karena sesuatu hal,
kita berusaha menjelaskan dan kemudian mengalihkan perhatian ke hal lain; dalam
proses menjelaskan ortu sudah mengambil dan seolah mengiyakan permintaan dengan
janji2) bersama ortu seminggu sekali (ke anak kita belajar dan tidak pernah
membohongi dengan janji2 yang tidak dilakukan) ; juga telah berusaha sounding
ke ortu, tapi terkadang hal yang sama di lakukan; padahal saat di menangis kita
ingin menuntaskan perasaannya itu, dengan penjelasan bukan dengan metode
pengalihan yang seperti itu.
Selalu sampai kan dan komunikasi kan ke orang tua
perihal cara kita menghadapi ananda, sampai kan dgn cara paling sederhana y
paling mudah dimengerti orang tua kita.
Kepada ananda pun selalu tanamkan nilai-nilai yg kita
pegang, shg pertemuan sesaat dgn Kakek neneknya tidak menjadikan ananda
menghadapi dualisme aturan yg membingungkan
d. kalau ke diri saya, saya berusaha untuk tetap tidak
memarahi, berkata kasar atau nada tinggi, bagaimana dengan menjelaskan ke orang
di sekitar saya untuk berlaku hal yang sama, karena saya suka sedih kalau liat
anak dimarah2 dan di bentak2, karena ketidakpahaman orang tua) terkadang juga
saya mau kasih tau tapi responnya, saya aja gak tau sikap anaknya, kalau ga
digituin gak akan berhenti. bagaimana yg seharusnya saya lakukan (jadi baper
soalnya)
Bagaimana dengan keteladanan mba ? Kita lakukan y
terbaik yg bisa kita lakukan, biarkan orang disekitar melihat hasilnya, lalu
membangun ketertarikan untuk belajar dan melakukan hal yg sama dgn y kita
lakukan.
4. Latih terus menerus dan bermainlah bersama
anak-anak, jadilah anak-anak yang menjalankan aturan (kerelaan anak).
a. Sampai tahap mana kita melatih menerapkan aturan ke
anak kita tentang suatu aturan?
Mba Dhani akan melakukan sampai tahap mana kira2 thdp
ananda?
b. indikator apa saya yang bisa kita lihat bahwa anak2
sendirilah yang rela menjalankan aturan tersebut
Tentunya mba Dhani bisa melihat ditahap mana ananda
melakukan krn terpaksa dgn ananda melakukan krn terbiasa?
c. bagaimana membedakan anak2 yang memilih sendiri
untuk menjalani dengan aturan, atau terpaksa menjalani aturan, (untuk usia 1-3
; 3-5; usia sekolah) karena banyak kta lihat di kondisi sekarang, bahwa anak2
usia sekolah hanya sekedar menjalani
aturan tapi karena terpaksa bukan karena kesadaran.
Amati saja, pasti akan terlihat mana y berdasar
kesadaran mana y terpaksa.
d. apakah anak usia 1-3 tahun bisa memiliki perasaan
terpaksa?pada usia berapa perasaan terpaksa itu muncul?
Seperti nya rasa terpaksa itu mutlak dimiliki setiap
orang saat mesti berhadapan dgn tgg jawab ya mba, mgkn y bisa kita lakukan
adalah memberikan pemahaman dan proses yg menyenangkan thdp ananda. Misal nya
usia 3-5 tahun, ananda harus mulai berlatih membereskan mainannya sendiri,
mencuci baju sndiri, piring sendiri dll. Kita kira ananda akan sangat keberatan
dan terpaksa, namun percayalah anak usia ini sangat suka bermain dgn air,
sehingga mencuci alih-alih dirasa sbgi tgg jawab dan dilakukan dgn terpaksa justru
menjadi hal y sangat menyenangkan
5. pada point Terima ketidaksempurnaan, tips2 apa bagi
para bunda agar lebih mudah dalam menerima ketidaksempurnaan?misal tidak
menyukai hal yag disukai anak lain.
Dengan menurunkan standar penerimaan kita. Sehingga
kita akan menerima ketidak sempurnaan tsb.
6. dalam melatih kemandirian anak, kapan indikator apa
yang bisa kita lihat bahwa anak siap untuk dilatih mandiri?berdasarkan
apa?karena kalau berdasarkan referensi kan secara umum, terkadang anak kita
bisa sama, bisa juga berbed dari ref yang ada. Misal terkait memegang sendiri
benda tajam; dari referensi usia 4-5; akan tetapi anak bisa saja sebelum itu,
pertanyaan saya, indikator apa yang menunjukkan bahwa anak ini sudah siap untuk
dilatih mandiri, sama sepert baca tulis dkk (terkadang ada statement terlalu
dini dkk; oleh karena itu butuh indikator jelas yang menggambarkan kesiapan)
Amati saja mba, tentu orang tua yg selalu ada
didekatnya, memahami sejauh mana ananda siap dilatih kemandirian nya
7. anak saya usia 21m; sudah mulai lancar naik turun
tangga sendiri, saat mau dibantu untuk dipegangi, sering menolak, karena dia
bilang "bunda..anak shalih aja" kalau tidak berbahaya saya biarkan
untuk pengawasan saja ; tapi untuk kondisi tertentu yang bahaya, dia tidak mau,
bagaimana menjelaskan pada anak, agar dia memahami, tanpa mencederai perasaan
belajarnya yang tinggi.
Selama ananda dlm kondisi aman, tidak membahayakan
diri dan juga orang disekitar nya biarkan bereksplorasi, namun sekiranya dpt
membahayakan, sampaikan saja dgn bahasa y lugas. Insyaallah anak akan memahami
nya.
5. Ridla
Assalamualaikum, saya Ridla, ibu dari 2 anak lelaki
(4th dan 3th)
1. Umur brp sebaiknya anak mulai tidur sendiri di
kamar sendiri?
Saya pernah membaca, ananda sudah boleh belajar tidur
sendiri diusia 3 tahun. Krn diusia ini ananda sudah terlepas dr kebutuhan akan
ASI dr ibu nya.
Untuk prosesnya, saya baca dr buku melatih kemandirian
Abah Ihsan, ananda Diusia 3-4 tahun, pisahkan tempat tidur, namun masih tetap
dalam satu kamar, lakukan ini selama 1 tahun agar ananda merasa " ah
ternyata tidak apa2 tidur sendiri"
Barulah pada usia 4-5 tahun pisahkan kamar ananda, dan
temani sampai ananda tertidur dikamarnya. Lakukan selama 1 tahun
Setelah satu tahun, 5-6 tahun, dimana tahap 1 dan 2 sdh
terlewati barulah Ananda siap untuk tidur dikamar sendiri tanpa ditemani.
2. Efektif kah jika saya mengajarkan kemandirian
kepada anak², tp saya sendiri sehari-hari dibantu ART?
Sampaikan saja pada ananda, bahwa ibu membutuhkan art
untuk melakukan pekerjaan yg tidak bisa ibu lakukan sendiri, untuk membantu
ibu. Untuk hal-hal yg harus ibu lakukan sendiri, ibu akan lakukan.
Dan latih ananda untuk mengerjakan sendiri apa yg
menjadi kewajiban nya sndiri.
3. Selama ini, saya mengajarkan kemandirian ke anak²
hanya sebatas apa yg saya kerjakan sendiri juga, seperti memasak, mengatur baju
di lemari, dll. Sedangkan pekerjaan ART
(seperti mencuci baju, menyetrika baju)
tidak saya ajarkan kepada anak². Menurut bunda Heny, salahkah saya? Atau
lebih baik saya tetap ajarkan saja kepada mereka?
Menurut saya tidak mengapa diajarkan, dilatih, dan
dibiasakan. Krn ananda tidak akan selamanya bersama kita, pada saatnya ananda
harus sdh siap mandiri kapan pun.
Tanya satu lagi, anak sy dua lelaki, usia 4th dan 3
th, nantinya sy berniat membuat satu kamar untuk mereka, menurut bunda Heny,
gpp satu kamar? Kasur terpisah atau satu
kasur ya?
Jika memungkinkan pisahkan kasurnya, jika tidak
memungkinkan tidak mengapa satu kasur, namun pisahkan bantal dan
selimutnya.
6. Dila
1. Apa yg bisa kita lakukan mengenai melatih
kemandirian pada anak bila anak berusia di bawah 1 tahun?
Untuk usia 0-12 bulan, salah satu cara mengajarkan
kemandirian dengan menyampaikan pesan-pesan positif, misalnya "wah adek
mau pipis ya? Bilang ibu, aku mau pipis. Pintar! Sudah? Yuk, kita
bersihkan" atau "waktu nya mandi sayang, yuk lepas baju, mulai dari
tangan kiri ya, terus tangan kanan. Hebat! Anak ibu memang pintar"
(Bunda sayang : 12 Ilmu Dasar Mendidik Anak, 2013)
Sedang usia 1-3 tahun, ananda dapat diajarkan untuk
mengontrol diri. Sehingga dapat mengenali tanda-tanda rubuh untuk dpt memahami
kebutuhan nyA, misal nya saat lapar ananda belajar mengutarakan rasa laparnya,
ketika ingin berkemih, ananda dapat
sampaikan keinginan nya tsb.
Selaim itu ananda juga sdg bisa dilatih utnuk makan
minum sendiri, memilih baju dan berpakaian, serta utamanya adalah proses menyapih
saat usia dua tahun keatas.
2. Misalkan seorang ibu bekerja menitipkan anaknya
pada ibunya saat bekerja. (Umur anak 3-5th). Pada saat anak ingin ikut
menyetrika dilarang. Memegang strikanya saja tidak diperbolehkan. Si anak mau
membantu masak dan sebagainya tidak diperbolehkan karena menurut nenek
berbahaya bagi si anak.
a. Apa dampaknya bagi anak yang diperlakukan seperti
itu?
b. Bagaimana jika kita sebagai orangtua memiliki
kondisi seperti itu?
Sebelum nya kita mesti lihat dulu usia ananda direntang
usia berapa untuk siap thdp latihan kemandirian yg harus dijalaninya.
Sampaikan kepada orang tua mengenai skill kemandirian
apa y harus dimiliki ananda, apa
manfaatnya bagi nya kelak, lakukan komunikasi produktif thdp orang tua yg
dititipi.
Lakukan jg komunikasi thdp ananda mengenai hal tsb
7. Ratih
🎀
Usia 12bln ke atas itu menguji kesabaran, gemes banget utk anak yg suka dg
semua barang di makan😥 Bagaimana
sikap kita?
usia ananda 12 bulan memang sangat menggemaskan yaa 😍😍
Lakukan reframing terlebih dulu dibenak kita, bahwa
usia 12 bulan merupakan fase oral, dimana ananda suka sekali bereksplorasi
memakan semua y ditemuinya.
Berikan pengertian, dan pastikan semua y disekitar
jangkauan nya cukup bersih shg saat ananda kembali bereksplorasi dlm kondisi
aman
🎀
melatih anak mandiri, bagaimana kalo anak kita di titipkan kapan wkt yg kira2
pas utk melatih?
Klo boleh tau dititipkan dimanakah mba?
8. Rindang
1. Bagaimana jika sudah usia lebih dari 7 tahun anak
belum mandiri, karena proses kemandirian yang hilang atau belum dilakukan pada
usia-usia sebelumnya? Bagaimana mengejarnya?
Mendidik anak itu bukan seperti lari seperti sprint,
tapi seperti lari marathon, perjalanan panjang. Krn itu untuk y belum tercapai,
tidak usah menjadi sbgi penyesalan, tp jdikan motivasi untuk memperbaiki jika
ada y harus diperbaiki.
Mulai berlatih dr y paling harus diprioritaskan
ananda, lakukan lakukan dan lakukan. Tetap semangat yaa mba
2. Untuk keterampilan dasar yg harus diberikan adakah
tahapan pembelajarannya berdasarkan usia?
Sudah ada ditabel diatas ya mba ✅
9. Puteri
Ayu
1. Bagaimana menyikapi anak yg ngambeg. Yg awalnya mau
mandiri lama2 jadi malas. Klo d kasih tau tutup telinga. Ini yg usia 5 thn
Tega(s) menegakkan peraturan sesuai yg disepakati
bersama antara ananda dan orang tua memang tidak mudah. Jika anak ngambek,
biarkan saja sampai ananda tenang, lalu lakukan dialog2 membangun, ingat
komprod, bukan mencari kesalaham, tp menemukan solusi.
2. Bagaimana cara mendisiplinkan anak usia 20 m yg blm
d ajak d siplin bermain (semaunya sendiri)
Ajarkan dgn pesan-pesan positif terlebih dahulu, beri
pujian, dan beri reward, misalnya dgn bermain papan bintang. Jika ananda
berhasil melakukan a makan akan diberi stiker bintang yg ditempel di papa
bintang milik nya ✅
Tidak ada komentar:
Posting Komentar